Cinta Beda Dunia (NauLy)

6 0 0
                                    

    Bab 1: Ini salah, Tapi aku bahagia

Haii semuanya....
Naufal Ravindra Gavin, anak kedua dari 3 bersaudara. Naufal adalah seorang siswa kelas 9 SMP. Naufal punya mimpi untuk jadi seorang pro player game. Dia terlalu memaksakan dirinya hingga akhirnya ia sendiri yang terluka.

Laki-laki ya yang tidak terlalu tinggi sekitar 156 cm, dengan rambut hitamnya yang lurus, serta mata hitamnya yang menakutkan.

~•~

Alysa Megan Alena, seorang siswa kelas 8. Mata hitamnya yang indah dan sejuta ceria, alisnya yang tebal serta hidung nya yang mancung lengkap dengan bibir kecilnya yang berwarna merah dan manis.

Wanita yang lemah lembut, serta suka bermain game, wanita yang sangat cinta terhadap martabak. Dia adalah gadis Sunda yang juga geulis dan pintar.

~•~

Naufal sangat memiliki keinginan untuk menjadi seorang pro player game, dalam hari harinya, ia selalu berlatih menggunakan jari jemarinya yang besar dan panjang. Keseharian yang hanya ia lakukan adalah bangun pagi untuk berangkat ke tempat yang sangat ia benci, tempat ia selalu dihina dan direndahkan, tempat yang katanya untuk mendapatkan ilmu namun menurut Naufal tempat itu hanyalah neraka, tempat ia selalu mendapatkan hinaan dan cacian

"Player Abal Abal" "ga usah mimpi buat jadi pro player" "player gak jadi" beribu cacian dan makian yang Naufal dapatkan di setiap harinya.

~•~

Pagi yang cerah, embun pagi yang berhamburan diatas dedaunan. Naufal terbangun di pukul 07.10, 20 menit sebelum seharusnya ia sudah harus sampai kesekolah. Ia adalah langganan terlambat di setiap paginya.

Ia berangkat menggunakan bis, karena saat itu Achi motor kesayangannya disita sang ayah karena ia ketahuan bolos sekolah untuk melakukan joki game untuk anak kelas sebelah.

Ia menaiki bis, berdiri diantara banyaknya kepala didalam bis. Maraknya suara yang ia dengar di telinganya. Rasanya ingin menepi dan turun disini saja karena ribut nya suara ponsel orang orang disana yang bergemuruh di dalam telinganya.

Saat ia turun seperti biasa ia bukannya menebus kesalahannya karena telah terlambat namun, mendatangi tempat ia biasa menjokikan game anak kelas sebelah.

"Eh udah dateng fal, lambat lagi?, masuk gih ntar lu masuk bk lagi" ucap salah satu pelanggan joki Naufal
"engga, lagi males, sini hp Lo" jawabnya dengan singkat dan penuh rasa malas dalam dirinya.

"yaudah nih" ucap temannya sambil melemparkan sebuah ponsel keluaran terbaru kepada tangan Naufal
"buset, kaya ngga butuh hp aja Lo, hp baru gini lo lempar lempar" ucap Naufal pada sang teman sambil naik keatas tembok yang biasa ia duduki.

"Busett, pal dia mah kaga butuh duit bapaknya aja direktur" timpal teman yang lain sambil duduk di dekat Naufal. "Enak amat" jawab Naufal sambil memainkan ponsel temannya untuk kembali melakukan joki game.

"Kenapa pal, mau lu diangkat jadi anak bapaknya si Ucok?" Timpal teman Naufal yang lain sambil tertawa

Tidak ada yang menjawab, semuanya hanya tertawa tak terkecuali Naufal yang juga ikut tertawa.

"Victory" suara game yang ada di ponsel yang di genggam Naufal, seketika gemuruh suara sorakan pujian Naufal terima "WESHH NAUFALL KEREN BANGETT" Gemuruh suara sekumpulan anak pria disana.

"thanks ya pal" ucap Ucok sang teman pada Naufal sambil memberikan Naufal uang sebesar Rp.20.000.

Sesaat setelah pujian itu, wali kelas Naufal datang ketempat itu "NAUFAL!!! NGAPAIN KAMU DISINI" teriak sang wali kelas yang melihat Naufal yang akan pergi dari tempat itu.

Mendengar suara teriakan yang begitu besar, Naufal langsung lari dari sana "BRAKKK!!!!" Suara Naufal yang di tabrak temannya menggunakan motor. "Eh, pal lu ngapain lari larian?" Tanya Edward sang teman "udah udah cepet jalan" jawab Naufal yang naik ke motor Edward sambil menepuk nepuk bahu sang teman.

~See you next part~

Cinta Beda DuniaWhere stories live. Discover now