Bagian 6 - First Kiss

42 5 2
                                    

Oktober, 2019
Èze, Prancis Tenggara.

***

Sudah genap satu minggu Jules menghabiskan waktunya di desa. Perasaan nyaman selama di sana membuatnya betah tak ingin kembali ke Paris, terlebih lagi Ollie sangat manja akhir-akhir ini padanya, lebih sering merona hingga ia tak tahan ingin menciumnya. Ollie membuatnya jatuh cinta lagi dan lagi.

Hari ini ia berencana untuk ikut berkunjung ke pabrik garam keluarga Lucien. Om Felix mengusulkan ide itu agar mereka tak bosan hanya berkeliling di sekitar. Pie dan Ollie mengangguk antusias saat mendengar usul itu. Sayangnya, semangat Jules pagi ini telah hilang karena sebuah telepon yang membangunkannya tadi.

[FLASHBACK]

‘Tring..Tring..Tring’ suara ponsel Jules berdering, ada panggilan masuk dengan nama “Papa”.

“Ha-“ Ucap Jules belum sampai selesai sudah dipotong oleh papanya di seberang panggilan.

“Jules kapan kamu pulang? Sudah dari dua hari yang lalu papa kirim pesan ke kamu tapi belum juga kamu balas.” Ucap papanya dengan nada yang sedikit meninggi.

“Pa, Jules masih liburan sama Dion. Aku akan pulang satu minggu lagi.”

“Dion lagi yang kamu bicarakan. Tidak! Papa tidak mengizinkan. Kamu harus pulang secepatnya atau kalau bisa sekarang.”

“Aku tidak perlu izin dari papa. Apalagi sih pa yang papa mau?”

“Jemput Ane, kasihan dia sudah dikurung selama hampir satu bulan. Papa sudah bicara sama Aubert— papi Ane, tapi dia hanya memperbolehkan Ane kamu jemput.”

“Cobalah papa bujuk Om Aubert, dia sahabat papa. Jes juga ada, suruh dia. Dia kekasih Ane!” Teriak tertahan Jules yang pening terus-terusan dipaksa menjemput Ane tiap kali orang tuanya menyuruh pulang.

“Kamu sendiri tau bagaimana keluarga Roxane membenci Jes. Kamu cepat pulang atau papa akan melakukan sesuatu yang tidak akan kamu duga.” Ancam sang papa.

“Pa, papa juga bisa lihatkan bagaimana Jes sekarang. Dia berubah pa, kasih dia kesempatan. Bantu dia.”

“Jules!” Teriak sang papa lagi.

“Iya-iya besok siang aku pulang. Jangan ancam aku lagi, atau aku juga akan berbuat semauku.” Ucap Jules yang terakhir, lalu ia mematikan telpon itu.

“Sialan! Sialan! Sialan!” Teriak Jules frustasi dengan mengacak rambutnya.

[FLASHBACK OFF]

Pabrik garam keluarga Lucien ada di kaki bukit Desa Èze, dekat dengan pantai Omaha. Perjalanan itu mekanan waktu 1,5 jam untuk sampai di pabrik Lucious’sel— itulah nama yang dipilih Felix untuk pabriknya.

Lucious’sel adalah pabrik garam yang cukup besar, cukup banyak membantu untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi warga desa khususnya pinggiran pantai. Tempat yang dipilih oleh ayah Lucien bersaudara dekat dengan pantai Omaha yang masih belum banyak terjamah oleh wisatawan, berbeda dengan pantai-pantai lain.

Pabrik itu sudah berdiri sejak 30 tahun lalu hingga kini sudah banyak dikenal karena kualitas garamnya yang baik serta ada pula jenis garam mahal yang produksinya tidak banyak yaitu Fleur de Sel— bunga dari garam. Jenis ini merupakan jenis garam yang langka dan mahal karena proses produksinya yang cukup sulit.

Clair de Lune [OFFGUN] // HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang