Pagi ini, penthouse Renjun sangat ramai ——— ramai karena ocehan pria manis itu sendiri kepada beberapa orang yang bekerja padanya.
"Wendy noona! Tolonglah aku~, aku ingin pemuda yang semalam ku temui menjadi bodyguard ku!"
"Haechan-ie! Apa kau mau membantuku mencari pemuda yang semalam aku temui?"
"Yeri noona, apa kau tega dengan ku? Jika aku tak segera menemukan pemuda itu, tak akan ada yang menjagaku, dan dan dan —— bagaimana jika aku di celakai oleh seseorang yang tidak menyukai ku?"
Kira-kira begitulah isi ocehan Renjun sedari ia membuka matanya hingga saat ini acara sarapan mereka telah selesai dan selama itu mereka di iringi oleh ocehan Renjun yang tiada henti nya.
Haechan dan Yeri, selaku asisten Renjun hanya dapat menggelengkan kepala melihat sang pria manis yang sedang merajuk pada Wendy agar sesegera mungkin mencari pemuda yang 'katanya' semalam bertemu dengan pria manis itu.
"Siapa nama pemuda yang kau temui semalam?"
Wendy bertanya dengan nada suara yang terdengar jengah, terlalu malas mengeluarkan argumen karena ocehan Renjun tidak berhenti sejak semalam.
Sebenarnya Renjun bukan seseorang yang jika meminta harus mendapatkan, pria manis itu akan cenderung bersabar dengan apa yang ia inginkan.
Namun kali ini? Apa-apaan?!, bahkan kepalanya sudah ingin pecah mendengar rengekan Renjun mengenai pemuda itu.
"Aku tidak tau nama nya"
Helaan nafas lagi-lagi keluar dari celah bibir 3 orang lain yang sedari tadi bersabar menghadapi tingkah menyebalkan Renjun.
"Lalu bagaimana kami menemukannya untuk mu, jika kau saja tak tau nama pemuda itu Renjun-ah"
Perkataan Yeri membuat Renjun terdiam dengan wajah yang merengut kesal, menyadari betapa bodoh nya dia karena tidak bertanya nama pemuda tampan yang ditemui nya semalam.
"Lalu aku harus apa~?"
"Kau bilang dia memakai seragam sekolah, apa kau tau seragam sekolah mana yang dia kenakan?"
Haechan bertanya setelah melihat bagaimana wajah menyedihkan Renjun saat menyadari kebodohannya sendiri.
Sedangkan Renjun, pertanyaan dari Haechan sedikit banyak membuat pria manis itu kembali senang, karena dia ingat seragam sekolah yang pemuda itu pakai semalam.
"Aku tidak tau itu sekolah mana, namun aku masih mengingatnya dengan jelas. Bisakah kita mencari nya di internet?"
Renjun bertanya dengan nada suara yang sangat berharap, dia benar-benar berharap bisa menemukan titik terang keberadaan pemuda tampan yang di temui nya semalam.
"Apa kau ingin mempekerjakan anak di bawah umur? Ini bukan pekerjaan part time jika kau lupa Huang"
Perkataan Wendy lagi-lagi mematahkan semangat Renjun.
Renjun tidak berpikir jika Jaemin masih di bawah umur, karena tubuh tinggi dan kekarnya itu.
"Sudahlah, kita cari saja dulu di internet. Jika kita menemukan sekolah nya, kita akan mencari pemuda itu di sana."
Haechan berujar menenangkan, sembari mengusap pucuk rambut Renjun.
Renjun itu lebih tua 2 tahun dari Haechan, tapi Renjun yang 23 tahun terlihat lebih menggemaskan daripada Haechan yang lebih muda. Haechan ini sepupu jauh Renjun yang merambat menjadi asisten pribadi Renjun.
Anggukan kepala dari ketiga orang di sana Haechan terima sebagai persetujuan. Setelah itu mereka mulai membuka gadget dan komputer untuk mencari nama sekolah dengan seragam yang sama seperti apa yang pemuda itu kenakan semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD [END]
Fiksi Penggemar⚠️JAEMREN⚠️ A short story Renjun frustasi karena mencari bodyguard yang pas untuk dirinya sendiri. Hingga pada akhirnya ia menemukan seorang pemuda berpenampilan keren, dengan tubuh yang terlihat sangat kekar sedang memakan ramen di depan supermarke...