Freen akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Becky saat jam makan siang, ia bahkan mengundang Becky ke sebuah Cafe untuk berbicara.
Dengan Milk disisinya, Freen yakin bahwa Becky tidak akan menolaknya kali ini.
Cafe yang dipilih oleh Freen sebenarnya adalah rekomendasi dari Milk. Milk memilih Cafe ini karena tempatnya yang strategis, suasana serta furniturnya juga bagus dan patut di beri bintang 5 menurut Milk.
"Aku mengandalkan mu Milk, aku yakin Becky akan menerima penawaran ku jika kamu yang mengatakan nya." Ucap Freen dengan begitu yakin.
Milk mengangguk lalu tersenyum lebar "Serahkan saja padaku Freen, aku adalah ahlinya." Jawab Milk dengan santai dan penuh percaya diri
Dari kejauhan Faye memperhatikan obrolan antara Freen dan Milk sembari menggeleng pelan dengan ekspresi datar "Mereka lebih bodoh dari yang aku bayangkan."
Tak lama setelah itu Becky tiba dengan Yoko di belakangnya, Becky berjalan mendekat ke meja Freen dan Milk lalu duduk di seberang nya.
"Ada hal penting apa yang ingin kamu bicarakan Sarocha?" Ucap Becky dengan ekspresi datarnya tanpa basa-basi.
Becky sebenarnya telah menolak undangan Freen untuk bertemu dan berbicara, tapi karena Freen mengatakan bahwa ada sesuatu yang penting Becky akhirnya menyetujui ajakan bertemu ini.
Freen segera menyenggol bahu Milk meminta bantuannya "Ekhem, jadi begini Nona Armstrong ..." Ucap Milk.
"Sebenarnya.. Freen memiliki ketertarikan padamu dan ingin kamu menjalin hubungan roman—."
*Bugh
Freen segera memukul punggung Milk dengan kuat hingga berbunyi bedebuk.
"Huh?" Becky yang mendengar hal itu segera menyipitkan alisnya dan menoleh ke arah Freen.
Freen tersenyum ke arah Becky tanpa mengucapkan apapun. Lain halnya dengan Yoko yang sedang menahan tawanya setelah mendengar ucapan Milk barusan.
"Milk sialan." Freen mengupat dalam hatinya, ia perlahan menoleh ke arah Milk yang sedang kesakitan akibat pukulannya barusan.
"Aku jauh-jauh datang kesini hanya untuk mendengar omong kosong mu? Ugh." Becky segera berdiri dengan kesal, mood nya seketika menjadi buruk karena hal ini.
Freen yang melihat bahwa Becky hendak pergi segera menahannya "T-tunggu Beck .." Freen lalu ikut berdiri dari tempat duduknya.
"Aku hanya ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan mu, dan—"
"Bukankah sudah kuberikan jawaban ku sebelumnya padamu? Aku tidak ingin menjalin hubungan apapun dengan mu Sarocha." Setelah mengucapkan hal itu Becky pergi tanpa berpamitan.
"Nice try Freen, lain kali kamu akan lebih beruntung dari ini." Ucap Yoko sebelum pergi menyusul Becky.
Freen hanya bisa diam sembari memperhatikan Becky yang perlahan menghilang dari pandangannya.
Freen mendengus kesal kemudian menoleh ke arah Milk "Ugh Milk.. kau membuatnya tambah tidak menyukaiku."
Faye lalu ikut berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan mendekati Freen dan Milk.
"Sudah selesai kan? Sekarang kita balik." Ucap Faye dengan wajah datarnya.
Freen yang kesal hanya bisa menurut dan mengikuti langkah Faye dari belakang.
"H-hei tunggu in dong!" Milk segera menyusul langkah Faye dan Freen.
•
•
•
•
Dipinggir danau terlihat seorang gadis duduk termenung sembari menatap ke arah danau yang tenang.
"Ayo pulang beck.." Ucap Yoko yang sedang berdiri di belakang Becky.
Sepulang dari Cafe, Becky memilih untuk mampir sebentar ke Danau untuk menjernihkan pikiran nya.
Melihat Becky tidak memberi respon apapun dan hanya diam sembari menatap danau membuat Yoko menghela nafasnya "Jangan berlama-lama Beck, aku akan menemanimu sampai kamu baikan."
♡ ━━━━━━━━━ ◦ ✤ ◦ ━━━━━━━━━━ ♡
Thanks for reading guyss!!
Bantu like dan komen yaaaa
Terimakasih ^^Hehe.. maap baru upload 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑀𝑦 𝐿𝑜𝑣𝑒𝑙𝑦 𝐸𝑛𝑒𝑚𝑦
Roman d'amour𝐁𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐧𝐜𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐮𝐠𝐚.. 𝐌𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠...