[1]-CATO

560 69 2
                                    

Disclaimer
• All boboiboys Character belongs to Monsta
• Fiction
• AU/Fanfic
• No copy
• Just for fun!
• A little comedy, maybe

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Netra hijau zamrud itu terbuka perlahan, kala merasakan sesuatu yang hangat menyapu kulitnya. Telinganya tertunduk, matanya melirik ke arah remaja bertopi Oren yang sedang membasahinya dengan handuk basah.

" Matamu cantik ya."

Puji remaja tersebut. Dari belakangnya, kamu melihat salah satu saudara yang sudah di mandikan.

Halilintar makan dengan tenang di sebelah kucing berbulu kelabu dengan netra Sapphire yang sedang makan dengan lahap. Juga kucing Oren tulen yang makan dengan sedikit terburu-buru.

" Baiklah, kamu udah wangi deh. Ayo makan."

Remaja itu lalu menggendong kucing berbulu hitam itu, meletakkannya di sebelah si kucing bar-bar.

" Blaze, jangan terburu-buru."

Ucapnya sambil mengelus kucing di sebelahnya.

'Apa kakak ini memberi namanya Blaze?'

" Boboiboy, Atok ke luar sebentar ya. Jaga rumah, jangan sampai berantakan."

'Ah, namanya Boboiboy..'

Kucing hitam itu tersenyum dan mulai melahap makanan di depannya. Nyaris dua bulan mereka makan makanan kotor. Dan kini mereka bisa memakan makanan yang layak untuk mereka.

Boboiboy berjongkok di dekat mereka semua. Memandang anak-anak kucing itu dengan berbinar. Sambil mengelus bulu mereka satu-persatu.

" Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Solar dan- Ah, iya aku belum memberi mu nama.."

Boboiboy meletakkan dagunya di atas tangan kanannya. Mencoba berpikir untuk memberi nama apa kepada kucing paling kecil.

Sambil memerhatikan mereka dengan matanya yang berbinar, Boboiboy masih memikirkan nama yang cocok. Dan seutas ide terpikir dalam benaknya.

" Thorn? Itu sepertinya cocok untuk mu, apa kau suka?"

Boboiboy mengelus bulu Thorn lembut, kucing dengan netra zamrud tersebut menoleh dan mengeong ria.

" eum! Aku suka."

Melihat reaksi yang menurutnya menggemaskan dari Thorn, Boboiboy terkekeh kecil. Tidak kuasa menahan gemas melihat kucing-kucing lucu di hadapannya. Rasanya seperti ingin memakan mereka hidup-hidup.

Ah, tapi tidak mungkin.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

" Blaze! Hentikan itu! Pipi tuan memerah! Taufan juga, Solar ga bisa nafas itu!!"

Di pendengaran Boboiboy, Gempa sedari tadi mengeong kencang. Padahal Gempa sudah frustasi dengan kelakuan saudaranya.

" AHAHAHA! INI SERU!"

Blaze menepuk nepuk pipi Boboiboy hingga pipi sang tuan memerah. Di atas kepalanya ada Solar yang terhimpun oleh Taufan.

Boboiboy hanya pasrah dengan kelakuan kucing-kucingnya yang di luar nalar.

" Manjat manjat!"

Thorn dengan santai menaiki pundak Boboiboy. Dan Halilintar menepuk-nepuk tangan Boboiboy.

Ah, sepertinya dugaan Boboiboy terhadap kucing-kucing yang ia adopsi adalah kucing kalem. Ternyata salah besar. Malah mereka semua bar-bar sekali, melebihi Boboiboy sendiri.

Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Namun di sisi lain, kedatangan tujuh kucing gemoy ini membawa warna ke kehidupan Boboiboy.

Ini adalah awal dari kehidupannya yang sebenarnya.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

15/06/24

Cat And Their Owner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang