Sementara itu di rumahnya, Wilson sedang bermain ponsel. "Astaga, opa Brandon. Lihatlah! Lihatlah foto ini" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Kenapa?" tanya Brandon. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Lihatlah foto ini" jawab Wilson. "Astaga, Wilson Slovenia. Apakah yang menarik?" tanya Brandon sambil cemberut. "Lihat, opa Brandon Scattered. Foto papaku tersayang" jawab Wilson sambil tersenyum lebar. "Astaga, Wilson Slovenia. Suaramu membuatku terkejut" kata Brandon sambil berbaring. "Tetapi, opa Brandon Scattered. Aku memiliki rencana" kata Wilson sambil membelai lembut. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau inginkan?" tanya Brandon sambil menguap. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Aku ingin meminta fotomu" jawab Wilson sambil tersenyum. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang harus aku lakukan?" tanya Brandon. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Aku ingin meminta fotomu" jawab Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, Wilson tenang.
Sementara itu di rumahnya, George sedang tertidur pulas. "Astaga, George Slovenia. Akhirnya aku menemukan" kata Beatrice sambil merangkak. "Baiklah, Beatrice Miller. Kenapa?" tanya George terkejut. "Baiklah, George Slovenia. Wilson memberikan respon" jawab Beatrice tersenyum lebar. "Astaga, Beatrice Miller. Suaramu membuatku terkejut" kata George sambil berbaring. "Tetapi, George Slovenia. Semuanya karena fotomu" kata Beatrice sambil membelai. "Tetapi, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau maksud?" tanya George sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Fotomu aku unduh" jawab Beatrice sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Beatrice Miller. Dimana kau mengunduhnya?" tanya George sambil menguap. "Baiklah, George Slovenia. Sebaiknya kau lihat" jawab Beatrice sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, George histeris.
Sementara itu di rumahnya, Brandon sedang berendam. "Astaga, Wilson Slovenia. Rasanya aku senang sekali" kata Brandon sambil tersenyum. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil tersenyum. "Tenanglah,Wilson Slovenia. Rasanya aku bangga" jawab Brandon sambil memeluk. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil terkejut. "Tentu saja, Wilson Slovenia. Karena kau mirip isteriku" jawab Brandon sambil terharu. "Baik, opa Brandon tersayang. Akhirnya aku tahu" jawab Wilson sambil terus memeluk. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tolong gosok punggungku" kata Brandon sambil memohon. "Tenang, opa Brandon. Perintahmu adalah tugasku" jawab Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di rumahnya, George sedang berendam. "Astaga, Beatrice Miller cantik. Rasanya aku senang sekali" kata George sambil tersenyum. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil tersenyum dan terus merangkak. "Tenanglah, Beatrice Miller. Rasanya aku bangga" jawab George sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil terkejut. "Tentu saja, Beatrice Miller. Karena kau adalah isteriku" jawab George sambil terharu. "Baiklah, George Slovenia. Janganlah menangis lagi" kata Beatrice sambil terus memeluk. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Tolong gosok punggungku" kata George sambil memohon. "Tenang, George Slovenia. Perintahmu adalah tugasku" jawab Beatrice sambil tersenyum dengan lebarnya. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di rumahnya, Brandon dan Wilson berduaan. "Astaga, opa Brandon tersayang. Rasanya aku bosan" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau inginkan?" tanya Brandon sambil memeluk. "Baiklah, opa Brandon. Sebaiknya kita jalan-jalan" jawab Wilson sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Wilson Slovenia. Sekarang kita pergi" kata Wilson. Seketika itu juga, mereka keluar.
Sementara itu di rumahnya, George dan Beatrice berduaan. "Astaga, George Slovenia. Rasanya aku bosan" kata Beatrice sambil merajuk. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau inginkan?" tanya George sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Sebaiknya kita jalan-jalan" jawab Beatrice sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Beatrice Miller. Sekarang kita pergi" kata George. Seketika itu juga, mereka keluar.
Sementara itu di sebuah mobil, Wilson sedang merasa lega. "Astaga, opa Brandon Scattered. Terima kasih banyak" kata Wilson sambil tersenyum lebar. "Astaga, Wilson Slovenia. Apakah yang kau katakan?" tanya Brandon sambil menguap. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Terima kasih mencintaiku" jawab Wilson sambil tersenyum. "Baiklah, Wilson Slovenia. Perasaanku tulus padamu" jawab Brandon sambil menyetir. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Tolong menepi dulu" kata Wilson sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau inginkan?" tanya Brandon sambil terkejut. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Aku ingin melepas kancing bajumu" jawab Wilson berbisik. "Janganlah, Wilson Slovenia. Rasanya aku malu" kata Brandon sambil menolak. Seketika itu juga, Wilson sedih.
Sementara itu di tempat lainnya, Beatrice sedang merasa lega. "Baiklah, George Slovenia. Terima kasih banyak" kata Beatrice sambil tersenyum lebar. "Astaga, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau katakan?" tanya George sambil menguap. "Baiklah, George Slovenia. Terima kasih mencintaiku" jawab Beatrice sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Beatrice Miller. Perasaanku tulus padamu" jawab George sambil menyetir. "Baiklah, George Slovenia. Tolong menepi dulu" kata Beatrice sambil tersenyum. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau inginkan?" tanya George sambil terkejut. "Tenanglah, George Slovenia. Aku ingin melepas beberapa kancingmu" jawab Beatrice. "Janganlah, Beatrice Miller. Rasanya aku akan malu" kata George sambil menolak halus. Seketika itu juga, Beatrice sedih.
Sementara itu di sebuah mobil, Brandon sedang mendesah. "Astaga, Wilson Slovenia. Sepertinya aku lupa" kata Brandon sambil bernafas. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Apakah yang kau lupakan?" tanya Wilson sambil membelai. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tanggal berapa hari lahirmu?" tanya Brandon sambil merokok. "Astaga, opa Brandon Scattered. Kemarin adalah hari lahirku" jawab Wilson sambil tersenyum. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah kau cinta padaku?" tanya Brandon sambil merokok. "Tentu, opa Brandon Scattered. Aku selalu mencintaimu" jawab Wilson sambil memeluk erat. "Baiklah, Wilson Slovenia. Saatnya kita berduaan" kata Brandon sambil merokok lagi. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di tempat lainnya, George sedang merasa lega. "Astaga, Wilson Slovenia. Sepertinya aku lupa" kata Brandon sambil bernafas. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Apakah yang kau lupakan?" tanya Wilson sambil membelai. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tanggal berapa hari lahirmu?" tanya Brandon sambil merokok. "Astaga, opa Brandon Scattered. Kemarin adalah hari lahirku" jawab Wilson sambil tersenyum. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah kau cinta padaku?" tanya Brandon sambil merokok. "Tentu, opa Brandon Scattered. Aku selalu mencintaimu" jawab Wilson sambil memeluk erat. "Baiklah, Wilson Slovenia. Saatnya kita berduaan" kata Brandon sambil merokok lagi. Seketika itu juga, George ikut.
Sementara itu di sebuah pantai, Brandon menggendong Wilson. "Astaga, Wilson Slovenia. Rasanya aku senang" kata Brandon sambil mendesah. "Benar, opa Brandon Scattered. Aku juga senang" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tolong protret diriku" kata Brandon sambil merokok. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Ada sebuah syarat" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Katakanlah kepadaku" kata Brandon sambil sempoyongan. "Tolong, opa Brandon Scattered. Bukalah bajunya lagi" kata Wilson sambil memeluk erat. Seketika itu juga, Brandon patuh.
Sementara itu di lahan parkir, George menggendong Beatrice. "Astaga, Beatrice Miller cantik. Rasanya aku senang" kata George sambil mendesah lelah. "Benar sekali, George Slovenia. Aku juga senang" kata Beatrice. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Tolong protret diriku" kata George sambil merokok. "Baiklah, George Slovenia. Tetapi, ada sebuah syarat" kata Beatrice sambil merayu. "Baiklah, Beatrice Miller. Katakanlah kepadaku" kata George sambil sempoyongan. "Tolong, George Slovenia. Bukalah bajunya lagi" kata Beatrice sambil memeluk erat. Seketika itu juga, George patuh.
