Malam ini, dimana acara award berlangsung dengan dihadiri dari berbagai kalangan idol, aktris, aktor, MC untuk acara bergengsi, serta orang-orang penting yang memang diundang di acara besar itu.
Termasuk seorang Huang Renjun, yang saat ini sedang di dera oleh pusing pada kepalanya, akibat terlalu lama mendengar suara debuman musik yang keras.
Renjun tak begitu kuat saat mendengar suara-suara keras menyebabkan telinga nya berdengung dan kepala nya pusing.
Beberapa aktris, aktor, dan idol menyadari perubahan ekpresi Renjun. Juga bodyguard Renjun yang terkenal akan ketampanan juga body sexy nya mengundang beberapa pasang mata menatap Jaemin yang saat ini tengah berjongkok di depan Renjun dengan kedua telapak tangan besarnya yang mengusap lembut kening serta menggenggam kedua telapak tangan dingin milik Renjun.
"Ingin pulang saja?"
Jaemin bertanya dengan raut wajah yang sangat kentara jika dia khawatir, Jaemin belum mengetahui jika Renjun tidak tahan dengan suara yang keras.
Jika Jaemin tau, sudah dipastikan pemuda tampan itu mengantisipasi apapun hal yang mungkin saja akan terjadi pada majikannya sekaligus pujaan hatinya.
"Tidak, aku masih harus naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan dan memberikan beberapa patah kata untuk acara ini."
"Tapi kau tidak baik-baik saja babe."
Jaemin sedikit berbisik di akhir kalimat nya, memanggil Renjun dengan panggilan manis sudah menjadi kebiasaannya sejak setelah mereka menjadi sepasang kekasih.
"Aku baik-baik saja shh"
Srett
Grepp
"Setidaknya kau harus beristirahat di backstage hingga kau dipanggil naik ke atas panggung"
Jaemin berkata sembari terus melangkahkan kakinya keluar dari area duduk tamu dengan Renjun yang berada di gendongan koalanya, meninggalkan para penonton juga para tamu yang menatap mereka dengan pandangan curiga.
Brakk
Pintu backstage ruangan Renjun terbuka secara kasar, menampilkan Wendy yang duduk di dalam bersama Haechan dan Yeri yang saat ini sudah berdiri menatap Renjun yang sedang dalam keadaan terkulai lemas di gendongan Jaemin.
"Apa yang terjadi pada Renjun?!"
"Kepala Renjun pusing"
Yeri bertanya dengan raut wajah cemasnya, begitu juga Wendy dan Haechan. Mungkin saja Wendy, Yeri, juga Haechan mengetahui penyebab Renjun menjadi pusing seperti ini.
"Maafkan noona Renjun? Noona meninggalkan mu karena ingin mengambil earphone untuk menyumpal telinga mu agar tak terlalu mendengar suara yang keras. Tapi aku baru tersadar jika aku lupa membawa nya, jadi aku menunggu teman ku yang sedang membeli earphone di luar."
Wendy menyesal kala dirinya terlambat datang, hingga Renjun yang saat ini sudah berbaring lemas di atas sofa dengan berbantalkan paha Jaemin. Jangan lupakan wajah Renjun yang tenggelam dalam perut berotot milik Jaemin.
"Tak apa noona, aku hanya butuh tidur sebentar. Tapi, bisakah noona mewakili ku untuk naik ke atas panggung? Sebagai manajer sekaligus kakak perempuan ku?"
Wendy menganggukkan kepala nya dengan cepat menyetujui permintaan Renjun. Tanpa babibu, Wendy mengajak Haechan dan Yeri keluar dari ruangan pribadi Renjun yang berada di backstage, meninggalkan Jaemin dan Renjun berdua.
"Baby, kau membutuhkan sesuatu?"
Renjun mendongakkan kepala nya menatap Jaemin dengan mata sayu nya. Kepala Renjun pusing, dia membutuhkan sesuatu yang dapat menghilangkan rasa pening nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD [END]
Fanfiction⚠️JAEMREN⚠️ A short story Renjun frustasi karena mencari bodyguard yang pas untuk dirinya sendiri. Hingga pada akhirnya ia menemukan seorang pemuda berpenampilan keren, dengan tubuh yang terlihat sangat kekar sedang memakan ramen di depan supermarke...