Chapter 1

91 1 0
                                    

Sebuah tangan kekar menarik tali busur yang berisi sebuah anak panah. Setelah target terkunci, anak panah pun dilepaskan dan melesat mengenai seorang wanita. Tepat di dada sang wanita, namun anehnya wanita itu tidak kenapa-napa bahkan masih bisa tersenyum manis ke arah pria itu. Pria itu terkejut dan panik, langsung saja ia menghampiri wanita yang berjarak sekitar 50 meter darinya itu.

"Cal, aku minta maaf cal. aku ngga sengaja" ucap pria itu.

wanita itu ternyata adalah Caalisha, kekasih dari pria itu.

"aku nggapapa rey. aku cinta kamu" ucap caalisha pada pria itu sambil tersenyum.

Pria itu masih tidak sadar karena kepanikannya, saat ia melihat tubuh caalisha ternyata tubuhnya dipenuhi luka dan tangannya sendiri dipenuhi darah.

Pria itu membuka matanya, dan ternyata itu hanyalah mimpi. ia pun bangun dari baringannya dan duduk diatas ranjang dengan selimut putih yang masih menutupi setengah tubuh kekar telanjang dadanya itu.

pria itu mengusap wajah tampannya yang penuh keringat dingin, "dimana kamu cal? kamu baik-baik aja kan disana?" ujarnya lirih.

Tok... tok... tok... suara ketokan pintu membuyarkan lamunannya.

"masuk" ujar pria itu.

"selamat pagi pak rey. hari ini adalah hari pelantikanmu jadi CEO, ini naskah untuk pidato singkatmu nanti. acaranya akan dimulai pukul 10 pagi dan ini sudah pukul 7.30 pagi pak" ujar pria berjas itu.

"ah iya iya baiklah, aku tau itu. letakkan saja diatas meja, lalu keluarlah" ujar rey.

pria berjas itu meletakkan naskah pidato itu diatas meja lalu berjalan ke arah pintu.

"sebentar..... fir, bisa kamu cari tau tentang caalisha? keberadaannya dan apakah dia baik-baik saja" ucap rey.

"baik pak" ucap pria itu dan langsung keluar lalu menutup pintu.

Pria itu adalah Alreysher Elard, atau yang biasa disapa rey. putra sekaligus pewaris tunggal keluarga Elard.

Disisi lain, roda kecil yang sepertinya milik ranjang rumah sakit itu bergerak dengan cepat dilorong-lorong rumah sakit.

Ternyata diatas ranjang itu sudah terbaring seorang wanita. ya, wanita itu adalah caalisha. terlihat caalisha terluka parah, dahinya sudah dipenuhi banyak darah. para perawat mendorong ranjang itu kedalam ruang operasi lalu menutup pintu dan menjalankan tugasnya bersama beberapa dokter yaitu mengoperasi caalisha.

Disatu sisi, suara tepuk tangan meriah terdengar di ruangan besar itu. ya, Alreysher kini resmi menjadi seorang CEO.

"dimana kamu cal, aku mengharapkan kehadiranmu saat ini. momen ini sungguh menyiksaku cal, aku butuh kamu" ujar rey dalam hatinya.

5 Tahun kemudian.

Rey sedang berada di ruangannya dengan beberapa tumpukan file diatas mejanya. suara ketukan pintu terdengar dan tidak lama, pintu pun terbuka.

Ternyata itu adalah Dhasfir, sektretaris rey.

"pak, ini adalah harinya. apakah anda benar ingin hadir sebagai orang tua?" tanya fir.

Rey menghentikan aktifitasnya dengan tumpukan file itu, "ah benar. ini hari pertama keenan bersekolah dan akan ada penyambutan. aku tidak akan hadir sebagai orang tua karena dia sudah memiliki orang tua yang lengkap, tapi aku ingin menyaksikan hari pertama putraku masuk sekolah" Jawab Rey.

To Be Continued

Misi dan Rahasia Where stories live. Discover now