05-MAU TAU RASANYA?

1.5K 137 28
                                    

"kamu tau madu? cairan manis tapi pahit jika ingin mendapatkan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu tau madu? cairan manis tapi pahit jika ingin mendapatkan nya. terkadang lebih banyak rintangan dalam mencintaimu daripada kebahagiaan."









Zaki yang hendak berangkat ke sekolah tiba-tiba dipanggil oleh Caine.

"Zaki sini sarapan dulu."
ajak Caine pada Zaki.

Zaki hanya menggeleng dan melanjutkan jalan keluar dari rumah, dia sudah muak.

bahkan sekarang pun dia tidak ingin berbicara dengan Garin. sudah cukup lukanya berasal dari Krow, tidak dengan yang lain.

kini Garin ikut murung karena Zaki tidak ingin berbicara kepadanya.

"Zaki sekarang gamau ngomong ke aku."
ucap Garin sembari menunduk menatap lantai, bahkan sepertinya sekarang Garin sudah menangis.

lihat saja pundak Garin yang sudah bergetar. Caine langsung menghampiri Garin.

"gapapa, nanti kita berjuang biar Zaki kaya dulu lagi."
ucap Caine menenangkan anak gemasnya ini.

"maaf."
ucap Krow pelan.

semua mata langsung tertuju pada Krow, sedangkan Krow langsung beranjak dari sana.

"gua juga bakal berusaha biar Zaki kaya dulu lagi. gapapa kalo dia gamau maafin gua, asalkan dia mau ngomong lagi sama kalian."
Krow langsung berjalan keluar dari rumah. ia tidak pergi kesekolah.

tapi pantai. tempat favorit Zaki.

Zaki suka mengajaknya ke pantai untuk melihat langit yang tertutup awan dan suara demburan ombak.

angin menghembus lembut mengenai Krow, ia mengingat kenangan nya bersama Zaki disini. Zaki dengan senyum manisnya. lari kesana kemari dengan senangnya.

harusnya Krow tidak sekasar ini, mungkin sekarang Zaki tidak akan seperti ini. Krow terlalu egois.

dia tidak ingin melihat Zaki nyaman kepada orang lain selain dia, sedangkan ia melakukan Zaki seperti seperti angin yang tidak dianggap.

"maafin gua, Ki. gua egois, gua buat lu marah, buat lu nangis, buat lu berubah kaya gini. gua kangen lu manja ke gua, ngadu ini itu. gua mau kaya dulu lagi, gua janji bakal lebih lembut ke lu."
ucap Krow mengeluarkan semua isi hatinya. ia benar-benar merindukan Zaki.

huftt suara nafas yang berat berasal dari Krow, sepertinya dia sudah sangat prustasi. ia ingin meminta maaf pada Zaki, tapi sialnya gengsinya terlalu tinggi.

saat Krow beranjak dari sana dan berbalik, ia melihat Zaki.

"Zaki..."

entah keberanian dari mana Krow langsung memeluk tubuh kecil Zaki.

"maaf, maafin gua. maafin gua yang selalu kasar ke lu, maafin kata-kata gua yang selalu buat hati lu sakit. maaf, maaf buat semua yang pernah gua lakuin ke lu. gua mohon, jangan gini. lu boleh diemin gua, asal orang rumah jangan."

Zaki hanya diam, dia tidak membalas pelukan ataupun perkataan Krow.

setelah beberapa menit, Zaki mengusap punggung Krow.

sesakit apapun luka itu, ingat Krow itu "luka yang sekaligus obatnya."

setelah Krow membuat luka itu, dia juga yang menyembuhkan nya.

baru kali ini Krow menangis.

Krow juga merasa nyaman jika sedang bersama Zaki, detak jantung nya tidak beraturan jika berada di dekat Zaki. Krow tidak ingin terlalu menyimpulkan jika ia menyukai Zaki, ia akan menunggu yang pas untuk mengungkapkan semuanya.

"gapapa, maafin aku juga udah jauhin kamu."
Zaki membalas pelukan Krow, pelukan serta tangisan rindu terdengar. mereka saling membutuhkan, mereka tidak bisa terlalu lama menjauh satu sama lain.

mereka menghabiskan hari itu dengan berjalan jalan, hari itu pula senyum bahagia tercetak jelas diwajah mereka.

tanpa terasa hari sudah sore, mereka pulang. dan selama diperjalanan itu pun mereka bercanda dan menceritakan keseharian mereka. belum pernah Krow berbicara sepanjang ini, tidak pernah Zaki sebahagia ini. memang benar Krow adalah "luka yang sekaligus obatnya."

      







"kami pulang."
ucap Krow dan Zaki bersamaan, sambil bergandengan tangan.

semua mata terfokus kepada dua orang tersebut, mereka tersenyum. akhirnya mereka seperti dulu.

mereka berkumpul diruang keluarga dan Riji bertanya pada Zaki

"gimana rasanya sakit hati, Ki?"

bukannya menjawab Zaki malah mengambil gitar

semua orang kebingungan, tapi Zaki malah nyengir.

"pernah ga kalian ngerasain sakit hati gimana?"
tanya Zaki.

"gimana? gimana?"
tanya mereka bersamaan.

"mau tau ga gimana rasanya? kasih tau, Ki!"
ujar Riji kembali.

"mau tau rasanya~" Zaki memulai lagunya dengan petikan gitar ditangannya.

"gimana?"
ledek papi Rion.

"sakit hati itu apa~"

"cemana?"

"pernahkah kau disengat lebah?~"

"belum pernah!"

"itu lebih pedih katanya~"

"nenekku pahlawanku~" Garin melanjutkan lagu yang dinyanyikan oleh Zaki.

"pantang mundur nasehatiku~"

"bahwa bila gugur satu~"

"kenapa?"

"akan tumbuh sepuluh ribu~"

"masa iya sih!?"

"sikat pi!"
teriak Zaki.

"sudahlah jangan menangis lagi~" Rion melanjutkan lagunya.

"asekk!"
teriak semua anggota keluarga

"kurasa sudah cukup sampai disini~"
Zaki kembali melanjutkan lagunya.

"kok gitu, Ki?"
tanya Krow dengan was was.

"mungkin disuatu saat nanti~"

"kau temui cinta yang sejati~"
Garin menyayangi lirik lagu yang terakhir.

semua orang langsung tertawa ria dan dilanjutkan oleh jokes bapak bapak oleh Rion dan Gin.

                         








    semua chapter/bab dalam masa revisi
(pada tanggal 8) semua chapter/bab sudah di revisi. mungkin ada beberapa cerita yang di ubah. terimakasih atas semua dukungan kalian❤️.

aku sudah mencintaimu. [KrowZaki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang