Us #2

293 40 6
                                    

#Merasa bersalah

#Merasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#tiba tiba dahh nikah aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#tiba tiba dahh nikah aja

#tiba tiba dahh nikah aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malamnya

"Aku mandi duluan ya sayang" ucap Seulgi sambil melepas 2 kancing teratas kemejanya.

Irene mengangguk, kemudian Seulgi pergi mandi terlebih dahulu.

Didalam kamar mandi, Seulgi memperhatikan pantulan dirinya di cermin, disana ia melihat dirinya tapi dalam versi yang berbeda. 'dia' di cermin terlihat menyeringai ke arahnya.

"Kau dalam masalah Kang, bagaimana bisa kau menarik Irene semakin masuk dalam kehidupanmu, kau tidak lupakan siapa kau sebenarnya kan?"

"Jika kau tak ikut campur, tidak akan terjadi apa apa"

Terlihat Pantulan diri Seulgi di cermin tersenyum dingin.

"Aku peringatkan jangan mengambil alih tubuhku di saat aku tertidur, terutama saat Joohyun sedang bersama ku" ucap Seulgi sekali lagi

"Aku tidak janji, Kang Seulgi kau tidak lupa siapa aku kan? Aku adalah kau, kita adalah satu. Satu yang terdiri atas dua. Aku adalah perwujudan emosimu, jadi jika kau bisa mengontrol emosimu, aku tidak akan terpanggil. Jangan lupakan fakta bahwa aku sisi lain dirimu"

Seulgi menatap tajam pantulan dirinya. 'dia' terlihat begitu angkuh, dingin, dan arogan dengan seringai jahat yang selalu terukir di bibirnya.

"Apapun itu, jangan muncul malam ini. Aku tidak ingin menakuti Joohyun"

Seulgi melepas pakaiannya dan bergegas mandi. Setelah itu bergantian dengan Irene.

Beberapa saat kemudian

"Bibir kamu masih sakit?" Tanya Irene memperhatikan sudut bibir Seulgi

"Gak lagi, makasih buat istriku tercinta udah ngobatin"

Irene tersenyum malu, terlebih tatapan Seulgi sekarang seolah memindai tubuhnya.

Tapi entah kenapa Irene merasa Seulgi yang di hadapannya kini tiba tiba terlihat berbeda.

"Kemari sayang" Panggil Seulgi

"G-gi?" Takut Irene

"Hm?"

"Ka-kamu kok natap aku gitu banget? A-aku takut"

Seringai terukir di bibir Seulgi, perlahan ia berjalan mendekati istrinya. Irene mundur beberapa langkah, tapi terhenti karena menabrak sisi ranjang, Seulgi memanfaatkan situasi itu, ia mendorong tubuh Irene hingga terlentang kemudian memposisikan dirinya di atas Irene.

"Baby.. this is our first night, right?"











End

Random (Alternative Universe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang