Hari ulang tahun Wilson Slovenia

36 10 9
                                    

Suatu pagi di kota Los Angeles, Brandon terbangun dari tidur. "Astaga, opa Brandon Scattered. Aku terkejut" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Sekarang tiup lilinnya" kata Brandon sambil meminta. "Baiklah,opa Brandon Scattered. Aku akan menurutimu" kata Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di rumahnya, George sedang tersenyum lebar. "Astaga, opa Brandon Scattered. Aku terkejut" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Sekarang tiup lilinnya" kata Brandon sambil meminta. "Baiklah,opa Brandon Scattered. Aku akan menurutimu" kata Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, George riang.

Sementara itu di rumahnya, Brandon baru selesai sarapan. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Hatiku senang" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah kau yakin?" tanya Brandon sambil memeluk. "Benar sekali,opa Brandon. Hatiku senang" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Sekarang kita mandi" kata Brandon sambil tersenyum. "Tetapi, opa Brandon Scattered. Tolong gendong" kata Wilson. Seketika itu juga, Brandon puas.

Sementara itu di rumahnya, George sedang asyik menonton. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Hatiku senang" kata George. "Baiklah, George Slovenia. Apakah kau yakin?" tanya Beatrice sambil memeluk. "Benar sekali, George Slovenia. Hatiku senang" kata Wilson. "Baiklah, Beatrice Miller. Sekarang kita mandi" kata George sambil tersenyum. "Baiklah, George Slovenia. Tolong gendong" kata Beatrice. Seketika itu juga, George puas.

Sementara itu di rumahnya, Brandon sedang berendam. "Astaga, Wilson Slovenia. Rasanya aku senang sekali" kata Brandon sambil tersenyum. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil tersenyum. "Tenanglah,Wilson Slovenia. Rasanya aku bangga" jawab Brandon sambil memeluk. "Baiklah, opa Brandon Scattered. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Wilson sambil terkejut. "Tentu saja, Wilson Slovenia. Karena kau mirip isteriku" jawab Brandon sambil terharu. "Baik, opa Brandon tersayang. Akhirnya aku tahu" jawab Wilson sambil terus memeluk. "Baiklah, Wilson Slovenia. Tolong gosok punggungku" kata Brandon sambil memohon. "Tenang, opa Brandon. Perintahmu adalah tugasku" jawab Wilson sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di rumahnya, George sedang berendam. "Astaga, Beatrice Miller cantik. Rasanya aku senang sekali" kata George sambil tersenyum. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil tersenyum dan terus merangkak. "Tenanglah, Beatrice Miller. Rasanya aku bangga" jawab George sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Kenapa berbicara seperti itu?" tanya Beatrice sambil terkejut. "Tentu saja, Beatrice Miller. Karena kau adalah isteriku" jawab George sambil terharu. "Baiklah, George Slovenia. Janganlah menangis lagi" kata Beatrice sambil terus memeluk. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Tolong gosok punggungku" kata George sambil memohon. "Tenang, George Slovenia. Perintahmu adalah tugasku" jawab Beatrice sambil tersenyum dengan lebarnya. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di rumahnya, Brandon dan Wilson berduaan. "Astaga, opa Brandon tersayang. Rasanya aku bosan" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau inginkan?" tanya Brandon sambil memeluk. "Baiklah, opa Brandon. Sebaiknya kita jalan-jalan" jawab Wilson sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Wilson Slovenia. Sekarang kita pergi" kata Wilson. Seketika itu juga, mereka keluar.

Sementara itu di rumahnya, George dan Beatrice berduaan. "Astaga, George Slovenia. Rasanya aku bosan" kata Beatrice sambil merajuk. "Baiklah, Beatrice Miller cantik. Apakah yang kau inginkan?" tanya George sambil memeluk. "Baiklah, George Slovenia. Sebaiknya kita jalan-jalan" jawab Beatrice sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Beatrice Miller. Sekarang kita pergi" kata George. Seketika itu juga, mereka keluar.

Sementara itu di sebuah taman, Brandon dan Wilson berduaan. "Astaga, opa Brandon tersayang. Aku senang sekali" kata Wilson. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau maksud?" tanya Brandon sambil menyetir. "Baiklah, opa Brandon. Perasaanku senang melihatmu seperti ini" kata Wilson jujur. "Baiklah, Wilson Slovenia. Apakah yang kau maksud?" tanya Brandon sambil menyetir. "Baiklah, opa Brandon. Melihatmu merokok adalah contoh kebahagiaanku" jawab Wilson sambil tersenyum lebar. "Astaga, Wilson Slovenia. Ternyata kau pintar merayu" kata Brandon sambil tertawa. Seketika itu juga, mereka turun.

The Cigarette Guy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang