4.Jealous

592 61 9
                                    

Zein mengepalkan tangannya kesal saat melihat layar tabnya menampilkan Zeo yang memangku Lazie yang sedang menggambar.

Apa-apaan ini, bukankah Zeo juga jahat pada Lazie kenapa tiba-tiba baik seperti. Ini tidak bisa dibiarkan, bisa bisa gagal rencananya untuk mengangkat Lazie sebagai adiknya.

Zein yang saat itu sedang berada dikelas segera meraih jaket dan kunci motornya. Ia harus mencegah itu semua sebelum semakin jauh. Kebetulan sudah waktunya pulang.

Perlu kalian tau, Zein menyuruh beberapa mata mata untuk mengawasi Lazie di mansion itu, Lyla salah satunya dan video tadi ia dapatkan dari mata matanya yang lain.

Saat sampai diparkiran, Zein segera menancap gas, menuju suatu tempat untuk melancarkan aksinya untuk meluluhkan hati Lazie.

»»——⍟——««

"Hai Lazie" Sapa Zeo saat melihat Lazie lewat.

Sementara itu Lazie terlihat kikuk karna baru pertama kali melihat Zeo tersenyum.

"H-halo"

"Kemari"

Lazie terlihat ragu untuk menghampiri Zeo. Setelah
Zeo memaksanya menggambar, apalagi yang akan laki-laki itu lakukan padanya.

Setelah Lazie mendekat, Zeo segera mengangkat makhluk mungil itu untuk ia gendong.

Cup

Lazie menganga, walaupun bukan pertama kalinya Zeo mencium pipinya, tapi ia masih belum terbiasa.

Mereka bersama-sama menuju ruang makan untuk makan malam. Inna yang melihat keduanya terkejut. Sejak kapan kakak beradik itu bisa seakrab ini?, pikirnya.

Zeo mendudukkan Lazie dikursi disampingnya.

"Kau ingin makan apa hmm? "

Lazie kembali gugup, ia tak pernah makan bersama seperti ini. Zella tidak pernah sudi melihatnya makan. Alhasil ia harus menunggu keluarga selesai untuk makan. Dan ia memakan makanan sisa keluarganya, karna Zella melarang seluruh maid untuk memasakkannya makanan. Sebab itu tubuhnya sangat kurus, dan terbilang sangat kecil dari anak seusianya.

"Apa boleh? "

"Tentu saja, aku akan menyuapimu"

Dengan tangan yang gemetar, Lazie menunjuk ayam kecap. Itu adalah makanan kesukaannya. Tapi saat makan ia selalu saja tidak makan.

Zeo segera menyuapi Lazie, perlakuannya sangat lembut, ia dengan telaten membersihkan sisa kecap yang ada disudut bibir sang adik.

"K-kakak tidak makan? "

Zeo tersenyum,

"aku akan makan setelah ini"

Tak lama kemudian, Lazie selesai. Ia tak pernah merasa sekenyang selama ia makan. Ditambah lagi karna Zeo yang menyuapinya. Biasanya dia juga makan sendiri. Inna saja Zella larang untuk menyuapinya.

"Setelah ini kau ingin apa hmm? Menonton kartun? "

Lazie lagi lagi menangguk, Zeo bangkit untuk menggendong Lazie. Tiba-tiba ada seorang maid menghampiri mereka.

Wellcome Little One! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang