𝗔𝗠𝗦 || 𝟭𝟳

1.2K 144 13
                                    

WARNING : Segala alur cerita dalam cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan idola atau visual yang saya pakai !! tolong lebih bijak dalam membaca segala cerita yang memakai visual idol tertentu, tidak ada unsur menjelekkan idol atau membenci idol, pure hanya memakai visual untuk cerita saya saja !! (Hubungan gxg di cerita ini adalah hal yang ceritanya sudah di legalkan oke walaupun latar belakangnya berada di indonesia, sekali lagi ini hanya cerita fikti jika tidak cocok dengan alurnya silakan skip cerita ini, dan untuk agama aku gak pernah tunjukin agama apa karna aku tau genre seperti ini di larang di semua agama jadi aku gak akan memberi setiap karakter dalam cerita ini tentang agama mereka, sekali lagi kalo kalian merasa bacaan ini tidak cocok untuk kalian atau kurang pas alur cerita nya silakan di skip saja karna saya hanya membuat cerita ini tanpa berniat menjelekkan atau melecehkan siapapun yang menjadi visual di cerita saya ini)

.
.

Di dalam kamar Gracia masih coba menenangkan Shani, dengan posisi Gracia berjongkok di depan Shani yang duduk di sofa, Gracia terus menggenggam jemari Shani, sambil mengusap pelan jemari Shani, Shani menatap lekat wajah Gracia lalu tangan melepaskan genggaman Gracia mengusap pipi Gracia dengan lembut, mendapatkan perlakuan seperti itu sejenak Gracia memejamkan matanya menikmatikan usapan Shani pada pipinya, Gracia membuka matanya lalu menatap lekat wajah Shani, wajah wanita yang amat dia cintai dulu, entah bagaimana dengan sekarang

Shani : “ Salah yah Gee, kalo aku pengen sama kamu sehari aja “

Gracia : “ Stt, udah gak usah pikirin omongannya Aurel, dia cuma lagi emosi aja “

Shani : “ Aku cuma pengen sama kamu Gee, aku tau aku gak bakal bisa miliki kamu sepenuhnya, aku tau aku salah karna udah menginginkan kamu di saat kamu sudah menjadi milik orang lain, tapi emang gak boleh yah aku merasakan sehari aja berdua sama kamu, seakan kamu itu milikku, Gee ? jika memang salah temeni aku selayaknya aku sahabat kamu seperti dulu yang sering kamu lakukan hanya itu Gee hikss hikss “

Gracia tidak menyukai Shani yang seperti ini, omongan Aurel tadi Gracia sadar jika apa yang dilakukan dirinya dan Shani memang salah, sangat salah dari segi mana pun mereka tetap salah, tapi Aurel juga tidak bisa menyalahkan Shani seperti itu apalagi memaki Shani dengan kata kata seperti itu

Gracia : “ Shan udah yah, aku gak suka denger kamu ngomong kek gini, udah yah jangan pikirin omongan Aurel kasihan sama kandungan kamu kalo kamu malah kepikiran kek gini “

Shani : “ Aku sayang kamu, Gee hikss hikss “

Gracia : “ Iya Shan, udah yah jangan nangis lagi, jangan pikirin apapun itu, aku bakal selalu ada buat kamu kapanpun kamu butuh akua da di samping kamu, tolong pikirkan kandungan kamu Shan, Dedek pasti sedih liat Bunda nya nangis kek gini “

Gracia langsung menarik Shani ke dalam pelukkannya, Gracia tidak pernah suka jika Shnai menangis, sakit yang sama masih Gracia rasakan saat melihat Shani menangis seperti ini, apalagi sampai menyalahkan dirinya sendiri seperti ini

Gracia selalu ingat dengan janjinya pada dirinya sendiri jika dia tidak akan memberikan Shani menangis seperti ini, Gracia sudah pernah melanggar janji itu saat pertemuan pertamanya dengan Shani saat di kampus waktu itu dan Gracia tidak ingin mengingkari janjinya lagi, melihat Shani yang menangis saat mengetahui kehamilannya saja Gracia tidak tega

.
.

Brian dan Glori baru saja selesai sarapan, mereka memutuskan untuk bersantai di taman belakang sambil menemani Brian mengurus beberapa burung peliharaannya, Glori ingin membahas sesuatu dengan suaminya itu, entah suaminya sadar atau tidak, tapi Glori sangat resah dan ada rasa takut mengingat hal itu

Glori : “ Pah “

Brian : “Kenapa Mih “

Glori : “ Papah rasa gak ada yang beda sama interaksi Shani dan Gracia “

𝗔𝗸𝘂 𝗠𝗲𝗻𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗶 𝗦𝗮𝗵𝗮𝗯𝗮𝘁𝗸𝘂 || 𝗚𝗿𝗲𝘀𝗵𝗮𝗻☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang