Chapter 5

39 1 0
                                    

Malam hari telah tiba, saat ini Rey sedang berada di club bersama teman-temannya Abyan dan Kylen. ketiganya duduk disalah satu meja dengan ditemani sebotol wine.

Kedua temannya sangat menikmati malam itu, seteguk, dua teguk dan seterusnya. berbeda dengan Rey yang tampaknya tidak menyentuh wine itu.

"Rey, ayo dong segelas aja" ujar Abyan.

"kali ini doang rey. ah, lo mah." sahut Kylen.

"udah lo berdua aja minum, lo tau kan gue berhenti minum sejak itu" Ujar Rey.

"ah. kutukan" ucap Kylen.

"do you still believe that? no, i mean.. dia bahkan ngga kembali Rey. why you still believe that? c'mon bro.. segelas aja" ujar Abyan.

Rey tidak menggubris ocehan kedua temannya yang sudah mulai mabuk itu, dia menikmati musik dan suasana bar malam itu, melihat ke sekelilingnya. dan tiba-tiba saja matanya terhenti pada sebuah pemandangan. ya, dia melihat seorang wanita yang tidak asing dalam pandangannya. Dia adalah azel, namun tampaknya azel tidak sendiri. ia bersama seorang pria malam itu duduk di meja bar. bergegas Rey langsung menghampiri wanita itu.

"azel" panggil Rey, membuat keduanya menoleh.

"oh, hai pak Rey.." sahut azel.

"zel, kalo gitu gue tinggal dulu ya. see you" ujar pria itu.

"boleh saya duduk?" tanya Rey.

"ah, iya silahkan pak" jawab azel.

"rey aja, kita diluar kantor" ujar Rey sambil mendudukan bokongnya di kursi bar.

"ah okey.. r-rey" ujar azel.

"bawakan gelas satu" pinta azel pada salah satu bartender.

"anyway, yang tadi pacarmu?" tanya rey memulai obrolan.

"ah, bukan rey, dia temanku saat kuliah dulu." jawab Azel.

"ohya, saya minta maaf soal rumor yang mungkin membuatmu tidak nyaman dikantor" ujar rey.

"ah, mba caalisha. it's okey, itu wajar karena katanya saya cukup mirip dengan beliau" jawab azel dengan senyuman manisnya, benar-benar buat rey deja vu terhadap caalisha.

"Kamu minum? sejak kapan?" tanya Rey.

"maaf?" ujar azel bingung.

"ah maaf, kamu azel, bukan calish" ujar rey.

Gelas pun tiba dihadapannya, azel pun menuangkan wine yang dihadapannya, "maaf, saya ngga minum" ujar rey membuat aktifitas azel terhenti seketika.

"why?" tanya azel.

"ya, kamu sudah tau tentang cal. sejak dia pergi, saya berhenti minum. why? dia mengutuk saya, jika saya minum salah seorang yang ada di sekitar saya akan hancur. maybe, she means if i drunk, I will lose control and touch women. and ya, wanita itu yang akan hancur. dan ya, itu pernah terjadi" jelas Rey.

"ah, i see. but, bukannya itu udah sangat lama? and she didn't come back. lagi pula, saya tidak percaya kutukan. kehancuran, kesuksesan, hidup ada ditangan tuhan. not in her words. jika itu pernah terjadi, maybe that's the phase. bukan karena kamu, and it's not your fault. sudah 5 tahun bukan? You have to start a new life, Alrey." ujar azel yang membuat rey lagi-lagi deja vu karena kata terakhir wanita itu.

"yeah, you right. If so, please pour it in" pinta Rey.

Azel pun menuangkan wine itu kedalam gelas, dan langsung diteguk oleh Rey, "waww, kira-kira apa yang dibilang cewe itu kyl? sampai rey lupa akan kutukannya dan minum lagi" ujar abyan yang sedari tadi mengawasi dari kejauhan.

"akh.. aku benar-benar merindukan rasanya." ujar Rey.

To Be Continued

Misi dan Rahasia Where stories live. Discover now