MRM 3

12 5 0
                                    

'Tidak adil rasanya jika
Kebaikan dibalas dengan kejahatan'

~MRM~

Galen, Haura, Damar, Bagas, Kaira, Vivi, Elang, Faraz, Lili, dan Sera sepakat untuk membentuk tim detektif dadakan. Mereka ingin mengungkap rahasia MHS dan menghentikan segala kejahatan yang mungkin terjadi di sekolah.
Dan disinilah mereka, melingkar duduk di ruang tamu rumah utama Galen. Sepulang sekolah tadi mereka bergegas menuju kerumah galen.

"Kita harus menyusun rencana. Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang rahasia MHS dan mencari bukti untuk mendukungnya." Ujar Bagas.

"Kita juga harus berhati-hati. Orang-orang di Matthias pasti tidak ingin rahasia mereka terbongkar." Ujar Haura menatap mereka semua.

"Gue bisa bantu kalian mencari informasi di internet.gue jago hacking." Ujar Damar

"Yang atur strategi biar gue aja" Ujar Bagas.

"Gue bantu kalian nganalisis bukti." Ujar kaira.

"Gue yang bantu nyebarin informasi ke murid-murid lain. Gue punya banyak teman di sekolah ini." Ujar Vivi.

" Keamanan biar gue yang atur" Ujar elang sambil menyesap nikotin ditangannya.

"Lo bertiga? " Ujar galen kepada faraz, lili dan sera yang sedari tadi diam.

"Gue bisa bantu kalian buat kode rahasia, misal disana nanti ada kode gue bisa pecahkan." Ujar faraz sedikit sombong.

"Gue bagian nyemangatin aja deh hehe, tapi nanti kalo ada yang butuh gue siap kok." Ujar lili sambil cengegesan tidak jelas.

"Untuk rencana cadangan gue aja yang buat" Ujar sera.

Teman-teman Galen dan Haura saling tersenyum. Mereka yakin bahwa mereka bisa mengungkap rahasia MHS dengan bekerja sama.

Keesokan harinya didalam gudang sekolah...

Galen, Haura, dan teman-teman mereka memulai penyelidikan mereka. Mereka mencari informasi tentang masa lalu Matthias High School, dan mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di sana.

"Kita cari tau dulu siapa yang menulis catatan harian ini. Dia pasti mengetahui rahasia Matthias." Ujar bagas.

"Kita juga harus mencari tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang terlibat dalam rahasia ini." Ujar faraz

"Gue sudah cari informasi di internet, tapi tidak ada apa-apa. Sepertinya semua bukti telah disembunyikan." Ujar damar.

"Mungkin kita harus mencari petunjuk di sekolah ini. Ada kemungkinan bukti masih tersimpan di sini." Ujar haura

"Dan harus lebih hati-hati lagi, Orang-orang di MHS pasti tidak ingin kita menemukan rahasia mereka." Ujar lili.

"Kira kira kita beritahu yang lain ga ya? Siapa tau ada yang tau rahasia ini." Ujar vivi

"Jangn, cukup kita aja" Ujar galen

"Ya, jngn ada yang beritahu yang lain soal ini sampai semuanya terbongkar" Ujar damar dengan nada yang sangat datar

Semua yang berada diruang itu hanya bisa menganggukan kepala.

"Gue pastiin gada yang tau soal ini." Ujar elang

"Apa gue buat kode rahasia aja ya?, biar gada yang tahu apa yang kita bicarakan oleh orang-orang Matthias." Ujar faraz.

"Boleh tapi pakek bahasa apaan? Mana bisa kita nyiptain bahasa sendiri" Ujar sera

"Serahkan semua itu kepada faraz yang tampan ini" Ujar faraz dengan sangat bangganya.

"Cih tampan darimana" Ujar bagas

"Dengkul kali" Ujar kaira

"Jahat banget lo semua" Ujar faraz dengan nada yang sangat dramatis

"Drama" Ujar elang

Yang lain hanya bisa tertawa mendengar omongan temannya itu.
Berbeda dengan galen, dia hanya menatap datar drama yang dibuat oleh temannya itu. Haura dkk dan galen dkk sangat begitu kompak dalam menjalankan misi ini, tidak ada yang mengeluh dan takut, semuanya sangat berani untuk menghadapi para petinggi matthias high School. Mereka yakin bahwa mereka bisa mengungkap rahasia Matthias dan menghentikan segala kejahatan yang mungkin terjadi di sekolah.

"Ra, ikut gue" Ujar galen kepada haura yang berada di sampingnya

"Kemana? "

"Pulang"

"Emang udah bel ya? Bukannya belum" Ujar haura yang tak lama kemudian terdengar suara bel sekolah yang berbunyi menandakan waktu belajar sudah usai.

"Tuh"

"Huhhh oke" Galen menggenggam tangan Haura untuk keluar dari gudang menuju parkiran

"Ditinggal nih kita? " Ujar faraz sembari melihat teman temannya yang lain

"Cabut" Ujar damar dan lansung melesat pergi dari gudang disusul oleh bagas dan elang

"Lo mau ngapain diam disini? " Tanya kaira kearah faraz

"Nggatau juga si" Jawab faraz dan lansung berjalan keluar

"Gak jelas amat tuh anak" Sinis sera

"Udahlah kita pulang, mau sore" Vivi menyahut yang sedaritadi diam

"Yaudah"

Mereka berempat berjalan beriringan menuju kearah mobil mereka berada dan segera untuk pulang ke rumah masing masing tanpa mampir, karena hari ini cuaca sangat panas walaupun sudah sore.

Detektif dadakan mereka

Detektif dadakan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Logo detective dadakan

Logo detective dadakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
Jangan lupa voteeeeeeeeee

Misteri Rahasia MatthiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang