Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seulgi tidak sengaja melihat salah satu postingan dari menfess sekolah Irene, Sekolah barunya. Dia menghampiri kekasihnya yang masih sementara menulis sesuatu di bukunya.
"Kamu tadi di bully?"
"H-huh??"
Seulgi mendekati Irene dan membantunya memasang alat bantu untuk mendengar. Yap Irene terlahir tuli.
"Kenapa gak bilang aku?"
"I-itu.. umm.. maaf gi, aku gak mau jadi pacar yang bisanya bebanin kamu"
"Kamu pacarku! Stop bilang beban!" Seulgi mengelus rambut kekasihnya dan mencium keningnya.
"Besok, gak akan ada siapapun lagi yang akan gangguin kamu babe"
"Maksudnya gi??" Tanya Irene kebingungan, tapi hanya di balas senyum tipis seulgi, lebih tepatnya seringai tipis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi Harinya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.