Pelayaran: Terlahir Kembali Luffy, Dibalik Oleh Nami Robin(1-502)

261-275

Bab 261: Lima Tetua Tanpa Batas! Si Rambut Merah Tersenyum!

Beriklan di sini

Pada titik ini, Blackbeard tidak bisa mundur lagi.

Akan lebih baik jika kau bisa menipu Luffy.

Kalau tidak... bertaruhlah dengan nyawamu.

Buah Kejutan, dia juga harus mendapatkannya!

Namun yang mengejutkannya adalah.

Luffy tidak menghentikannya, namun menyetujui tindakannya dengan setengah tersenyum.

Pada saat ini, Blackbeard merasa tenang.

Ia meminta Badgers membantunya bertahan sejenak, lalu mengangkat kain hitam dan masuk.

"Aduh~ Si Jenggot Hitam menakutkan sekali, kau pikir aku sudah mati?"

Kizaru memiringkan kepalanya secara berlebihan, lalu berjalan ke arah itu.

Luak tetap diam, diam melangkah maju dan berdiri menghadap Kizaru.

Mata yang tajam memiliki postur "mempertaruhkan nyawa".

Dan di langit.

Luffy duduk di udara, menyilangkan kakinya dan menyaksikan lelucon di bawah.

Mengenai Marineford saat ini, pemandangannya agak aneh.

Perang tiga pihak berakhir.

Bajak laut di sini.

Shirohige meninggal, dan semua bajak laut yang tersisa menunggu di pantai.

Luffy sang Topi Jerami menenangkan kerumunan dan seluruh awak kapal menaiki kapal.

Pasukan elite Marinir mundur seluruhnya, hanya menyisakan Sengoku dan perwira setingkat jenderal yang ditempatkan di sini.

Ketiga pihak ingin menghentikan perang, tetapi kemunculan Blackbeard secara tiba-tiba membuat suasana menjadi suram lagi.

Ada perasaan samar bahwa badai akan segera datang.

"Laporkan kepada Marsekal Sengoku, Pemerintah Dunia telah mengirimkan perintah, dan nyawa Gekko Moria harus diselamatkan!"

Sangat mendadak.

Ajudan itu mendatangi Sengoku dengan ekspresi serius di wajahnya dan berkata.

Ini menunjukkan bahwa dialah orang yang ditempatkan di sebelah Sengoku oleh Pemerintah Dunia.

Namun, Sengoku melotot ke arahnya: "Menyelamatkan nyawa Gekko Moria? Kalau bisa, pergilah dan selamatkan dia sendiri!"

30.000 elite yang tersisa akhirnya dievakuasi, apakah mereka akan menggunakan nyawa mereka sebagai alat tawar-menawar sekarang?!

Sengoku sudah di ambang kemarahan.

Sekalipun kau menggunakan Marinir sebagai umpan meriam, pasti ada batasnya, Lima Tetua!

Yang tidak diketahuinya ialah bahwa Lima Tetua Mariejois telah berkembang.

"Sialan, Sengoku, apa kau hanya berdiri dan menonton pertunjukan itu? Para bajak laut itu sudah melarikan diri! Dasar bajingan..."

Namun langit begitu tinggi dan sang kaisar begitu jauh, tak seorang pun menjawab panggilan mereka, yang tersisa hanyalah amarah yang tak beralasan.

Faktanya, saat semua CPO terbunuh, Sengoku menghancurkan bug teleponnya.

Marinir, jelas bukan alat tawar-menawar yang digunakan oleh Lima Tetua!

Dia sekarang siap untuk mengundurkan diri.