Chapter 15

1.4K 49 3
                                    

dinext nihh.. jangan lupa vote comment nya ya!!


Ali berjalan mendekat ke prilly yang berdiri disebelah kasur dan menarik dagu prilly mendekat ke wajah Ali, jantung prilly berdegup kencang

Ali: kamar gue misalnya

Ucap Ali tersenyum jahil

Prilly mendorong tubuh Ali

Prilly: dasar!

Ali: gak usah sok jual mahal deh.. ayo gue tunjukin

Prilly: gue gak mau Ali

Namun sialnya ali sudah menarik tangan prilly

Ali: nah ini kamar gue

Ucap Ali setelah sampai didepan pintu kamar ali yang ternyata berada disebelah kamar prilly

Prilly: gue gak nanya

Ali: ayo masuk

Ucap ali menarik tangan prilly dan tak menghiraukan omongan prilly. Prilly hanya bisa mengendus kesal


Tiba tiba memori memori dan ingatan ingatan prilly dikamar Ali terlintas sekilas. Namun terlalu cepat dan tak jelas sehingga prilly tak dapat melihatnya dan merasakan pusing dikepalanya. Prilly mencoba mengingatnya namun alhasil kepala prilly semakin sakit dan pusing..

Prilly: arrgghhh

Rintihnya sembari memegang kepalanya

Ali yang mendengarnya menoleh dan menangkup badan prilly yang hampir jatuh

Ali: prill.. lo kenapa? Obat lo dimana?

Prilly menunjuk tas selempang kecilnya yang masih menggantung dibahu kanan prilly. Tanpa basa basi ali langsung menggendong prilly ala bridal style dan membawanya ke kasur Ali

Nyaman

Itulah yang prilly rasakan saat ali menggendongnya

Ali mengambil obat di tas prilly dan mengambil minum yang ada dimeja sebelah kasur Ali. Ali membuka obatnya dan menyuapkan 1 kapsul obat kemulut prilly dan membantu prilly untuk meminum air putihnya

Ali: masih sakit?

Prilly menggeleng

Prilly: thanks ya

Ali menngangguk

Ali: jangan dipaksain

Prilly: maksud lo

Ali: jangan maksain otak lo untuk berpikir keras

Prilly mengangguk lemah

Ali: tidur lo

Ucapnya ketus

Ishh apaan deh tadi lembut sekarang jutek lagi, batin prilly

Prilly hendak beranjak dari kasur Ali

Ali: ihh lo tuh gak denger ya, disuruh tidur juga

Prilly: ya ini gue mau kekamar gue buat tidur

Ali: ya tidur disini aja kali.. biar gue gampang ngontrol lo nya

Prilly: heh ali lo itu bukan dokter pribadi gue, pake ngontrol segala

Ali: bacot lo

Prilly mengendus kesal dan kembali merebahkan tubuhnya dikasur Ali

Ali: tidur aja, gue gak akan macem macem, gak tertarik gue sama lo

Munafik lo li, batin Ali merutuki dirinya sendiri

The Pending LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang