Chapter 2

3.4K 10 2
                                    

Seminggu kemudian aku kembali menemui mas Regi untuk sesi terapi selanjutnya. Seperti sesi minggu lalu mas Regi menyuruhku untuk telanjang sebelum dihipnotis. Tetapi sebelum memulai sesi terapi aku meminta izin mas Regi untuk mempersiapkan ponselku untuk merekam sesi hari ini. Aku sudah membawa tripod dari rumah untuk memudahkan aku merekam video.

Setelah semua persiapan selesai aku mulai menanggalkan bajuku satu persatu, biarpun ini baru kedua kalinya ku telanjang di depan mas Regi tapi entah kenapa aku sudah merasa ini hal yang wajar. Berbeda dengan sesi sebelumnya, kali ini aku bisa dengan santainya mengekspos tubuh telanjangku di depan mas Regi.

Saat aku baru membuka celana dalamku, aku bisa mendengar tawa renyah mas Regi. Aku otomatis melihat ke arahnya untuk mencari tahu apa yang membuatnya tertawa. Ternyata mas Regi tertawa sambil melihat ke arahku, pandangan matanya tertuju ke arah selangkanganku.

"Kenapa ketawa mas?" tanyaku sedikit malu.

"Gak apa-apa Dex, cuma lucu aja sih, liat anak seumuran kamu belum disunat," jawab mas Regi sambil masih tertawa kecil.

Pipiku langsung memerah mendengar jawaban mas Regi, tetapi di lain sisi kontolku malah ngaceng dengan kurang ajarnya. Melihat hal itu mas Regi malah tertawa semakin kencang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sesinya mau dimulai gak nih? Nanti kamu malah muncrat duluan lagi sebelum dihipnotis."

"Tiduran gih di sofa, rileksin badan kamu dulu Dex."

"Iya mas," jawabku sedikit gugup.

Seperti sesi sebelumnya aku langsung tiduran di sofa dan memposisikan badanku serileks mungkin. Karena sudah beberapa kali melakukan hal ini, gak perlu waktu lama buat mas Regi untuk membuatku tertidur dan memulai memberikan skenario yang sama seperti minggu lalu. Selama sesi ini aku bisa merasakan kalau aku ereksi lebih keras dibandingkan sebelumnya.

Sesi kali ini tak memerlukan waktu lama bagiku untuk memuntahkan lahar putih dari kontolku yang sudah tegak sempurna. Hanya sekitar 5 menit saja kontolku sudah memuncratkan seluruh persediaan spermanya ke tubuhku. Sensasi ejakulasi ketika dihipnotis masih terasa sangat nikmat dan luar biasa, bahkan aku bisa merasakan tubuhku sedikit bergetar ketika aku ejakulasi tadi.

Selesai ejakulasi aku langsung terbangun dari kondisi hipnotis, aku langsung memeriksa seberapa banyak sperma yang aku keluarkan. Di perutku sudah terbentuk kolam sperma yang kental, bahkan sebagian cairan mulai mengalir turun. Melihat aku yang panik mas Regi dengan sigap mengelap tumpahan spermaku sebelum mengenai sofa kantornya.

"Banyak banget Dex, semingguan gak dikeluarin ya?"

"Hehe, iya mas. Biar keluarnya maksimal hari ini," candaku.

"Dasar kamu," balas mas Regi sambil ikut tertawa.

Mas Regi masih membantu membersihkan muncratan sperma di perutku, tanpa kuduga kontolku yang sudah lemas habis ejakulasi tadi mulai ngaceng kembali perlahan. Tubuhku tampaknya menyukai sentuhan tangan mas Regi.

"Kok ngaceng lagi Dex? Masih belum puas nih muncratnya?" Ucap mas Regi sambil tertawa meledek.

--------

Cerita lengkap dapat dibaca di Lynk.id

3 Chapter - 7744 Words - 52 Pages   

Silahkan klik link di bawah (Copy paste di browser)

https://lynk.id/mainanlelaki/obDeDgD (Online)

https://lynk.id/mainanlelaki/Wl1x5wQ (PDF)

Dijebak di KlinikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang