Fam's (2)

34 6 0
                                    

"Jisung. tidur, jangan begadang"

"Iya Bun"

Jaemin naik ke lantai atas, masuk ke kamarnya dengan membawa secangkir teh untuk Jeno. Sedangkan Jisung hanya duduk di sofa dekat televisi.

Semua orang sudah masuk kamarnya masing masing, karna jam menunjukkan pukul 11 malam.

'loh?emang banyak kamar nya?' wuish! Jangan heran besty.

"Bang"

"Astaga!" Jisung terlonjak kaget karna Junxi tiba tiba nongol belakang sofa.

"Ngapain? Udah malem, tidur sana."

"Abang juga belum tidur" Junxi manjat ke senderan sofa, dan duduk di samping Jisung.

"Abang gak ngantuk, kamu tidur aja, besok sekolah kan?"

"Enggak, libur setahun."

"Ngaco" Jisung mencet hidung Junxi.

"Hehe, sekolah. Tapi,kelas kak Chenle libur.." Junxi berucap lesu.

"Kenapa?"

"Gedung XII kebakaran, gara gara Hp nya bang Sanha meledug"

"Berapa lama libur nya?" Junxi mengangkat bahu nya.

Junxi terlihat santai mengobrol dengan Jisung, "Jun, kamu gak takut?"

"Takut apa?"

"Kamu gak takut sama Abang? Kata Daddy Jae, Abang pembunuh."

"Alah, di Jewer Buna Juga nangis"

'sialan ni bocah'

"Dah ah, Junxi mau tidur" dia manjat senderan sofa lagi, tapi tiba tiba berhenti.

"Oh iya, kata ayah.. besok Junxi berangkat nya di anter bang Jisung." Dia melanjutkan manjat nya, dan pergi ke kamarnya.

Jisung hanya geleng geleng, adik nya itu sangat random, tapi masih randoman Jisung nya.

Jisung hanya diam di situ hingga jam menunjukkan pukul setengah dua.

Ponsel di saku celana nya bergetar, Jisung mengambil nya, dan mengangkat panggilan itu.

"Komandan, dia sudah tak berdaya, Jeongseong memukul nya habis habisan. Selanjutnya, apa lagi?"

"Penjara kan dia seumur hidup"

"Baik, komandan"

"Jika keluarga nya datang untuk menebus, jangan terima, berapapun harga nya. Jika tetap memaksa, penjara kan ayah nya."

"Baik komandan, saya mengerti maksud anda"

Tutt..

Jisung memutuskan sambungan itu.

"Jangan keterlaluan Jisung" Jeno duduk di samping Jisung.

"Ayah?" Jisung menoleh.

"Jangan memenjarakan orang yang tidak bersalah."

Jisung hanya tertawa kecil, "Jisung juga tau, tidak mungkin Jisung memenjarakan seseorang yang tak bersalah" Jisung menatap ke depan.

"Seorang komandan kepolisian Korea, tidak mungkin semena mena." Jisung mengambil ponselnya dan menunjukkan foto seseorang pada ayah nya.

"Ayah tau dia kan?"

"Donghae?!"

"Orang yang bekerjasama dengan Haruto adalah anak dari Donghae" Jeno di buat terkejut, pasalnya..

"Orang yang merebut perusahaan ayah waktu itu, dia juga sedang merencanakan untuk merebut perusahaan ayah lagi." Jisung membongkar rencana Donghae pada Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Police Psyco || JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang