Namaku Ningsih,usiaku tahun ini 16 tahun.
Aku tinggal bersama ibu ku,Laras.Aku gadis yang penurut,wajahku bulat dengan kulit yang tak gelap ,dan tak juga terlalu putih.
Hidung ku pesek,namun terlihat pas dengan wajah bulat ku,hingga tak sedikit yang memuji paras ku.
Okey,kita langsung lanjut saja ke kisah ku..
Saat itu,ketika sekolah ku mengadakan pembagian rapot,atau lulus lulusan sekolah menengah,ibu yang sedang berada diperjalanan menuju sekolah ku,tiba tiba saja mengalami kecelakaan.
Tentu hal itu membuat ku terguncang,hingga rasa senang yang tadi nya tengah ku rasakan karena lulus sekolah,
kini tergantikan dengan rasa takut,sedih dan putus asa.Bagaimana tidak!
Aku hanya tinggal bersama ibu ku semenjak aku berusia 11 tahun.Aku memang mempunyai ayah,nama nya Bayu Pramono.
namun mereka sudah bercerai kala itu."Ya tuhan,itu kan ibu mu Ning!"
"Astaghfirullah,itu ada orang kecelakaan!"
"Tolongin! Itu tolonginnn!"
"Ningsih! ibu mu!"
"Ningg!!"
Dengungan panik memenuhi indra pendengaran ku,tatapan ku hanya tertuju pada sosok rimpuh wanita paruh baya yang tengah terbaring tak bernyawa di aspal yang telah bersimbah darah.
Tubuhku lemas, rasanya tak bisa bergerak kala itu..aku tahu betul sosok yang sedang aku tatap tersebut...
Dia,ibuku........Laras,wanita lembut yang selalu mencurahkan seluruh kasih sayang nya padaku."Ning..."
"Ningggg..."
"Ningsihhh!"
JLEB
Seketika kesadaran ku mulai kembali,manik ku beralih menatap sosok yang memanggilku tersebut.
Wajah wali kelas ku terlihat sangat panik.Tanpa menunggu aku berucap,
wanita gemuk tersebut sudah lebih dulu memeluk tubuh mungil ku.
Hingga akupun menangis sejadi jadinya,aku memberontak didalam pelukan guru ku tersebut,rasanya aku sangat ingin menghampiri sosok rimpuh yang kini telah ditutupi oleh daun pisang dan juga koran tersebut."Tenang ningsihh, tenang..." Lirih ibuk Linda, sembari memelukku dengan lebih erat.
"Ibuuuuu....ibuuuuuuuuukkk!" Raung ku tak terkendali.
Aku berharap jika ini hanya mimpiku saja.
Padahal baru pagi tadi aku dan ibu bercanda riang di dapur,tapi..lihat lah....wajah riang yang tertawa tadi pagi bersamaku,kini tak terlihat sedikitpun...."Ning?...
Nak ningsihh?..
Tolongg!,tolong telfon ambulans!
Cepat!
Sadar ningsihh!"
Terlihat wajah buk Linda begitu panik,
Hingga perlahan pandangan ku pun mulai menggelap begitu saja._______________
"Ning..."
Ucap sosok wanita berumur, yang merupakan nenek ku.
Ibu dari ibuku."Nenek yakin,kamu pasti bisa melalui nya, sayang."
Aku hanya tersenyum ripuh,dan menganggukkan kepala, sebagai respon.
"Bertahan lah, setelah kamu cukup umur,kamu bisa kembali kesini lagi...
Nenek menyayangi mu,sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ningsih (Hiatus)
FanfictionWarning ❗ Cerita ini bertema insens/sedarah,hanya direkomendasikan bagi yang menyukai nya saja.