ten.

17 3 76
                                    

[bertemu kembali.]
bertemu kembali adalah harapan kita.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"Mahesa mana yak?"tanya Sean ke arah Rezka, Rezka hanya mengendikkan bahu nya tanda tak tahu.

"Kok firasat gue ga enak ya?"bingung Sean, Rezka melihat ke arah Sean.

"Gue juga.."sahut jevan yang baru saja datang, Rezka dan Sean melihat ke arah Jevan.

"Gue ngerasa kita ga harus bertengkar gini, apalagi mencar."ucap Jevan.

"Bener, gue mah kalau urusan dalang nya nanti aja, yang penting ngumpul dulu."ucap Rezka yang setuju dengan Jevan.

"Mahesa hilang."ucap Seola yang baru saja datang.

"Hilang gimana!?"panik Sean, Seola duduk di salah satu sofa, mereka sekarang berada di ruang tamu.

"Dia ga ada di mana mana, padahal gue nyariin dia buat nanyain gelang Yuzira."ucap Seola.

"Gelang Yuzira?"bingung Jevan.

"Iya gelang Yuzira, kemarin 2 hari yang lalu Yuzira nitipin gelang dia sama gue karena takut hilang, eh terus ilang gue lupa letak nya di mana."ucap Seola panik.

"Emang gelang nya gimana bentuk nya?"tanya Rezka, Seola mengeluarkan hp nya dan menunjukkan foto gelang ke Rezka.

"Lu yakin ini gelang nya?"tanya Rezka lagi, Seola mengangguk pasti.

"Kalau gitu..."Rezka menjeda ucapan nya.

"Gue lihat nih gelang ada sama Arzan tadi pagi."ucap Rezka, semua orang terdiam.

"Yang bener aja Lo!?"ucap Sean, Rezka mengangguk kuat.

"iya cok! Demi bubur ayam!"ucap Rezka serius.

Mereka semua terdiam, hanya memikirkan kecurigaan mereka ke Arzan.

"Eh Seola, Olavia mana?"tanya Jevan, bisa bisa nya Jevan nanya Olavia ketika lagi serius gini.

"Di kamar, emang kenapa?"Jevan hanya menggeleng, lalu pergi.

"Biasa, pdkt."ucap Sean sambil ngakak.

🌑



"Eh itu pintu apa??"ucap Aresa menunjuk salah satu pintu di pohon, iya pintu itu ada di pohon, kenapa kok bisa? Ya mana saya tau.

empty houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang