9.|Kantin

15 0 0
                                    


kuncinya tuh, intinya jangan pernah malas untuk mencoba hal baru, jangan malas ketika kita tidak menyukai aktivitas tersebut, karena kunci dari karya ataupun prestasi yang kita raih dan kita dapat tergantung kepada diri kita sendiri. Jadi kembali pada kemauan diri sendiri, jika memang kamu benar benar mau memiliki apa yang ingin di miliki jangan mudah menyerah menjalani nya
-Yuanita Christiani-

.........

Seminggu berlalu, kini Gabriella dan teman temannya di sekolah sedang melakukan gladi bersih, iya gladi bersih untuk persiapan perpisahan sekolah yang di nanti nantikan semua siswa kelas 12.

“yeyy, akhirnya kita mau lulus!!” jeritan Alisya yang membuat orang di sekeliling nya jadi menoleh. “brisik banget si Lo, bisa ga, ga usah teriak” ucap Gabriella yang membuat Alisya terdiam.

“nah, diem kan lo” ucap Yuanita meledek Alisya. “jadi kita beneran mau makan makan nih buat ngerayain kelulusan?” ucap Alisya yang membuat ke dua temannya itu menoleh ke arahnya. “tentunya jadi, ga mungkin kan udah ngerencanain semua tapi ga jadi. Yang bener aja, rugi dong” ucap Gabriella menjelaskan bahwa kegiatan tersebut akan benar benar di lakukan

“akhir nya kita sampai di kantin, gue bakal kangen banget sama Lo kantin” ucap Alisya yang bisa di bilang lebay. “alay banget Lo sya” ucap Yuanita kepada Alisya. “bodo, yang penting gue ga jadi batu banget kaya lo” ucap Alisya balik kepada Yuanita.

“yok kita duduk di sana” ucap Gabriella kepada dua temannya itu dan menunjuk ke arah bangku yang kosong. Setelahnya salah satu dari mereka bertiga di perintahkan agar menjaga tempat duduk tersebut, karena dua temannya harus ke warung kantin untuk memesan makanan.

Kali ini Yuanita yang di suruh untuk menjaga tempat duduk mereka, jadi Gabriella dan Alisya lah yang pergi membeli makanan. Di saat Gabriella dan Alisya sedang membeli makanan pada saat itu lah Yuanita di datangi oleh seseorang yang lebih dari satu tentunya. Entah siapa yang datang, Yuanita sangat tidak tahu, karena itu adalah adik kelas mereka.

”permisi kak” ucap salah seorang adik kelas itu. “ada apa?” ucap Yuanita datar. “ boleh numpang tanya ga kak?” ucapnya lagi dan di jawab oleh Yuanita “oh boleh aja, mau nanya apa?”

“kalo boleh tau, Kaka yang namanya Yuanita kan? Yang penulis cerita novel itu kan?” tanya adik kelas itu. “iya” jawab Yuanita yang singkat, padat, dan dingin.

Oh ya, ini tuh Yuanita memang hobi nulis sama baca buku, jadi dia terinspirasi buat bikin cerita dan ternyata cerita nya ramai di baca, dan pada akhirnya Yuanita mencoba untuk mengirim naskah cerita tersebut kepada penerbit dan akhirnya di terima. Dsn jadilah buku yang bertuliskan "RODA KEHIDUPAN".

“kak boleh minta tanda tangan nya ga” tanya Tasya, dia lah adik kelas yang tadi bertanya terus menerus. “oh, boleh, mana bukunya” ucap Yuanita. Dan Tasya pun memberikan buku tersebut kepada Yuanita, begitu pun dengan teman temannya, mereka juga turut meminta tanda tangan dari Yuanita.

Saat Yuanita sedang menandatangani buku tersebut Gabriella dan Alisya datang dengan membawa makanan dan minuman mereka bertiga.

“widih, rame bener nih” ucap Alisya. “maklum lah sya, dia kan penulis, gue jadi iri” ucap Gabriella kepada Alisya. “aduh, penyakit iri gue kambuh anjay, gimana nih” ucap Alisya seraya berakting seperti kesakitan.

Yuanita yang sedang menandatangani pun jadi menoleh kepada mereka berdua, dan mengatakan “kebanyakan drama”. Alisya yang merasa tersindir jadi berhenti berakting “gue beneran iri nih, penyakit iri gue beneran kambuh” ucap Alisya yang memang iri.

Selang beberapa detik Alisya berucap lagi “ta, kok Lo bisa jadi penulis sih??, kok Lo ga males baca buku si??, gimana caranya biar bisa jadi penulis kaya lo??” tanya Alisya bertubi tubi kepada Yuanita.

“gue hobi aja” ucap Yuanita seraya menandatangani buku tersebut. “makasih ya kakk” ucap makasih Tasya dan teman teman nya kepada Yuanita, dan Yuanita pun menanggapi nya dengan ucapan juga. “kalo gitu kita permisi dulu, makasih sekali lagi” ucap Tasya sang adik kelas.

“ta, ajar in gue jadi penulis dong” ucap Alisya. “orang kaya Lo mana mungkin jadi penulis, baca buku aja malas, apa lagi suruh bikin” ucap Gabriella to the point.“kuncinya tuh, intinya jangan pernah malas untuk mencoba hal baru, jangan malas ketika kita tidak menyukai aktivitas tersebut, karena kunci dari karya ataupun prestasi yang kita raih dan kita dapat tergantung kepada diri kita sendiri. Jadi kembali pada kemauan diri sendiri, jika memang kamu benar benar mau memiliki apa yang ingin di miliki jangan mudah menyerah menjalani nya. Ingat itu!” jelas Yuanita panjang lebar.

“udah, kita makan, takut dingin makananya” sambung Yuanita.
by the way, thanks llaucapan terimakasih Yuanita kepada Gabriella. “sama sama” dan Gabriella menjawab nya.
______________________________________

Okey, sampe di sini dulu

Jangan lupa vote

Babayyy:>

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALONE [Ella]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang