Cinta Beda Dunia (NauLy)

0 0 0
                                    

         Bab 6: Keluarga tak Sedarah

~~~~~~~~~
sore yang tenang , dedaunan berjatuhan disertai dengan suara burung. Sore hari yang akan berganti ke malam hari. Matahari yang sebentar lagi akan tenggelam, dan bulan yang akan kembali menyinari seluruh bumi.

Ryu sedang membersihkan dapur, karena ia akan memasak disana.
Ryu memang adalah anak perempuan satu satunya, tapi ia sangat cinta terhadap dunia memasak. Ia selalu mencari resep resep makanan. Ia selalu bersemangat untuk memasak.

Saat selesai membersihkan, barang yang Ryu pesan sudah datang, Ryu membeli bahan masakan untuk mereka makan. Ryu berencana memasak untuk abang abangnya disana, sebagai pesta kecil kecilan dalam rangka, mereka akan bertanding di esok pagi.

"Oh iya makasih ya pak" terdengar suara Ryu dari luar jendela yang di dengar oleh Edward. Edward menghiraukan Ryu, karena ini juga rumah Ryu jadi Ryu berhak melakukan yang ia inginkan.

Ryu kembali kedalam rumah dan menuju ke dapur, ia segera memasak agar sebelum abang abangnya latihan, mereka bisa makan bersama.

Setelah memasak, Ryu mulai menghidangkan masakannya di meja yang ada di ruang tengah, ia berfikir l, lebih baik mereka makan diruang tengah saja, sambil menonton sebuah film di laptop miliknya.

Saat itu sudah pukul 18.00. Matahari sudah tenggelam, dan digantikan oleh terangnya bulan yang indah dan hangat. Burung burung pun sudah kembali ke sangkarnya. Orang orang pun sudah mulai pulang beristirahat di rumahnya.

Ryu berjalan masuk kedalam kamar Edward dan Naufal "bang, ayo makan" ucap Ryu sambil memegang gagang pintu kamar Edward.
"Abang belom beli makanan yu, ini baru mau beli" ucap Naufal pada sang adik sambil memegang ponsel miliknya.

"Udahh, ayo keluar makan"  timpalnya lagi sambil tersenyum dan menutup pintu "BURUANNNN" teriaknya dari balik pintu.

Edward dan Naufal pun tidak berkata apapun kemudian beranjak dari kasur mereka untuk menuruti perkataan adik mereka meski aneh, namun lebih baik dari pada Ryu memarahi mereka.

Saat Edward dan Naufal berjalan dari kamar mereka menuju ruang tengah, Ryu menghampiri kamar abangnya yang lain. "Kak, ayo makan, diluar udah ada bang Edward sama bang Naufal" ucapnya di pintu lalu menutup kembali pintu.

Naufal yang melihat itu pun berkata "yeee, giliran sama gua sama Edward aja kamu udah pengen makan kita, giliran sama mereka baik banget" kesal Naufal namun bercanda saja.

"Yeee, emang kenapa sirikk luuuu" ejek Ryu sambil menaruh kedua tangannya di pinggang dan mengeluarkan lidah nya untuk mengejek sang kakak.

Edward dan yang lain yang melihat itu hanya tertawa melihat kedua saudara kandung itu. "busettt, enaki nih" ucap Andre. "Iyaa dong bangg, chef Ryu yang masak" ucap Ryu dengan nada yang bercanda.

"Idih palingan juga ngga enak nih" ejek Naufal lagi. "Yaudahhh ngga usah makan" jawab Ryu yang ingin marah sambil mendorong tubuh kekar milik kakaknya.

"Yaudah Yo makan" timpal Edward yang mengajak mereka untuk segera makan. "Eitsss bentar dulu, ngga lengkap makan kalau ngga sambil nonton, Ryu udah siapin film buat kita nonton , kalian suka nonton film action kan?, nihh" ucap Ryu panjang lebar yang membuka laptop miliknya.

"Nah ini baruu, ayo makan" sambungnya mengajak makan abang abangnya. Yang lain pun langsung duduk dan ikut makan.

Makanan Ryu rasanya begitu enak. Saat itu, meski mereka duduk di lantai sembari makan. Mereka begitu bahagia. Terutama Naufal dan Ryu yang sudah bertahun-tahun tidak merasakan kehangatan seperti ini.

Mereka bercanda dan tertawa sambil menonton film tersebut, ada kalanya mereka pula saling ejek.

Dunia seperti terhenti cukup di waktu ini saja, rumah itu penuh dengan suara tertawa mereka, mereka merasa semua masalah mereka terbang terbawa dengan lantunan tawa mereka sendiri.

Satu persatu dari mereka merasa bahwa keluarga tidak harus yang melahirkan atau yang memiliki aliran darah dengan kita, karena bagi mereka inilah keluarga.

Tak terasa, kehangatan itu pun hampir berakhir, rasanya mereka belum puas namun, makanan mereka sudah habis. Ryu pun berdiri dan mengambil pose dengan kedua tangannya di pinggang.

"Okee, kalian kan udah makan, sekarang, yang udah makan harus bawa piringnya ke wastafel, okeii??!! nanti Ryu yang cuci kalian kan mau scrim" ucap Ryu panjang lebar.

Yang lain tidak menjawab hanya mengangguk yang mengartikan bahwa mereka mengerti dan mereka mau.

Satu persatu dari mereka sudah selesai makan, dan mereka pun sudah selesai menonton. Satu persatu mulai duduk di kursi dan mulai memainkan ponsel mereka untuk memasuki game tersebut untuk melakukan scrim.

Mereka sibuk berlatih, Ryu pun sibuk dengan cucian piringnya. Ryu mencuci piring sambil menggunakan heaphone di telinganya, karena jika latihan anak anak itu sering kali berteriak yang membuat Ryu bisa tidak fokus.

Saat selesai mencuci piring, Ryu kembali membuka kantong plastik yang ada di meja makan, ia yang menaruh itu. Ia mengambil beberapa bungkus makanan ringan yang ia masukkan kedalam lemari yang ada di dapur, beberapa pula ia bawa kearah kakak kakak nya yang ada di ruang tengah.

"Bangg, liatt Ryu bawa apa, TADAAAA!!!" ucap Ryu sambil menunjukkan beberapa bungkus cemilan di tangannya yang kecil itu.

"Waduhh, ini baru adek gua" ucap Naufal yang menaruh ponselnya di meja untuk mengambil cemilan di tangan adiknya.

"Nih, yaudah Ryu masuk kamar yah bang" ucap Ryu. Tidak ada yang menjawab mereka hanya mengangguk yang berarti mereka berkata iya. "Ohh iyaa, Ryu lupa. Jangan teriak teriak ribut tau" sambung Ryu yang sudah memegang gagang pintu hendak memasuki kamarnya.

"Iyaa udah bawel sana" ucap Naufal sembari mengangkat tangannya menandakan menyuruh adik nya masuk kedalam kamar"

Ryu tidak berkata apa apa langsung masuk kedalam kamarnya.

Cinta Beda DuniaWhere stories live. Discover now