Part 3

182 25 9
                                    

"Apa-apaan kau membentak anak kami seperti itu?!" seru seorang wanita yang menghampiri anak perempuan berambut cokelat dan langsung memeluk putrinya yang menangis.



"Kau pengasuh baru kan? harusnya kau lebih bisa menjaga sikap karena baru sehari bekerja disini!" seru pria lain berambut hitam dengan luka di sudut bibirnya. Pria itu adalah ayah dari anak berambut hitam yang pendiam, walaupun anaknya mungkin tidak dibentak namun ia kurang suka saja dengan sikap Satoru.



"Sudahlah, kalian lihat sendiri kan anak-anak yang nakal duluan. Yuuji, Sukuna minta maaf pada guru pengasuh kalian." ucap pria bersurai merah muda pada kedua bocah kembar yang merupakan putranya tersebut.



"Jin jika kau membelanya maka dia akan terbiasa menyakiti anak-anak ini tanpa sepengetahuan kita." balas pria  berambut hitam itu lagi.



"Tapi kita juga harus mengajarkan anak-anak ini agar tidak terbiasa berbuat nakal Toji. Ini cuma dibentak bisa saja di luar sana hal yang lebih buruk akan terjadi jika mereka berurusan dengan orang lain."



"Anda benar juga Itadori-san. Nobara minta maaf pada sensei sekarang. Nobara salah harus berani meminta maaf." ucap wanita berambut coklat.



"Yuuji, Sukuna. Ayah belum mendengar permintaan maaf kalian."



"Cencei maafkan Uuji."



"Maaf sensei." ucap bocah berambut cokelat bernama Kugisaki Nobara tersebut.



"Sukuna.." Pria  berkacamata bernama Itadori Jin itu masih menunggu putra pertamanya meminta maaf."



"Maaf." ucap Sukuna tanpa mau menatap Satoru maupun ayahnya, tatapannya ia arahkan kesamping.



"Mimiko, Nanako. Papa tidak pernah mengajarkan kalian berbuat nakal pada orang lain." ucap Suguru yang baru saja memasuki ruangan. Ia sedikit tidaknya mendengar sebagian percakapan di ruangan tersebut.



"Maafkan kami papa!" ucap kedua bocah perempuan tersebut.



"Jangan minta maaf pada papa, kalian tahu harus meminta maaf pada siapa."



"Maafkan kami sensei." ucap kedua bocah itu pada akhirnya.



Setelahnya satu persatu bocah-bocah itu meminta maaf pada Satoru tak terkecuali bocah berambut hitam.



"Huh? Kenapa minta maaf? Kau kan tidak nakal tadi." ucap Satoru.



"Aku minta maaf karena tidak membantu sensei saat dinakali oleh mereka."



Perlahan Satoru tertawa kecil mendengar ucapan bocah berambut hitam tersebut. "Namamu siapa?"



"Namaku Fushiguro Megumi."



"Aku panggil Megumi ya?"



"Uhmm.."



Tanpa sadar ada beberapa pasang mata menatap interaksi Satoru dan bocah bernama Megumi tersebut. Bahkan ada yang menatap saat Satoru tertawa.





.





Padahal baru hitungan jam ia bekerja tapi rasanya benar-benar letih, itu wajar karena sebelumnya pemuda itu selalu dimanjakan. Satoru menatap amplop putih yang ada di meja, itu adalah gajinya untuk hari ini.



Awalnya ia sedikit bingung lalu bertanya apakah sistem gajian memang harian pada Mei selaku penanggung jawabnya. Mei menjawab sebenarnya sistem gajian bulanan namun ada yang memberitahunya agar memberi gaji dengan sistem harian pada Satoru karena Satoru perlu uang secepatnya.



Jujutsu DaycareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang