Cinta Beda Dunia (NauLy)

0 0 0
                                    

           Bab 4: Jadi, Ini ya keluarga

Setelah mereka melalui kejadian kejadian yang mengharukan. Saat itu sudah tepat pukul 00.00.

Ketenangan dimalam itu membuat Naufal dan Edward tersadar bahwa mereka harus segera pergi dari sana.

Karena bis yang besok akan mereka tumpangi berangkat tepat pukul 04.00.

Melewati kejadian yang membahagiakan itu, Naufal segara mengajak Edward untuk membantunya mempersiapkan pakaian pakaiannya.

"Lang, ayo ke kamar gua" ucap Naufal sembari beranjak dari tempat duduknya di ruangan tersebut.

"Yah, Naufal kekamar dulu yah" sambung Naufal pada ayahnya.

Sang ayah akhirnya merasa benar benar menjadi ayah, karena selama 4 tahun belakangan ini atau selama sang istri atau bunda dari Naufal meninggal Naufal sangat terpukul dan tertutup pada siapapun terkecuali Edward.

~•~ ~•~ ~•~
"Lang, gua kangen banget sama rumah ini, tempat gua dulu sama bund-" ucap Naufal di potong oleh Edward.

"Udah lah Lang, bunda lo udah tenang juga kita fokus aja ke tujuan kita, pasti kalau lo sukses bunda lo pasti seneng juga disana" ucap Edward yang tidak memperbolehkan sang sahabat bersedih.

Saat masuk kedalam kamarnya yang sudah lama tidak ia tinggali. Naufal merasa ia kembali hidup, karena kamar itu adalah tempatnya dulu sejak kecil. Kamar yang penuh kenangan.

Kamar tempat dulu ia tidur saat baru lahir, tempatnya mulai belajar berjalan, hingga ia bisa berjalan. Tempatnya merasakan kebahagiaan.

Tempatnya dulu bermain bersama sang bunda dan Ryu. Naufal ingin menghabiskan waktu disana sendiri untuk mengenang kembali masa lalunya yang sangat ia rindukan terutama sang bunda.

Saat membuka laci tempat mainannya dulu, Naufal merasa terbang kembali ke masa lalu. Setiap mainan memiliki kenangannya masing masing.

Naufal beranjak untuk ke arah lemari. Hendak membuka lemari itu, Naufal mencium aroma pakaian yang sudah sangat lama di dalam lemari, bahkan pakaian itu sudah berbau lemari.

Naufal ingin menghabiskan waktu sedikit disana "Lang, gua boleh minta sesuatu ngga?" Ucap Naufal ditengah ketenangan malam itu.

"Apa Lang?" Jawab Edward permintaan apalagi yang kini Naufal inginkan, apakah ia tidak jadi berangkat untuk turnament di esok hari? Batin Edward.

"Lu boleh ngga nunggu gua di ruang tamu aja?, gua pengen habisin waktu gua dikit, gua ngga tau pas selesai turnament gua masih bisa balik kesini apa engga, boleh kan Lang?" Pinta Naufal dengan panjang lebar.

"Iya Lang, gua tunggu lu di luar" jawab Edward. Ia tau saat ini Naufal sedang ingin sendiri dan menghabiskan sisa waktunya untuk kembali melihat kenangan kenangan di masa lalunya.

Edward tau bahwa dulu Naufal selalu ingin pulang kemar itu, karena banyaknya kenangan di dalamnya Edward tau karena Naufal sering bilang bahwa ia ingin kembali melihat kamarnya meski hanya di penghujung hidupnya.

~•~ ~•~ ~•~

Saat itu, Naufal beranjak mengambil koper lalu memasukkan beberapa baju yang masih muat kedalam badannya, karena baju baju itu adalah bajunya sejak 4 tahun yang lalu.

Saat mengambil beberapa lipat baju kaos, Naufal tidak sengaja menjatuhkan banyak kertas.

Saat Naufal mengambilnya, ia meneteskan air matanya. Melihat kertas itu, itu bukan kertas kertas biasa itu adalah kertas kertas dengan penuh kenangan.

Melihat itu, Naufal rasanya sedang berada di dalam kertas kertas tersebut. Kertas kertas tersebut adalah foto foto saat Naufal masih kecil.

Itu adalah dunia Naufal yang masih indah "meski senyumku jelek setidaknya itu asli" batin Naufal.

Cinta Beda DuniaWhere stories live. Discover now