6

163 18 0
                                    

"Ibu Ayah aku ingin tinggal bersamanya sekarang kumohon Ibu mengijinkan" Aku dengan Calum kini sepakat untuk tinggal berdua namun sepertinya Ayah dan Ibu tak menyutujuinya.

"Kau masih muda Sam, apalagi kau harus tinggal dirumah seorang pria"Ayah menatapku tajam.

"Kumohon,, aku tak akan membuat kalian susah,,please Ayah,," Ohh aku mulai kehabisan kata kata, Calum hanya bisa menggenggam tanganku erat.

"Baiklah,,aku tak bisa melarangmu lagi, tinggallah bersama orang yg kau cinta"Ayah menyerah segera memelukku erat diikuti Ibu yg menangis tertahan.

"Aku akan menjaganya sampai aku mati"Calum menatap Ayahku lekat lekat, Ayah tak berucap lagi segera pergi kekamar bersama Ibu, berat memang rasanya untuk meninggalkan orang tua ku dan Ash.
****

"Ash,,adikmu tinggal bersama pria yg baru dikenalnya?"Michael duduk disamping Ash yg tengah termenung memikirkanku yg belum sempat menemuinya.

Ashton menarik nafas panjang mengangguk perlahan.

"Sudah waktunya Sam keluar dari dunianya Ash,,kau juga akan seperti itu"Michael mencoba memberi tahu, Ash hanya bisa terdiam mendengarnya.
Yahh aku memang sudah dewasa.

"Kau tinggal di apartement Cal?"Aku masuk kesalah satu kamar yg ada di apartement ini.

"Yah,,"Ia segera meletakkan barang barangku di depan lemari.

"Aku lelah Cal"Aku menatap Cal yg sudah berbaring tak melihatku yg kerepotan membawa koper yg cukup besar.

"Maaf Sam aku haus"Cal dengan lemas membantuku.

"Baiklah Cal, setelah ini kau boleh minum"Aku mengelus kepala Calum yg segera tersenyum mendengarnya, mengecup sekilas bibirku.

"Ahh,,Sam terimakasih kau sudah mau tinggal disini"Calum menatapku yg tengah berbaring menahan sakit pada leherku,, yah Ia sudah menghisapnya dan itu cukup lama.

"Kau kenapa Sam?"Calum menghampiriku yg masih tak menjawab pertanyaannya.

"Sam,,jawablah"Ia mulai panik memandangku yg mulai pucat.

"Sepertinya kau mulai lemah Sam, hisap darahku sekarang"Calum memelukku menyuruhnya menghisap darahnya dan ini membuatku heran.

"Ayolah Sam,,,jangan berpikir lagi"Ia sudah kesal denganku yg masih diam.

"Untuk apa Cal? Bahkan aku tak punya taring"Aku mendesah menahan sakit pada leherku,, huh bernafas pun rasanya itu sangat sulit.

"Lihat diriku,,apa aku mempunyai taring? Gigitlah seperti kau menggigit daging ayam"Ia mulai kesal denganku.

"Hey,,aku tak bisa, kau bukan daging ayam"Aku melepaskan pelukannya namun Ia tak membiarkannya.

"Huh,,Sam kau sungguh membuatku kesal. Apa kau ingin sakit dan lemah seperti itu?"Aku hanya diam berpikir lagi dengan perlahan mendekatkan mulutku pada lehernya,, ohh aku takut sekarang.

"Gigit Sam"Teriaknya, dengan perlahan kugigit lehernya sangat sulit memang melukai pria yg dicintai.

"Aakkhhh"Pekik Calum saat kugigit kuat kuat dan dengan perlahan kuhisap darahnya, aneh kupikir darahnya berasa amis namun darahnya tak berasa apa apa.

Hey tenagaku pulih kembali aku sehat dan rasa sakit pada leherku hilang.

"Bagaimana?"Calum mengusap bibirku yg masih berlumuran darahnya tersenyum sangat manis meski terlihat Ia tengah menahan sakit.

"Baru kali ini aku merasakan rasa darah yg tak amis"aku menatap lukanya,, hey lihat lukanya mulai berubah dan terukir menjadi sebuah huruf.

"CH?"Aku mengkerutkan kening memberikannya sebuah cermin.

"Hahah,,yaah Calum Hood, like you Samantha Hood"Ia mengecup bibirku lagi.

"Aku tak suka kau menciumku sembarangan seperti itu Cal"Aku marah dengannya.

"I wanna have sex with you right now"Ia kembali mendorongku hingga berbaring keranjang dan menindihku.

"Kau masih virgin Sam?"Bisiknya lagi, aku mengangguk takut.

"Baguslah,, sekarang aku akan meninggalkan tanda pada dirimu bahwa kau sudah jadi milikku"Ia seperti senang mendengarnya.

"Apakah ini kurang meyakinkan?"Aku menunjukkan lukaku.

"Itu hanya untuk kaum Vampire Sam, jika kau melakukan sex denganku malam ini besok tak akan ada pria yg mendekatimu lagi termasuk Luke sahabatmu"

Aku lagi lagi terkejut mendengarnya, apakah benar aku tak akan bisa berteman dengan Luke, sahabatku. Shitt aku tak suka menjalani hidup sebagai seorang vampire sekarang.

"Jangan Cal, aku belum siap sekarang"Aku mendorongnya jauh jauh tak ingin Luke menjauhiku.

"Baiklah aku tak memaksamu"Calum keluar kamar.
****

Aku terbangun dengan seluruh tubuh yg sakit dan kepala yg sangat pusing, apa yg terjadi semalam.
Kulihat Calum tengah berbaring disampingku dengan keadaan shirtless memainkan ponselku? yah Ia mengutak atik ponselku.

"Kau sudah bangun Sam?"Ternyata Ia merasa jika sejak tadi aku memperhatikannya segera mengecup keningku lembut. Aku tersenyum samar.

"Badanku sakit,,apa yg terjadi padaku?"Tanyaku merebahkan kepala pada dadanya oh my god,, dimana bajuku? Aku baru menyadari saat kurasakan tangannya mengelus punggungku.

"Kita melakukannya semalam Sam, kau sangat pintar melakukannya, aku ragu jika kau tak pernah melakukan ini sebelumnya"Ia tersenyum mengatakan semuanya membuatku terkejut mendengarnya.

"Bohong,, kukatakan padamu semalam jika aku tak siap, kenapa bisa?"Aku masih tak mengerti kupikir Ia hanya bergurau.

"Kau yg memaksa Sam, kau sangat agresif"Ia tertawa saat melihat ekspresiku berubah.

"Mungkin sifat vampiremu mulai keluar Sam,,,membuatmu menjadi seperti kemarin"Ia lagi lagi berucap membuatku hanya bisa menghela nafas panjang.

Yah benar saja terlihat bercak darah pada sprei dan selimut,, huh itu sangat menyedihkan merelakan keperawananmu direbut seorang vampire,, ini sungguh mustahil.
****

"Kau sedang apa Sam?"Ohh selalu seperti itu,, Calum memelukku dari belakang saat aku berkonsentrasi pada masakanku.

"Jangan macam macam Cal, jika tidak kau tak akan dapat sarapan pagi ini"Bujukku mencoba melepaskan diri.

"Sarapanku hanya kau Sam,, tak ada yg lain"Ia berbisik sesekali menghembuskan nafasnya pada tengkukku dan itu membuatku merinding,,shiit dia menggodaku lagi.

"Oh jika itu maumu masakan ini untukku,,pergilah sekarang"Aku mematikan kompor berbalik menatapnya.

"Kau selalu tau apa yg kumau Sam"Ia dengan segera menggigit leherku dan terulang lagi.

"Huh,,bisakah kau menghisap saja tanpa harus melakukan rabaan, pada tubuhku yg lain?"Aku meringis menahan sakit, Ia hanya tersenyum mendengar ocehanku.

"Kau akan kemana pagi ini Sam?"Calum menemaniku sarapan di meja makan meski Ia tak ikut sarapan, dia sudah lebih dulu sarapan.

"Kuliah,,"Ucapku standar, Ia melarangku untuk pergi, entah Ia sangat tak suka aku meninggalkannya sekarang.

"Jangan tinggalkan aku,,kumohon"Ia memasang wajah memelasnya membuatku kesal tak bisa menolak lagi.
****

"Hei Luke"Sapaku suatu ketika saat berpapasan dengan Luke dijalan.

"Oh hei"Ia membalasnya dengan senyuman.

"Benar saja Ia tak mengingatku,, bahkan sudah 2 bulan Ia tak bersamaku lagi.

Ternyata benar apa yg dikatakan Calum, aku sudah menjadi bagian dari dirinya hingga beberapa bulan berikutnya aku memutuskan untuk pergi kedunia Vampire karena aku mencintainya meski aku akan sangat merindukan dunia ini terutama Ayah, Ibu dan juga Ashton.

Hi I'm a boy, have a name and I'm not Stranger.
Yeah your not stranger,, but you are vampire.

TAMAT

I'm Not A Stranger // Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang