Protagonis pria⁴

400 64 7
                                    

Ellio kini berada di mobil bersama abang kembar menuju sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ellio kini berada di mobil bersama abang kembar menuju sekolah. walau tadi sempat ada sedikit drama karena sang daddy dan nether tak ingin dia pergi sekolah, jadilah dia memakai jurus andalan nya.

"Baby, ingat kan apa kata abang? Baby t-" belum sempat nelion menyelesaikan ucapan nya ellio sudah lebih dulu menjawab.

"Tidak boleh dekat dengan orang asing, tidak boleh jauh jauh dari abang. Nanti istirahat abang ke kelas ellio." Kesal sekali ellio, sedari tadi abang nya selalu berucap hal yang sama.

"Pintar." Nolan mengecup pipi ellio gemas.

Setelah beberapa menit kemudian mobil yang mereka naiki sudah berada dihalaman depan sekolah, sang kembar keluar lebih dulu dan disambut oleh terikan siswi siswi yang memang sudah menunggu mereka datang.

"Nolan aku kangen"

"Nelion kamu ganteng banget"

"Abangg rahim adek anget"

"Jijik goblok, jalang lu kek gitu?"

"Serah gua ya anjing"

Sang abang melihat ellio belum juga turun dari mobil, nelion masuk lagi kedalam mobil untuk mengajak adik nya keluar.

"Baby? Kenapa belum turun, hm?" Tanya sang abang sembari mengelus pelan rambut ellio yang sedang menunduk.

"Abang.. ellio takut banyak orang.." memeluk erat tubuh nelion.

Di kehidupan sebelumnya anton memang hanya memiliki satu orang sahabat saja, bahkan itupun mereka berkenalan dikarenakan suruhan guru olimpiade agar menambah teman dan tidak canggung.

Nelion segera menggendong sang adik dengan erat dan menyembunyikan wajah ellio di dada nya. Setelah itu mereka keluar dan langsung mendapat terikan heboh dari seluruh siswa/i sekolah.

"Itu anak ku dengan nelion!"

"Itu siapa? Gua gatau kalau gracies punya anak bungsu selain nolan"

"Sayang sekali padahal aku ingin melihat wajah nya"

Mereka menghiraukan semua teriakan murid murid dan sibuk menenangkan sang adik agar tidak takut. Setelah itu mereka berjalan keruang kepala sekolah.

Brak!

"Hei! Sudah papa katakan untuk tidak menendang pintu!" Orang yang berada di dalam kaget atas kedatangan keponakannya.
Namun perkataan itu dihiraukan oleh nolan.

Ding!

'Romeo Claude Gracies, adik bungsu dari daddy anda.'

"Cepatlah beri tau kelas baby ku!"

Setelah mengetahui dimana kelas ellio berada, mereka mengantar ellio hingga kedepan pintu kelas nya. Mengetuk pintu tersebut dan seorang guru keluar dari kelas.

"Ah, tuan muda gracies. Ada yang bisa saya bantu?" Ucap guru itu dengan sopan.

"Murid baru, jaga baby ku jangan sampai lecet." Ucap nolan sambil tersenyum ramah, sedangkan nelion hanya memasang tampang datar nya.

Nelion menurunkan ellio dari gendongan nya dengan perlahan. Ellio berjalan ke samping guru tersebut dan menggandeng tangan guru itu.

"Dadah abang ellio belajar dulu, abang jangan rindu orang tampan ini ya!."

Sang Abang terkekeh gemas dengan tingkah adiknya. Lalu mereka mencium pipi ellio dan berpamit pergi.

Sang guru membawa ellio masuk kedalam kelas, dan meminta nya untuk memperkenalkan diri.

"Hallo, nama ellio itu Ellio Elvander Gracies. Kalian bisa panggil ellio, salam kenal!" ucap ellio tersenyum lucu. Dan seketika mengundang teriakan siswi siswi yang ada di kelas.

"Aa akhirnya di kelas kita ada degem"

"Adek sini sama kakak"

"Bocil sd nyasar cok!"

"Gua rela belok kalau uke nya ellio."

"Dih yang ada ellio najis sama lu rabies."

"Lu kira gua anjing apa?!"

"Sudah sudah jangan berisik, ellio kamu bisa duduk di sebalah arlo. Arlo angkat tanganmu." Ucap sang guru yang seketika membuat kelas menjadi tenang.

Saat arlo sudah mengangkat tangannya ellio berjalan lalu duduk di kursi sebelah orang yang bernama arlo itu. Lalu pembelajaran pun dimulai.

Ding dong!

Akhirnya suara bell berbunyi membuat seluruh murid kegirangan karena sudah waktunya istirahat dan mengisi perut mereka. Sang guru berpamit keluar kelas dan di susul murid murid yang akan pergi kekantin.

"Kau tidak ingin istirahat?" Ucap arlo saat melihat ellio tidak berdiri dari kursi.

"Hum? Eung ellio lagi tunggu abang datang." Balas ellio dengan gugup, di respon dengan anggukan oleh arlo dan berjalan keluar kelas.

Lalu akhirnya nelion dan nolan datang untuk mengajak nya kekantin bersama. Saat sudah berada di kantin, mereka duduk di tempat khusus geng abang nya dan di sana juga sudah ada teman teman sang abang yang menunggu.

"Wah ada degem, siapa nama nya?" Ucap seorang remaja yang duduk tepat di hadapan nya.

"Nama ellio itu ellio.." jawab ellio sambil menunduk.

"Kalau nama abang, Ardion Nareswara anak paling kece disekolah ini." Ucap dion dengan sombong.

"Xavian Bramantyo, panggil abang Xavi ya baby." Ucap vian di hadiahi tatapan tajam dari nelion.

"Kalau nama abang, Leon Aditama. gua paling ganteng disini, jadi kalau mau pacaran sama abang aja yang cantik." Ucap Leon sambil mengedipkan satu mata nya. Lalu di susul geplakan dari nolan.

"Sanchez Radieguez, panggil abang." Ucap Sanchez dengan mata yang terus menatap keindahan ellio.

Ding!

'Misi : Masuk ke sekolah dan berkenalan dengan protagonis pria ✓

Hadiah : parfum alami badan rasa apel,
+ 100 poin
+ kelicikan 12%

Hukuman : koma 5 hari.'

Hadiah di terapkan sekarang?
Yes / No

'babi ngagetin ae lu tem, btw yes terapkan sekarang.' batin ellio

Ding!

'hadiah berhasil diterapkan.'

Nolan yang berada di samping ellio mencium wangi apel yang sangat harum, ia yakin bahwa bau harum ini berasal dari tubuh adiknya.

Jadi ia mengangkat tubuh ellio kepangkuan nya dan mengendus curuk leher ellio, menikmati harum apel yang keluar dari tubuh adiknya. Dirinya menghiraukan tatapan cemburu yang dilayangkan nelion dan sanchez padanya.

"Ekhem, Nah karena udah pada kenalan, sana gih pesen makan samain aja semua tapi punya ellio jangan pedes." Ucap xavian.

Dion dan leon pergi memesan makanan dan yang lain nya mengobrol tentang geng yang sama sekali tidak ellio mengerti.

Brak! Dug!

"Hiks.. hiks.."

💫
Note: jangan lupa tinggalkan jejak!

Figuran? Not badTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang