"Apa? Kau memberiku waktu untuk melarikan diri? Siapa kau, hah? Siapa kau memberiku waktu?"
Jumi meminum tetesan terakhir wine itu dari gelasnya seraya melotot pada dasi pria tampan yang berdiri di hadapannya. Racauan mabuknya bergema di telinganya sendiri. Jumi meminum satu botol penuh hingga habis. Padahal sudah berkata tidak akan meminum seluruhnya, tetapi pada akhirnya, wine yang tadi Yun Kyo berikan sudah tak ada lagi. Jumi tahu kalau pria ini juga meminum sedikit banyak wiski di restoran tadi. Namun bahkan setelah meminum setidaknya enam gelas wiski, Jung Yun Kyo terlihat sadar dan sangat baik.
"Yah, jika kau berhenti bergerak, apakah duniaku tidak akan berputar, 'kan? Apa kau tahu aku juga ketua dan eksekutif dari kafeku sendiri! Jadi, duduklah karena leherku sakit sebab melihatmu! Kau tinggi seperti pohon!"
Alih-alih duduk, pria itu tetap berdiri. Bedanya kini ia tengah bersandar di dinding, menatap langit-langit seolah tengah berdoa pada Tuhan.
Nyatanya, penglihatan Jumi buram di seluruh arah akibat rasa panas yang datang dari minuman yang terlalu banyak. Ia mendengar getaran dari suatu tempat. Suara itu tampaknya datang dari dalam sakunya. Namun, pria itu tidak menjawab teleponnya.
"Choi Ju---"
"Apa kau ini? Siapa kau bagiku?" Jumi menggoyangkan botol yang dipegangnya seolah hendak menjatuhkan benda itu ke lantai. "Mengapa kau menyakitiku? Siapa yang memberimu hak untuk menyakitiku?"
"Kalau kau tidak segera sadar, aku akan melucuti pakaianmu hingga telanjang dan mengusirmu."
"Melepaskan bajuku?! Ya, lepaskan saja semuanya, bajingan!"
Sebenarnya, Jumi menyesal. Tidak seharusnya ia pergi ke pesta pertunangan itu. Pasangan itu merupakan orang yang telah disingkirkan dari hidupnya. Itu bukanlah kebohongan.
Meskipun ia berkata pada Hye Seon kalau ia tak memiliki penyesalan, itu tidak berarti hatinya tidak terluka. Jumi hadir dan datang dengan punggung tegak, dada membusung, dan dagunya yang terangkat untuk menunjukkan kalau dirinya dapat hidup dengan baik tanpa luka yang disebabkan dua orang itu. Namun realitanya, fakta kalau dirinya bukanlah Choi Jumi yang bangga di dalam cangkang keras yang diciptakannya, membuat Jumi sulit untuk menanggung kesedihan ini.
Apakah aku salah menjalani hidup? Hidupku tidaklah singkat. Bahkan kalau aku mengingat kembali 28 tahun ke belakang, aku tidak memiliki ingatan yang bagus. Setiap kenangan itu tidak pernah jadi memori yang baik karena aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk membuat keputusanku sendiri. Aku tidak punya kebebasan. Bahkan cinta termudah yang aku temukan di dunia ini tidak berjalan sesuai rencana. Bodohnya aku! Itulah cinta yang orang lain miliki, tetapi tidak pernah dan tidak akan pernah aku dapatkan.
Jumi menempelkan mulut botol ke bibirnya, tetapi pergelangan tangannya dengan cepat ditarik. Ia mendongak pada Jung Yun Kyo yang memegang erat tangannya. Meskipun pria itu tampak baik-baik saja, anehnya suasana di sekitar tampak santai.
Apakah pria ini juga mabuk? Tangannya hangat dan lembut.
"Kubilang leherku sakit. Sudah kubilang, kau itu raksasa. Yah, tidak ada satu pun ... yang berjalan sesuai yang kuinginkan."
Jumi mengedipkan matanya dengan erat, kepanasan karena alkohol. Pria yang ada di depannya masih tidak goyah.
"Choi Jumi. Jangan lakukan hal yang akan kita sesali ...."
"Aku tidak hanya menyesal sekarang! Aku menyesali seluruh hidupku! Ini tidak akan terjadi lagi, aku tidak akan membiarkannya! Aaaa ...."
Tubuh yang goyah itu terjatuh pada tubuh keras pria. Pipi wanita itu menyentuh dada lebar Yun Kyo. Seperti itu, kekuatan dari lengan kuat terlepas. Aroma berat bercampur parfum maskulin menyelimuti kulit Jumi. Ia tak tahu apakah suhu tubuh Jung Yun Kyo yang memang tinggi, atau pria itu juga kepanasan akibat alkohol yang diminumnya. Namun, secara mengejutkan tubuh yang dipeluk Jumi terasa hangat dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Threshold
Romance"Sepertinya aku telah memberikanmu waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri." Jika aku melarikan diri saat itu, apakah aku tidak akan bertemu pria ini? Tidak, kami pasti akan bertemu lagi, seperti sebuah peristiwa buruk yang tidak dapat dihindari...