Chapter 3

46 1 0
                                    

Rey kini sudah kembali ke kantornya. ia duduk di meja kerjanya seraya termenung mengingat momen tadi.

"semuanya mirip, tapi kenapa dia tidak mengenalku" itulah yang ada di pikirannya.

"tentang caalisha, apa kamu tidak dapat data apapun selama ini?" tanya rey.

"tidak pak" jawab fir.

Rey mengambil ponselnya dan membuka sebuah obrolan grup.

"gue ketemu dia" - Rey.

"siapa rey?" - vella

"Cal" - Rey.

"Seriusan? dimana?" - vella.

"ketemu dimana ka?" - zena.

"WHAT'S?! REY? SERIOUSLY?"
"jangan bilang lo masih nungguin dia?!" - Kylen.

"iya rey, yang bener aja. udah 5 tahun loh. lo tuh udah tua, anak lo juga udah besar. masa iya lo masih nungguin cewe itu?" - Abyan.

"dimana lo ketemu dia Rey?" - Lian.

"di sekolah keenan tadi bang. ngobrol sama keenan" - Rey.

"WHAT'S?! Rey? lo kesana? gimana kalo ada yang tau Rey?" - Sheina.

"ya kenapa lo tinggalin keenan sendirian?" - Rey.

"urgent Rey, Urgent!" - Sheina.

"terus gimana Rey? lo peluk kah? atau lo cium?" - Abyan.

"gila lo. ga mungkin rey lakuin itu depan anaknya" - vella.

"tapi, dia kayak orang asing. bahkan ga kenal gue. namanya juga beda" - Rey.

Rey menutup ponselnya dan kembali melamun.

"pak wanita tadi bernama Razella Alora. dia tinggal dengan orang tuanya disebuah ruko. orang tuanya memiliki bisnis cafe sederhana yang buka 4 tahun lalu" ujar Fir.

"kamu yakin? papanya bukan polisi?" tanya Rey.

"yakin pak. tidak ada data yang mengatakan orang tuanya mantan seorang polisi." jawab fir.

"dan pak... faktanya, dia calon pekerja di perusahaan kita. dia melamar di bagian keuangan." lanjut fir.

"keuangan? dibawah mama? kapan wawancaranya?" tanya Rey.

"besok pagi pak." jawab fir.

"beritahukan ke bagian HRD, bagus atau tidak wawancaranya, langsung diterima. perintah langsung dari saya" ujar rey.

Rey kembali membuka ponselnya dan melihat 3 pesan baru.

"siapa namanya?" - vella.

"bohong kali tuh" - Kylen.

"sengaja nyamar kali karena gamau ketemu lo lagi" - Abyan.

"Razella" (reply massage vella)
"kalian bakal ketemu sama dia." - Rey.

Rey kini sedang berada di dapur kantor, masih dengan lamunannya yang tadi. namun, lamunannya terbuyar saat seorang wanita menghampirinya dan memanggil namanya.

"Pak Rey? lo kenapa? melamun mulu" tanya seorang wanita.

"gue nggapapa. liya.... jadi pacar gue" ujar rey.

Zaliya yang lebih akrab disapa liya itu langsung tersedak mendengar ucapan Rey.

"lo serius? kemarin-kemarin aja gue lo tolak mulu" ujar liya.

"lupain. gue ngga mau lo hancur." ujar rey singkat dan langsung meninggalkan dapur.

Esok hari pun tiba, dan yang seperti dikatakan kemarin. hari ini adalah hari wawancaranya razella dan benar saja, razella atau yang disapa azel itu langsung lulus interview.

Rey ternyata memperhatikan azel sedari tadi yang sedang diruang interview dari kejauhan.

"awasi dan jaga dia. divisi itu sangat berbahaya" - ujar rey pada fir.

Azel pun keluar dari ruang interview, begitu juga dengan Rey yang beranjak dari sana.

To Be Continued

Misi dan Rahasia Where stories live. Discover now