Happy Reading!!!
Pembelajaran pada hari ini telah selesai, seluruh siswa dan siswi bersiap untuk pulang kerumah masing-masing.
"Eh ayo kita keparkiran, udah mulai sepi nih" Ucapku kepada kedua temanku.
Ya, Kami bertiga menunggu parkiran sepi barulah kami bisa pulang, sebab, jika kami berbarengan dengan yang lain, otomatis akan berdesak-desakan dalam mengantri untuk keluar dari sekolahan.
"Ayo" Balas kedua temanku.
Tanpa menunggu lama, kami langsung beranjak dari kelas menuju keparkiran. Sesampainya diparkiran kami saling berpamitan, sebab rumah kami berbeda beda arah pulangnya.
"Eh yaudah aku pulang duluan ya, Hati-hati dijalan"
"Iya kamu juga Hati-hati dijalan"
Diperjalanan pulang, kira kira memakan waktu tiga puluh menitan dari sekolah ke rumah. Saat berada diperjalanan aku mengendarai dengan kecepatan sedang sambil menikmati pemandangan pemandangan yang indah, ia disepanjang perjalanan aku hanya melihat Pepohonan dan Gunung gunung yang indah. Sungguh sangat indah apalagi setiap aku pulang sekolah aku disambut dengan sinar matahari yang ingin terbenam.
"Alhamdulillah sampai juga" Sambil melepas sepatuku satu persatu.
Setelah selesai melepas sepatuku diteras, kini aku beralih membuka pintu rumahku dengan mengucap salam "Assalamu'alaikum"
Namun, tidak ada yang menjawab salamku. Sebab orang-orang yang berada dirumahku, kini sedang pergi kerumah kakek nenekku. Jadinya aku sendirian dirumah.
Perlahan aku memasuki rumahku, dan menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju kamarku dan membersihkan diriku sebelum beristirahat. Sungguh badan ini sangat ingin beristirahat setelah beberapa jam bergerak.
"Benar juga ya, yang dikatakan teman-temanku, untuk apa bertahan dengan orang yang selalu memberikan luka, untuk apa" Tanyaku pada diriku sendiri
Aku selalu bertanya-tanya kepada diriku seolah memastikan semuanya, setiap kali aku mendapatkan waktu untuk beristirahat, setiap kali itu pula aku meyakinkan diriku untuk terus sadar bahwa dia bukan yang terbaik untukku.
Melelahkan?, tentu saja tidak ada yang tidak lelah dengan semuanya, semua tampak terasa sangatlah melelahkan. Bagaimana tidak, setiap kali rasa tidak yakin itu datang setiap kali itu pula tenaga dalam meyakinkan diri ini semakin menjadi-jadi.
Setiap kali, ada orang baru yang hadir didalam hidupku, setiap kali itu pula aku belajar, belajar dari setiap orang yang datang dan pergi.
"Ah sudahlah, ngapain harus memikirkan hal hal yang tidak membawakan hasil saja" Ucapku pada diriku sendiri.
Untuk apa memikirkan dan membuat diriku bertanya-tanya tentang hal yang belum pasti, itu hanyalah membuang-buang tenaga saja.
Aku beranjak dari tempat tidurku menuju lemari belajar, aku ingin melihat mata pelajaran apa esok hari, dan apakah ada tugas yang belum diselesaikan. Namun, tidak ada tugas apapun untuk besok karena pembelajaran keesokan harinya hanyalah pembelajaran yang cukup santai, hanya berolahraga dan kesenian saja.
Setelah melihat jadwal pelajaran besok, aku langsung menyiapkan beberapa buku mapel yang akan dibawa besok lalu memasukkan nya didalam. Tas, agar tidak ada yang ketinggalan satupun buku pada pembelajaran besok pagi, "Untuk saja besok lumayan santai pembelajaran nya" Lanjutin sambil memasukkan buku-buku ke dalam tas.
Saat aku memasukan satu persatu buku pelajaran, aku tidak sengaja melihat ada buku diaryku didalamnya, sudah lama sekali aku tidak menulis ceritaku kedalam buku diaryku.
Kemudian aku langsung mengambil buku itu untuk menuju ke meja belajarku. Setiap kali aku melihat buku diaryku, setiap kali itu pula aku ingin mencurahkan isi hatiku kedalamnya, karena salah satu tempat berceritaku adalah dibuku diary tersebut.
Teruntuk Diriku Sendiri
Aku tahu, kamu sangat ingin dimengerti oleh siapapun. Namun, jarang sekali seseorang dapat memahamimu. seringkali hanya dirimulah yang memahami orang-orang disekitarmu.
Melelahkan? Sungguh sangat melelahkan bukan. Hanya bisa memahami seseorang namun tidak ada yang bisa memahamimu.
Tuhan, aku sungguh sangat lelah dengan semuanya. Namun aku percaya ada hal baik yang akan datang didalam hidupku. Bahka Jauh lebih baik dari apa yang telah aku rencanakan saat ini untuk hidupku dan masa depanku.
Walaupun terkadang aku sering meninggalkanmu, namun engkaulah yang lebih memahamiku daripada ciptaanmu.
Tuhan, aku tersadar, manusia seringkali meninggalkanku karena aku seringkali juga meninggalkanmu makanya aku pantas untuk mendapatkan ini semua. Namun jika boleh aku meminta berikanlah hal baik itu untuk hidupku kedepannya, agar aku merasakan rasanya dicintai dan mencintai manusia secara tulus setulus engkau mencintai hamba-hambamu.
Tak ada tempat berharap lebih selain engkau Tuhan ku. Tak ada tempat untuk mencintai selain engkau Tuhan ku. Dan Tak ada tempat untuk terus meminta selain Engkau yang ku Harapkan memberikan ku Keberkahan didalam hidupku.
-Sherly 17.20 Pm.
Menuliskan satu persatu kata didalam kertas dengan tinta yang selalu memberikan warna hitam pada buku yang polos sambil di iringan dengan suara musik yang mendukung dalam bercerita serasa aku berada didunia yang aku inginkan selama ini.
Sungguh, aku merasakan ketenangan dalam bercerita tanpa ada yang menghakimiku, walaupun terkadang aku sering bercerita dengan sahabatku, tapi kali ini rasanya sungguh sangat berbeda, walaupun hanya bercerita melalui kertas yang dibasahi oleh tinta-tinta hitam yang membasahi kertas kertas kosong didalamnya.
Beberapa menit aku duduk dikursi, dengan pulpen dan kertas dihadapanku, membuatku merasa mengantuk, aku langsung meranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku, sebelum beranjak menuju kamar mandi aku tidak lupa untuk merapikan buku serta kertas kertas yang berserakan tadi karena bercerita tadi.
Setelah semuanya selesai, barulah aku beranjak menuju kamar mandi, membersihkan tanganku yang terkena tinta hitam tadi saat menulis, dan mencuci bagian-bagian tubuh supaya tubuh merasa nyaman saat tidur nanti.
"Alhamdulillah pada hari ini" Ucapku pada diriku sendiri.
Ya, aku selalu bersyukur dengan semua kejadian pada hari-hariku. Setiap apa yang telah aku lalu itu adalah yang terbaik untukku, dan tak ada penyesalan dalam hidupku karena mendapatkan hal hal yang tidak terduga. Malah aku sangat bersyukur.
Setiap kali aku ingin tidur, setiap kali itu pula aku berterimakasih pada diriku sendiri dan pada semesta.
Dengan cara berterimakasih pada diri sendiri dan pada semesta, berarti kita menerima semua hal yang telah terjadi hari ini, esok ataupun nanti dengan segala ketetapan Tuhan pada ciptaannya.
Walaupun, kita bisa mengubah takdir, tapi kita tidak boleh terlalu berharap pada semesta seutuhnya. Karena apa, karena jika hal itu tidak terjadi pada hidupmu maka kamu akan kecewa pada Semesta, bukan hanya semesta tapi sama Tuhan pun kamu tetap menyalahkannya.
Tetaplah berbaik sangka pada siapapun, terutama pada Tuhan, karena sebaik-baiknya menaruh harapan adalah hanya kepadanya. Dan sebaik-baiknya meminta keberkahan hanyalah padanya.
Tidak ada tempat untuk berharap serta meminta selain padanya. Karena Tuhan adalah tempatnya kita meminta apapun yang ingin kita miliki apalagi untuk meminta pasangan hidup yang baik.
Hai semuanya, gimana ceritanyaa hehhe
See u next time Reading!!!!
Boleh juga nih kasih saran untuk author bagusnya gimana supaya kalian suka hhehe
Jangan lupa tinggalkan bintang dan komen ya!!
Dadahhhh👋👋👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Harshan
Teen FictionHarshan, izinkan gadis ini membuatkanmu cerita pendek, cerita yang menceritakan mengenai dirinya dalam mengagumimu, mencintaimu, dan mengabadikanmu dalam hidupnya. Walaupun ia tahu, kamu sungguh mustahil untuk dimiliki olehnya. Tapi perlu kamu ketah...