Bagian 1 - 'Mon Chou'

73 6 3
                                    

September 2019
Paris, Prancis

***

Hari ini adalah hari yang sial menurut Ollie, bahkan belum genap 12 jam waktu yang ia lewati untuk hari ini tapi cukup membuatnya ingin meledak-ledak. Setelah semalam ia kehujanan, bangun tidur tadi kepalanya sudah merasa nyut-nyutan, hidungnya mulai mengeluarkan ingus ditambah dengan omelan Pie yang menambah sakit kepalanya. Sialnya lagi ia harus pergi ke kampus untuk tugas presentasi karyanya.

Saat kelas berlangsung yang dapat dilakukan Ollie hanya mengeluarkan sebanyak mungkin ingus-ingusnya yang tiba-tiba menetes menggunakan tisu. Atau mudahnya ia akan menyedot kembali ingus itu jika keluar di saat yang tidak tepat.

Pukul 10 pagi kelasnya sudah berakhir, namun ia tidak bisa langsung pulang ke apartemennya. Cat acrylic untuk tugasnya besok sudah habis, jadi ia memutuskan untuk mampir ke toko peralatan melukis langganannya yang disebutkan Pie semalam- toko Madam Rose di seberang jalan utama kampus, jalan Rue Bonaparte dengan berjalan kaki. Iya, berjalan kaki. Tadi ia setuju dengan usul Pie yang menyuruhnya menggunakan taksi saja daripada menyetir sendiri karena flu yang membuat kepalanya sakit.

‘Ting’

Suara lonceng yang berada di atas pintu berbunyi saat Ollie mendorongnya untuk masuk ke dalam toko. Sambutan dari gramaphone yang memutar lagu Sade – Love is Found mendengung memasuki indra pendengar, menarik Ollie untuk melupakan sejenak pusing pada kepalanya.

Bonjour mon canard (halo bebekku).” Sapa Madam Rose pada Ollie.

Bonjour Madame (halo madam).” Balas Ollie dengan bibir yang dikerucutkan seperti bebek, sebelum  akhirnya tersenyum pada wanita paruh baya tersebut.

Itu merupakan kebiasaan aneh yang kerap Ollie lakukan dengan si pemilik toko. Entah apa yang sebenarnya terjadi hingga ia disebut bebek. Katanya sih ketika ia terlalu serius memilih maka bibirnya akan tanpa sadar mengerucut seperti mulut bebek.

Toko alat lukis ini tidak terlalu luas, namun sudah menjadi langganan para mahasiswa di Beaux-Art. Bangunan yang sedikit tua dipadukan cat dengan warna-warna yang mencolok mata. Di atasnya ada sebuah cafe kecil yang dikelola anaknya sendiri. Ollie sangat suka dengan ice matcha-nya. Mungkin nanti jika flunya sembuh ia akan mampir lagi.

I got the radio on

I know it won’t be long

I can hear you baby

I can feel your sound

I’m getting closer now

And I can feel the sound

Saat sedang fokus memilih-milih cat dan kepalanya sedikit bergoyang dengan alunan lagu. Ia mendengar lonceng pintu berbunyi dan Madam Rose menyapa pelanggan.

‘Ting’

Bonjour mon beau (halo tampanku).” Sapanya pada pelanggan yang baru masuk. Dasar madam centil batinnya.

Lalu Ollie menengok ke belakang untuk melihat siapa yang datang. Benar saja dugaannya, itu adalah sapaan Madam Rose pada Jules. Ollie sedikit terkejut dan ketika mata mereka bertemu ia bersin.

‘Hachuu..’

I know my eyes already like you, baby you

And I know that love, love is found

Love is found

Oh, my heart go boom-boom

Mata Ollie terbuka lebar, hidungnya merah dan juga pipinya akibat rasa malu karena kedekatan jarak antara ia dan Jules yang tiba-tiba menghampirinya.

Clair de Lune [OFFGUN] // HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang