Bab 20

34.3K 1.9K 22
                                    

Setelah membulatkan tekad, Rene dan Delila menerima ajakan Barnes untuk melamar pekerjaan dipabrik yang terletak di kota Marcos itu

Ketiganya kini sudah berada di sebuah penginapan yang terletak di kota Marcos

" Jika kita benar-benar mendapatkan pekerjaan di pabrik itu, aku akan tinggal bersama kerabatku, untuk wanita yang belum menikah ada sebuah asrama yang dibangun didekat pabrik, para pekerja wanita biasanya dibolehkan untuk tinggal disana jika tidak memiliki tempat tinggal di kota Marcos, bagaimana menurut kalian? " , ujar Barnes yang bersemangat

" Itu sangat bagus, setidaknya kita bisa menghemat biaya sewa rumah kan ", balas Rene

Dalam kurun waktu beberapa hari, ketiganya sudah melamar pekerjaan dipabrik baru itu bersama ratusan pelamar lainnya, beruntung nya baik Barnes, Rene dan juga Delila mendapatkan pekerjaan disana, mereka sangat bahagia begitu mengetahui jika mereka akan mendapat pekerjaan tetap

****

Di ibukota Nathan terus menyibukkan dirinya agar dia tidak tenggelam dalam rasa bersalah

Dia baru kembali ke rumah saat hampir tengah malam, sehingga dia tidak akan merasa kehilangan sosok Delila dirumah itu

Walaupun sudah berbulan-bulan berlalu, hati nya masih saja terasa hampa sejak Delila di asumsikan telah tiada oleh banyak pihak

Bahkan hari ini pun nathan hanya bisa menatap sedih lukisan milik Delila yang telah dia gantung di dinding ruang tamu rumah itu

Delila senang menghabiskan waktu dengan melukis saat mereka tinggal bersama, dan hanya ada lukisan bunga yang dulu sangat nathan senangi, Satu-satunya yang berbeda hanyalah lukisan kaktus disana, kaktus yang dilukis atas saran dari dirinya

Nathan ingat saat itu Delila sangat kesal lantaran dirinya memberikan bunga di taman itu untuk Charlotte sementara melarang Delila bahkan untuk sekedar merawat bunga itu

Nathan bisa merasakan kehadiran hedrik disisinya, pasti hedrik datang untuk mengingat kan tentang jadwal pekerjaan nya hari ini

" Apa aku terlihat menyedihkan hedrik? " , tanya nathan yang masih menatap ke arah lukisan yang tergantung di dinding itu

Hedrik merasa serba salah untuk merespon ucapan tuannya itu

" Dulu aku mengira wanita seperti Charlotte lah yang pantas bersanding dengan ku, dia rupawan, anggun dan juga beretika, ku kira seperti itulah wanita yang ku idamkan, jadi aku berusaha mendekati nya , bahkan mengirimkan bunga yang paling aku sukai untuk dirinya, tapi setelah melakukan semua itu, aku tidak merasakan apapun, ternyata akhirnya aku jatuh cinta pada Delila, wanita yang sejak awal sudah menjadi istriku, bahkan setelah aku mencoba menanam kembali bunga yang lebih indah, dia sudah tidak tertarik lagi, ku kira dengan membuat nya cemburu pada Charlotte dia juga akan menurut padaku, tapi itu justru memperburuk hubungan kami, kenapa aku terlambat sekali menyadari semua itu , " seakan tidak memiliki siapapun yang bisa mendengar keluh kesahnya, nathan berakhir mengungkapkan penyesalan nya pada hedrik, setidaknya hedrik hanya akan mendengarkan tanpa menyanggah apapun yang ia ucapkan, tidak seperti orang tuanya yang terus meyakinkan dia bahwa Delila telah tiada sehingga dia harus menjalani kehidupan seperti biasa

Dalam kurun waktu yang tidak lama itu, bisnis milik keluarga Girvin semakin berkembang pesat, tidak hanya memiliki pabrik di segala penjuru negeri, bahkan nathan juga akan mengembangkan bisnis keluarga nya itu hingga ke negara tetangga, pihak kerajaan juga ikut merasakan manfaat dan dampak dari keberhasilan bangsawan di negara nya itu, bahkan penduduk di ibukota semakin berjaya sejak keluarga Girvin menjadi jembatan untuk mereka ikut berbisnis dengan banyak pihak, tidak hanya sebatas di ibukota saja

Berlutut atau Memohon ? : Lakukan KeduanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang