1. Party

628 93 16
                                    

Lazie mengedarkan pandangannya di tengah-tengah lautan manusia ,berharap melihat orang yang sedang ia cari .

Tak lama kemudian ,ia melihat papanya yang tengah berbicara dengan seorang pria.

"papa "

Pria yang bernama Haria Lero itu hanya menatap lazie sekilas lalu kembali memerhatikan lawan bicaranya .

lazie menunduk takut ,lagi-lagi ya harus menerima perlakuan buruk dari keluarganya.

Saat ini ia berada di sebuah pesta,Ia di sini karena paksaan dari mamanya padahal Ia sedang sakit di lain sisi Lazie merasa senang karena Ini pertama kalinya mamanya mengajaknya ke suatu tempat.

Lazie melihat mamanya yang terlihat sedang berbincang dengan seorang perempuan ,lazy menghampiri namanya itu .

"mama "

Perempuan yang berbicara dengan Zella menghampiri lazie.

"Oh Apakah ini anakmu Zella sangat menggemaskan"

Film menatap dingin lazie,itu membuat lazie takut .

" Hmm Dia anak bungsuku ,ada apa ?"tanyanya pada lazy

"kepala zie sakit"

"kenapa ikut kalau begitu? "

"t-tapi mama yang memaksaku untuk ikut"

"sudah berani menjawab ternyata"

Lazie menunduk takut, sementara perempuan yang menyapa lazie tadi hanya diam karna ia juga takut pada zella.

"m-maaf mama"

Zella berdecak

"lebih baik kau duduk disini, aku ada urusan"

Setelah berkata demikian, zella pergi diikuti perempuan tadi yang menatap lazie iba.

Lazie menahan air matanya agar tak jatuh, sungguh ia sudah tidak kuat lagi. tubuhnya terasa sangat panas, dan kepalanya hampir pecah. ia demam sejak pagi tadi, namun zella memaksanya ikut ke sebuah pesta, membuat ia tak bisa menolak.

Pesta ini adalah pesta ulang tahun seorang anak petinggi bisnis yang otomatis ketuanya juga diundang, karna keluarganya adalah keluarga bangsawan yang dihormati.

Lazie memejamkan matanya berharap rasa sakit itu mereda, tanpa ia sadari ada seseorang yang memerhatikan nya dari tadi.

"untuk apa kau disini? "

Suara itu membuat lazie mendongak.

"kakak? "

Pria tampan yang bernama Haraia Zeo itu menatap lazie heran, sedang apa sang adik berada di pesta ini?

"untuk apa kau disini? bukankah kau sedang sakit? "

Lazie terkejut mendengar itu, tau dari mana Zeo jika ia sedang sakit. padahal kakaknya itu jarang sekali berada dirumah. apakah kakaknya diam diam memerhatikannya?, lazie menggeleng pelan, itu tidak mungkin terjadi. kakaknya juga tidak suka padanya.

"bagaimana kakak tau jika zie sakit? "

"itu tidak penting, cepat jawab pertanyaanku"

"m-mama yang mengajak zie kesini"

Zeo memalingkan wajahnya saat melihat wajah lazie yang semakin pucat. ia mengambil mini cake yang tersedia di situ.

"makan ini dan jangan kemana-mana"

Zeo pergi saja dari situ, kembali meninggalkan lazie sendiri.

Lazie mulai makan cake itu, ia sangat lapar. ia berharap dengan menakan cake itu sakit dikepalanya mereda.

Sesi dansa dimulai, banyak pasangan yang mulai berdansa. lazie hanya melihat pemandangan itu. tak sadar cakenya sudah habis. lazie melangkahkan kakinya untuk mengambil tisu. namun seorang pelayan tak sengaja menyenggolnya dan menguat ia jatuh.

"perhatikan jalanmu nak" ucap pelayan itu.

"maaf paman"

mata lazie mulai berkunang kunang, ia merasa sudah tak sanggup lagi untuk berdiri.

"seharusnya kau ucapkan itu pada dirimu sendiri" ucap seorang laki-laki pada pelayan itu.

Ia mulai menggendong lazie yang terlihat lemas.

"m-maaf tuan saya tidak sengaja" ucap pelayan itu gemetar.

Pandangan lazie memburam, ia benar-benar tak sadarkan setelah itu. yang ia lihat terakhir kali adalah senyum tipis laki laki yang menolongnya.

"i'm here baby boy"

»»——⍟——««

Wellcome Little One! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang