Pelayaran: Terlahir Kembali Luffy, Dibalik Oleh Nami Robin(1-502)

51-60

Bab 051: Ambang Batas Tingkat Umum! Kaya dan Nokia Tersembunyi!

Beriklan di sini

Ya, ternyata.

Saat Anda merasa terancam, tidak ada seorang pun yang akan berbicara kepada Anda tentang dunia.

pada saat ini.

East Blue - Divisi Kelautan.

Gubernur belum selesai menangani permasalahan di Desa Cocoyasi.

Berbalik, kejadian di restoran Bharati kembali terulang.

Membombardir kapal perang Marinir, membunuh kapten markas, menghancurkan Krieg, bertarung melawan Hawkeye...

"Apa-apaan, Topi Jerami jadi gila?"

Gubernur East Blue tahu bahwa dia tidak dapat menekan masalah ini. Bahkan jika Garp menyalahkannya, dia hanya bisa melaporkannya ke Markas Besar Angkatan Laut dengan jujur.

Jika dia berani menyembunyikan hal semacam ini, dia pasti akan terpengaruh di masa depan!

Setelah menerima laporan tersebut, pihak markas langsung mengirimkan informasi tersebut ke kantor jenderal.

Kemudian, cakar lumba-lumba teh menjadi mati rasa!

Cucu guru ini adalah cucu yang istimewa! !

Apakah kamu tidak tahu sesuatu yang lebih sederhana? !

Seperti kata pepatah, kita tidak bisa membicarakan keduniawian saat ini.

Bagaimana orang-orang di bawah mengirimkannya ke sini, dia akan mengirimkannya dengan cara yang sama!

Di lantai paling atas, kantor marshal.

Setelah membaca laporan tersebut, Sengoku mengerutkan kening, mengambil telepon, dan mulai mengkonfirmasi berita tersebut dengan East Blue: "Apakah semuanya benar?"

Gubernur East Blue di sisi lain berkata dengan nada serius: "Itu benar! Cocoa West Village telah menyelidiki dan menemukan bahwa Kolonel Tikus dan Bajak Laut Naga bersekongkol...

Namun total dua puluh enam pelaut di cabang lokal semuanya tewas.

Dibunuh oleh Monyet D.

Luffy, Bajak Laut Naga sepenuhnya dimusnahkan olehnya."

Selain itu, soal Barati juga sudah terverifikasi dengan jelas. Bajak Laut Krieg hancur total, Kapten Iron Fist Hobodi terbunuh, Luffy dan Hawkeye bertarung selama beberapa jam, dan akhirnya Hawkeye terluka dan pergi… ..”

Mendengarkan laporan di telepon, alis Sengoku semakin berkerut setiap kali dia mengatakan sesuatu.

"Yah, aku mengerti."

Setelah menutup telepon, Sengoku melihat ke arah 'Aokiji' Kuzan yang duduk di sofa di sana dan berkata, "Apa pendapatmu tentang cucumu Garp?"

Bagaimana menurutmu? Duduk dan tonton!

Kuzan melirik ke arah Sengoku dan berkata dengan nada santai: "Ah, jangan gugup Marsekal, cucu Garp masih muda."

Sengoku menggerakkan bibirnya, "Sedikit? Dia akan menusuk langit... Panggil Garp sekarang, aku akan menambah hadiah untuk cucunya!"