4.

202 37 0
                                    

Sudah hampir 2 bulan berjalan sejak Oline mengenal Erine. Mereka berdua sudah biasa belajar bersama baik di perpus maupun di rumah Erine jika mereka sedang luang. Terkadang Oline menghubungi Erine duluan jika dirinya sedang tidak sibuk berkegiatan dengan klub sekolah. Saking seringnya berduaan, sampai beberapa siswi lain membicarakan hubungan keduanya. Ada yang bilang kalau Oline sedang berpacaran dengan Erine ataupun sebaliknya. Ada juga yang bilang kalau Oline mendekati Erine karena sedang mengejar nilai akademisnya agar bisa ikut berlomba lagi. Bukan rahasia umum mengenai hal itu. Pembicaraan ini terdengar sampai ke telinga Delyn dan Regie yang saat itu sedang bersama Erine di rumah Erine. Kedua sahabatnya sedang berkunjung ke rumah Erine untuk main bersama.

"Rin, kamu udah denger gosip di sekolah belom?", tanya Delyn.

"Apa tuh?", jawab gadis itu dengan nada polos.

Regie dan Delyn saling menatap bingung. Bagaimana bisa Erine tidak tau mengenai gosip mengenai dirinya padahal sudah jadi perbincangan dimana-mana. "Mengenai kamu sama Oline"

"Memangnya ada apa aku sama Oline? Aku kan cuma bantu dia belajar aja", ucapnya.

"Bukan itu masalahnya. Masalahnya banyak siswi-siswi lain mikir kalo kamu... Pacaran sama dia", mendengar penjelasan Regie, Erine terdiam sejenak. Gadis itu hanya bisa menatap kedua sahabatnya yang berada di hadapannya.

"Aku tau kok", jawabnya.

"Kalo kamu tau, kenapa kamu bilang gak tau tadi?", tanya Delyn.

"A-Aku hanya bingung menanggapinya. Mungkin karena..."

"Karena?"

"Aku suka sama Oline..."

Delyn dan Regie terkejut mendengar ucapan dari mulut Erine. Wajah Erine merah padam setelah mengucapkan ungkapan tersebut.

"S-S-Sejak kapan?", tanya Delyn yang masih terkejut sekaligus bingung secara bersamaan.

"Gak tau kapan persisnya. Entah kenapa aku seneng kalo ada di samping dia. Aku seneng deh kalo udah denger cerita dia tiap kita berdua lagi belajar bareng. Oline sangat berbakat di bidang non akademisnya terutama balet yang dia tekunin, terkadang juga aku iri kenapa aku gak bisa seperti dia", ucapnya.

"Gitu ya... Jadi... Dia... Udah tau?", tanya Delyn sekali lagi. Erine hanya menggeleng pelan, menandakan kalau Oline tidak tau mengenai perasaan Erine kepadanya. Lebih tepatnya, Erine tidak mau memberitahukannya.

"Kamu kenapa gak ngomong ke dia?"

"Aku gak seberani itu Regie. Aku takut Oline ternyata gak suka denganku"

"Bagaimana kita bisa tau kalo kamu ga nanya ke dia"

"Sebelumnya, Oline pernah bertanya kepadaku kalau aku punya pacar atau gak. Aku jawab gak. Tapi aku sendiri lupa menanyakannya juga kepadanya. Bodohnya..."

"Tapi kan kamu bisa nanya lagi kalo lagi ketemu sama dia kan?"

"Iya sih, tapi sekarang aku sama Oline lagi jarang ketemu. Oline bilang kalau dia lagi sibuk latihan baletnya", ucap Erine.

Ketiganya saling terdiam. Baik Delyn, Regie, dan Erine sendiri. Regie seketika memiliki ide dan ingin menyampaikannya kepada kedua sahabatnya. "Aku ada ide"

"Apa tuh Reg?", tanya Erine.

"Kalian kan udah mulai deket nih, kenapa gak sekali-sekali kalian berdua jalan berdua? Mungkin kamu bisa lebih kenal deket tentang dia", ucapnya.

"Iya juga, kenapa aku gak kepikiran ke sana ya?"

"Kebanyakan belajar sih kamunya", ejek Delyn.

"Ih, itu kan hobi aku"

If My Voice Can Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang