Happy reading cinta🤍
.
.
.Pagi yang indah, kicauan burung memenuhi telinga dengan sang surya yang mulai menyingsing dari ufuk timur. Pemuda dengan wajah bak pahatan dewa yunani yang dihiasi surai legam dengan sedikit surai putih dibagian depan itu mulai mengeliat.
"Selamat pagi tuan, waktunya anda untuk bangun." sapa seorang pelayan dengan pakaian khasnya yang baru masuk ke ruangan itu.
"Eunghh, Ochobot~ Aku haus." ucapnya setengah sadar dengan lenguhan diawal perkataannya.
Pelayan yang mendengar lenguhan sang tuan terlihat agak kebingungan, namun dirinya tetap bergerak untuk mengambilkan air putih bagi sang tuan, "Ini tuan." ucapnya sambil menyodorkan segelas air pada sang tuan.
Boboiboy, pemuda yang masih terlelap itu dengan sigap bangun dan menerima gelas itu tanpa repot-repot membuka matanya, "Makasih."
Setelah menghabiskan segelas air itu, Boboiboy kembali membaringkan tubuhnya dan hendak melanjutkan tidur sebelum sebuah suara membuat dirinya membatalkan rencananya tadi.
"Tuan muda, anda harus bangun. Hari ini anda ada pertemuan dengan kaisar di castil Rimbara." ucap pelayan itu, tangannya terlihat sibuk memilihkan pakaian di lemari besar milik sang tuan.
Boboiboy mengernyit heran, "Apa? Castil Rimbara?" tanyanya lagi.
"Benar tuan, anda ada rapat bersama putra mahkota mengenai tambang emas di daerah selatan." jawab pelayan itu lagi.
Boboiboy kembali bangkit, matanya terbuka dengan lebar sambil memperhatikan sekeliling dengan seksama, ia juga meraba tubuhnya dan mencari keberadaan power sphera kuning kesayangannya dengan panik.
"Di-dimana ini?" tanya Boboiboy dengan gagap, ia mencoba mencerna keadaan yang sedang terjadi.
Mata dengan iris coklat madu itu mulai bergerak liar, kamar dengan aksen khas dan juga perawakannya yang sedikit berubah membuat Boboiboy tambah panik. Keringat seukuran biji jagung mulai keluar bersamaan dengan cepatnya napas Boboiboy.
Pelayan tadi yang awalnya sibuk memilihkan pakaian untuk sang tuan dengan sigap beralih posisi, ia mengelus punggung Boboiboy dengan lembut dan membisikkan kata-kata penenang yang berhasil membuat Boboiboy berangsur tenang.
"Terimakasih pe–GEMPA?!"
•
•
•"Baik, tolong jawab pertanyaan ku dengan benar dan tanpa ada pertanyaan lain dari kalian. Siapa namaku? Berapa umurku? Kita sekarang berada dimana? Tahun berapa ini? Lalu, siapa kalian semua?" tanya Boboiboy panjang.
Kini Boboiboy berada diruang makan, ia sudah selesai bersiap dengan pakaian khas bangsawan melekat apik pada tubuhnya, di depannya ada tujuh pemuda dengan pakaian bak pelayan berdiri tegap menghadap dirinya.
"Kenapa tuan bertanya seperti itu?" bisik salah satu pelayan dengan iris biru tua pada teman sebelahnya yang memiliki iris jingga.
"Ga tau tuh, hilang ingatan mungkin?" jawab pelayan tadi dengan santai.
Boboiboy masih terdiam, ia menunggu jawaban. Salah satu dari tujuh pelayan itu maju beberapa langkah, mata dengan iris ruby yang tajam terlihat menatap hormat pada Boboiboy.
"Izinkan saya yang menjawab tuan, walaupun saya tidak mengerti apa yang terjadi tetapi saya akan mencoba menjawab sepengetahuan saya. Nama tuan adalah Alston Boboiboy Refandria, putra tunggal dari Duke Refandria. Umur tuan sekarang mulai beranjak 17 tahun, kita sekarang berada di kekaisaran Hilmar, kekaisaran terbesar dari lima kekaisaran yang ada di benua ini." ucap pelayan itu panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butler
FanfictionBoboiboy, sang adiwira yang memiliki ketenaran hampir di seluruh galaxy akibat kehebatannya yang mengalahkan penguasa elemental legenda, Rettaka'. Disaat ia sedang menjalani liburannya dari segala macam misi, ia malah mendapati sebuah kejadian yang...