Part 2

232 22 9
                                    

Pemuda bersurai putih itu terbangun ketika merasakan pipinya ditusuk-tusuk. Ia langsung berjengit kaget ketika melihat dua orang bocah perempuan berada diatas tempat tidur tepat di sisi kirinya.



"K-kalian siapa?!" tanya Satoru seraya menunjuk dua bocah perempuan tersebut.



"Kakak yang siapa! Kenapa berada di rumah kami?!" seru bocah berambut cokelat terang.



"Aku siapa? Tunggu... ini bukan kamarku?" nampaknya Satoru masih linglung karena baru bangun tidur.



"Kakak siapanya papa?" tanya bocah perempuan satu lagi yang berambut cokelat tua.



"Papa?"



"Mimiko, Nanako apa yang kalian lakukan disini? Bukankah papa sudah bilang kalau kamar tamu tidak boleh sembarangan dibuka?" ucap Suguru yang baru saja memasuki kamar tersebut.



Kedua bocah itu langsung turun dari tempat tidur dan berlari kecil kearah Suguru. Mereka berdua berdiri dengan memegangi masing-masing tangan Suguru. "Maafkan kami papa." ucap kedua bocah itu secara bersamaan.



"Tak apa. Ayo siap-siap ke sekolah." balas Suguru dengan lembut.



Kedua bocah itu sangat penurut, apa yang Suguru katakan langsung dilakukan oleh mereka. Untuk ukuran anak berumur empat tahun, mereka cukup mampu sekedar untuk mandi dan berpakaian sendiri jadi setiap pagi Suguru akan menyiapkan sarapan selagi kedua anak angkatnya mengurus diri mereka sendiri. Ia akan bangun lebih awal untuk mandi dan mengenakan setelan kantornya  lalu akan memasak setelah memastikan kedua anak tersebut bangun dan bersiap-siap ke sekolah. Ketika ia selesai masak barulah ia akan sarapan bersama kedua bocah itu.



"Hei kau, bangun dan segera tinggalkan rumahku!" ucap Suguru pada Satoru.



"Kau kerja dimana? Bisa aku ikut bekerja di tempatmu?" ucap Satoru tanpa mengidahkan apa yang sempat Suguru ucapkan.



"Setelah meminta tinggal di rumahku sekarang kau menginginkan pekerjaan? bahkan aku belum mendengar ucapan terima kasih darimu!"



"Terima kasih, sekarang berikan aku pekerjaan." ucap Satoru dengan santai.



Suguru menghela nafas mencoba untuk bersabar. "Memangnya kau tidak sekolah? Kau masih remaja kan?"



"Aku sudah lulus SMU."



"Tapi di kantorku posisi sudah terisi semua."



"Minta bosmu pecat salah satu karyawan lalu masukkan aku kesana."



Suguru terdiam sesaat. "...hei sebenarnya kau dari belahan bumi mana ha? setiap perkataanmu seakan kau bisa selalu menggampangkan sesuatu."



"Aku hanya menginginkan pekerjaan, berasal dari belahan bumi mana aku, itu tidak ada hubungannya denganmu."



"Aku tidak mungkin mengorbankan loyalitas beberapa karyawan yang bekerja di kantor hanya karena remaja tidak punya sopan santun seperti dirimu. Aku--"



Ucapan Suguru terhenti ketika smartphonenya berdering. Ia pun langsung mengangkat telfon tanpa mau repot untuk beranjak ketika menerima telfon tersebut.



"Mei-sensei ada apa?" tanya Suguru pada sosok di seberang sana.



[Getou-san apa keberangkatan Utahime-san tidak bisa ditunda dulu? pegawai baru mendadak mengundurkan diri hari ini.]



Jujutsu DaycareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang