Part 4 - Berkumpul diruang Aula -

119 111 40
                                    

Mau bagaimanapun caramu menyembunyikan sesuatu dari orang sekelilingmu, semua akan terungkap di waktu yang tepat, percayalah siap tidak siap, kamu harus bersedialah.
-Nadyasahra

Happy Reading!!!

"Seluruh siswa siswi kelas XII diharapkan menuju Aula sekarang, karena ada pengumuman penting sekaligus sosialisasi" Suara sound itu berasal dari kantor.

Ya, hari ini ada tamu dari luar untuk mensosialisasikan sekaligus mempromosikan Fakultas-fakultas. Karena kelas XII sebentar lagi lulus maka dari itu seluruu kelas XII berkumpul di Aula.

Satu persatu dan setiap jurusan berjalan menuju Aula sekolah, dan ada juga siswa dan siswi yang masih didalam kelas alasan pasti ngantri kalo cepat cepat kesana.

Ya begitulah, alasan siswa siswi kalo semisal di suruh berkumpul secepatnya, pasti akan ada yang lambat selambat-lambatnya seperti siput yang berjalan.

"Eh ayo, kita duluan supaya cepat dapat tempat duduk dan gak terlalu di belakang" Ajakku kepada kedua temanku.

Kamipun bertiga berjalan perlahan menuju Ruang Aula, kami bertiga akan terus bersama dimanapun kami berjalan, jika salah satunya tidak ada maka akan terasa sepi atau ada yang kurang dalam pertemanan kami, sebab kita bertiga sudah saling melengkapi satu sama lain. Ya walaupun kita sama-sama anak pertama dan semuanya perempuan. Bayangkan saja keras kepala dalam pertemanan bagaimana.

"Eh tau gak"

Sudah tau kan, kalo kalimat itu keluar untuk apa. Ya pasti untuk memberitahukan sesuatu atau awal mulai gosip terbaru.

"Ya enggalah, kenapa emang?" Tanyaku.

"Si anu, kemarin baru jadian, dan aku selalu dijadikan second choice nya" Ucap Aulia

"Whatttt, serius lo?" Tanya Aurel Sambil menepuk-nepuk pundak Aulia.

"Woy santai aja kali, sakit nih kamu tepuk tepuk"

"Hehheh"

"Kok bisa, padahal kemarin dia bilang pacaran itu haram" Ucapku pada Aulia

Beberapa minggu, Aulia sempat curhat, PDKT nya sebut saja Farel. Farel sempat menasehati Aulia soal pacaran dan Farel sempat bilang bahwa pacaran itu dosa dan bisa dibilang haram ia ingin menjauh hal hal yang di larang agama, tapi mengapa dia mengingkari suatu omongan yang telah diucapnya.

Aulia menatapku, "ya kamu taulah, omongan laki-laki tidak bisa dijaga"

"Kalo kamu tau omongan laki-laki gak bisa dijaga, kenapa kamu harus dekat sama dia?"

Degh!
Detak jantung Aulia tidak karuan, ia serasa sedang dipukul-pukul, benar kata Sherly, kenapa harus dekat dengan laki-laki yang tidak bisa menjaga omongan nya, omongannya saja tidak bisa dijaga apalagi dirinya nanti.

"Duh sherly kalo ngomong suka benar aja" Aurel serasa mengejek Aulia.

Aulia terdiam seribu bahasa, ia tau jika ia curhat dengan kedua sahabatnya, ia akan menerima dua kenyataan saja, disetuju atau disakiti oleh sahabatnya sendiri karena ucapan kedua sahabatnya. Begitupun jika diantara mereka bertiga ada yang curhat akan menerima dua kenyataan yang akan tersadar dan tersadar pada hari itu juga.

Teruntuk HarshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang