Keesokan harinya
Jimin berjalan jalan lagi di area pavilliun setelah kelas berakhir, dia malu mengungkapkannya tapi alasan jimin pergi kesini berharap seseorang yang bernama jungkook akan datang lagi, jadi jimin melihat lihat sekitar
Pria bermata bulan sabit itu melihat pohon peach berbuah dan tersenyum mengingat perkenalan mereka kemarin, dia tidak menyangka mereka sudah mengenal satu sama lain, tetapi jimin belum tahu mengapa dia berada di pavilliun asrama, tetapi kemanapun jimin mencari tampaknya dia tidak melihatnya, jadi dia memutuskan untuk kembali dan
Brughhh
Seseorang menabraknya...
"Kamu tidak pintar seperti yang terlihat" tangan besarnya menahannya
Saat itu jimin tersadar, seseorang tengah terluka lagi
"Tuan! Kau terluka lagi"
"Lupakan, ini bukan apa apa"
"Tunggu, jangan kemana mana"
Dia berlari ke kamar asrama dan mencari obat obatan dan kembali dengan cepat, lalu dia mengambil tangan jungkook dan mulai mengobatinya membuat pria bermata bambi itu terheran heran
"Kau pura pura jadi dokter lagi, seperti yang waktu itu kubilang jika kau ingin membantu maka bayar saja aku"
"Ini"
Jimin mengeluarkan sekantong koin di tangannya, jungkook cukup terkejut dengan itu, padahal dia hanya mengatakannya secara random dan benar benar tidak serius, tetapi dia mendapat bayaran karena tangannya bersedia di obati 'untungnya aku masih ada uang tersisa' pikirnya setelah dia memberikan banyak uang ke pelayannya kemarin
Jungkook terdiam,dia memperhatikan wajah jimin dengan lekat, dia melihat mata hidung hingga bibirnya, namun bukan hanya itu,tetapi sikap dari tuan muda bangsawan seperti nya
"Apa aku dan pelayan itu terlihat menyedihkan di matamu?"
Jimin menghentikan tangannya sesaat melihat jungkook yang menatapnya dengan serius 'apa dia melihatku dengan bongsu kemarin'
"Kau tuan muda yang baik pada seorang pelayan rendahan, jika karakter itu ada di fiksi biasanya orang akan mengkritiknya karena terlalu biasa dan tidak menarik...
Jadi apa kau menganggap pelayanmu itu seperti saudara? Kau tidak perlu berpura pura sampai seperti itu"
Jimin terdiam, dia menyelesaikan perban yang dia ikat di tangan orang yang di depannya itu
"Bongsu dan aku.. sudah kenal dari umurku 5 tahun.. selama ini dia sudah melakukan banyak hal untukku"
Jimin teringat masa masa kecilnya bersama bongsu, dia akan pergi kemanapun sejak kecil bahkan rela menggendongnya kemanapun dia pergi, tidak peduli apa yang terjadi, bahkan saat di bully teman temannya bongsu ada untukknya
"Aku tidak mengasihani bongsu, dan dia tidak berhutang apapun padaku,saling membantu itu hal yang benar di lakukan...
Dan aku membantumu bukan karena kasihan,meskipun kau seorang budak atau bangsawan saya tidak bisa mengabaikan jika seseorang terluka"
Jungkook melihat lihat perban di tangannya dan memperhatikan tuan muda di depannya dengan tangannya menyanggahkan kepala
"Entah karena hidupmu yang selalu di lindungi atau bagaimana, tapi dunia tidak seindah yang kau bayangkan...
Kau mencoba untuk bersikap baik pada semua orang, suatu saat seseorang akan memanfaatkanmu dan menusukmu dari belakang"
Jimin tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince flower
Romance"Seseorang mengatakan apa yang kamu tabur itu adalah yang kamu tuai, aku tidak pernah menyangka bahwa hidupku akan berakhir menyedihkan setelah tuduhan penghianatan yang berakhir menghilangkan nyawa" Jikook-kookmin