Bab 3

437 55 6
                                    

"Pake baju apa ya" bingung Agil, ia sedang sibuk memilih-milih baju sekarang.

"Ya pake baju TNF lah nyet" Exu yang baru selesai memakai bajunya menjawab pertanyaan itu, menabrak tubuh Agil lalu pergi dari tempat ganti baju itu

"EH MONYET LU YA!" perkataan itu tentu tidak terdengar lagi oleh Exu, ia sudah pergi dari tempat itu,

Exu melangkah menuju depan rumahnya, lalu berkumpul ditempat keluarganya yang sedang berpose.

"Ji gua gaya apa?" tanya Aennon sambil asik memilih pose,

"Bebas, apa aja" ucap Riji bersiap mengambil foto, ia sudah memposisikan letak potret yang bagus.

"MAMII, ayooo foto bareng" ucap Echi berteriak-teriak berkeliling mencari Caine.

Beginilah situasi mereka sekarang, beda tempat sedikit saja sudah beda situasi. Mereka berkumpul bersiap untuk berfoto bersama, tetapi karena belum semuanya berkumpul membuat mereka berinisiatif berfoto sendiri dahulu.

"Xu, mau potbar ga?" tanya pemuda oranye yang kerap dipanggil jeruk sambil menepuk pundak Exu pelan,

"Yeu, fans gua lu yak?" jeruk itu memasang ekspresi jijik, sedangkan Exu hanya tertawa melihat ekspresi itu.

"Udah semua? kumpul, kumpul, kumpul." sang kepala keluarga datang dengan menyuruh seluruh keluarganya berkumpul, diikuti dengan Agil dibelakangnya.

Ckrek

Foto itu diambil, sebagai foto keluarga mereka. Yang akan dicuci, lalu dipajang dengan bingkai yang cukup besar dirumah mereka. Ketika mengambil foto itu, semua tertawa bahagia. Foto itu diambil cukup banyak, pose formal, pose alay, dan lain-lain. Tentu saja yang akan dipajang adalah foto yang berpose formal.

Mereka habiskan malam itu dengan canda tawa, biarlah memori mereka hari ini habis untuk foto-foto malam ini.

𖥨ํ

"Gil, lu dimana" panggil Exu, mencari keberadaan teman sekamarnya ini. Karena sedang dicari oleh kepala keluarga.

Langkahnya berhenti begitu melihat yang dicari sedang bersantai dibalkon, menikmati indahnya langit malam ini yang dihiasi dengan bintang-bintang.

Ia buka pintu balkon itu, berdiri disebelah sang surai ungu tua. Ikut pula menikmati bintang, hening. Begitu tenang situasi disekitar sana.

"Kenapa?" Agil membuka obrolan mereka berdua, berhenti menatap langit lalu menatap sebelahnya yang tak kalah cantik dari langit malam ini.

"Oh iya, lu dicari papi" ucap Exu, masih berfokus pada bintang-bintang dilangit,

"Oke, duluan yak" ucap Agil meninggalkan Exu yang masih berdiri dibalkon.

Lama-kelamaan udara semakin dingin, surai ungu muda itu sedikit kedinginan karena memakai baju lengan pendek malam ini, ia masuk ke kamarnya. Tidak lupa menutup balkon serta jendela, lalu memainkan ponselnya diatas kasur.

Sedang asik bermain sosmed, hingga tak menyadari kedatangan kembali surai ungu tua. Perlahan sang surai ungu tua menuju kasur, namun pada akhirnya ia meloncat ketika ingin naik kekasur.

"AGIL MONYEEETTTTTT" teriakan Exu yang bergema diseluruh ruangan rumah itu, yang berada dirumah itupun ikut terkejut. Tragedi suara Exu memang tidak pernah gagal mengejutkan seisi rumah itu.

༄ؘ

Segini aja kali ya ges, bener-bener habis ide untuk saat ini. Thankyou buat kalian yang udah support karya inii! salam 400 kata ;)

Lily.

ProsesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang