Udara malam yang sejuk

7 5 2
                                    

Sementara itu di pinggir pantai, Brandon sedang berendam. "Astaga, Wilson Slovenia. Rasanya aku senang sekali" kata Brandon sambil tersenyum. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil tersenyum. "Tenanglah,Wilson Slovenia. Rasanya aku bangga" jawab Brandon sambil memeluk. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil terkejut. "Tentu saja, Wilson Slovenia. Karena kau mirip isteriku" jawab Brandon sambil terharu. "Baik, opa Brandon tersayang. Akhirnya aku tahu" jawab Wilson sambil terus memeluk. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tolong gosok punggungku" kata Brandon sambil memohon. "Tenang, opa Brandon. Perintahmu adalah tugasku" jawab Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di tempat lainnya, George sedang berendam. "Astaga, Beatrice Miller. Rasa-rasanya aku senang sekali" kata George sambil tersenyum. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil tersenyum dengan selebar-lebarnya. "Tenanglah, Beatrice Miller. Rasanya aku bangga" jawab Brandon sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil terkejut. "Tentu saja, Beatrice Miller. Karena kau adalah isteriku" jawab George sambil terharu. "Baik, George Slovenia sayang. Akhirnya aku tahu" jawab Beatrice sambil terus memeluk. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Tolong gosok punggungku" kata George sambil memohon. "Tenang, George Slovenia. Perintahmu adalah tugasku" jawab Beatrice sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di pinggir pantai, Brandon dan Wilson berduaan. "Astaga, opa Brandon tersayang. Aku senang sekali" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau maksud?" tanya Brandon sambil menyetir. "Baiklah, opa Brandon. Perasaanku senang melihatmu seperti ini" kata Wilson jujur. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau maksud?" tanya Brandon sambil menyetir. "Baiklah, opa Brandon. Melihatmu merokok adalah contoh kebahagiaanku" jawab Wilson sambil tersenyum lebar. "Astaga, Wilson Slovenia. Ternyata kau pintar merayu" kata Brandon sambil tertawa. Seketika itu juga, mereka turun.

Sementara itu di tempat lainnya, George sedang asyik menyetir. "Astaga, George Slovenia sayang. Aku senang sekali" kata Beatrice. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau maksud?" tanya George sambil menyetir. "Baiklah, George Slovenia. Rasanya aku senang melihatmu" kata Beatrice sambil jujur. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau maksud?" tanya George sambil menyetir. "Baiklah, George Slovenia. Melihatmu merokok adalah contoh kebahagiaanku" jawab Beatrice sambil tersenyum lebar. "Astaga, Beatrice Miller cantik. Ternyata kau pintar merayu" kata George sambil tertawa. Seketika itu juga, Beatrice malu.

Dan pada saat malam harinya, Brandon sedang berendam. "Astaga, Wilson Slovenia. Rasanya aku senang sekali" kata Brandon sambil tersenyum. "Baiklah, opa Brandon. Kenapa? Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil tersenyum. "Tenanglah,Wilson Slovenia. Rasanya aku bangga" jawab Brandon sambil memeluk. "Baiklah, opa Brandon. Kenapa? Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil terkejut. "Tentu saja, Wilson Slovenia. Karena kau mirip isteriku" jawab Brandon sambil terharu. "Baik, opa Brandon tersayang. Akhirnya aku tahu" jawab Wilson sambil terus memeluk. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tolong gosok punggungku" kata Brandon sambil memohon. "Tenang, opa Brandon. Perintahmu adalah tugasku" jawab Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di rumahnya, George sedang berendam. "Astaga, Beatrice Miller. Rasa-rasanya aku senang sekali" kata George sambil tersenyum. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil tersenyum dengan selebar-lebarnya. "Tenanglah, Beatrice Miller. Rasanya aku bangga" jawab Brandon sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil terkejut. "Tentu saja, Beatrice Miller. Karena kau adalah isteriku" jawab George sambil terharu. "Baik, George Slovenia sayang. Akhirnya aku tahu" jawab Beatrice sambil terus memeluk. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Tolong gosok punggungku" kata George sambil memohon. "Tenang, George Slovenia. Perintahmu adalah tugasku" jawab Beatrice sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

The Cigarette Guy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang