1 : Bersama Sho

358 32 0
                                    

Aziel, dia menderita selama masa SD sampai pada SMP. Tetapi saat sudah beberapa bulan sampai 1 tahun di SMA. Kehidupannya berbeda drastis.

Dari perkataan yang menusuk, seperti Kau menakutkan, enyahlah, menjijikan, matamu aneh, dasar kelainan, sekarang berubah menjadi pujian. Banyak orang mengatakan kalau mataku cukup bagus dan unik, sangat jarang orang memiliki mata seperti ini. Namun, tetap saja ada orang yang menganggap matanya aneh.

"Aku bersyukur tidak menghancurkan mataku saat SMP..." Gumam Ziel.

Ziel sekarang sedang makan di kantin sekolah, sembari menunggu seseorang. Setelah beberapa menit, akhirnya lelaki berambut hitam itu kemari dengan makanan di tangannya.

"Maaf lama, antriannya terlalu ramai."

Mari kita perkenalkan, namanya adalah Shoto yang biasa dipanggil Sho.

Mari kita perkenalkan, namanya adalah Shoto yang biasa dipanggil Sho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan masalah besar, aku tidak menunggu selama itu kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan masalah besar, aku tidak menunggu selama itu kok."

Sho memilih duduk di samping Ziel. "Ada apa? Sepertinya suasana hatimu baik sekali hari ini."

"Tentu saja! Kemarin aku pergi ke toko hewan, dan aku menemukan kucing yang sangat lucu, akhirnya aku bawa pulang ke rumah. Selain lucu, dia juga sangat penurut. Seakan bisa menjadi temanku saat berada di rumah. Oh iya, aku namakan dia Leo, baguskan?"

"...Leo, jantan ya?"

"Iya, kenapa?"

"Tidak, itu nama yang bagus. Kapan-kapan aku akan ke rumahmu untuk melihatnya."

"Datanglah! Leo benar-benar selucu itu!"

"Mau selucu apapun kucingnya... Tetap lebih lucu kamu." Ucap Sho dengan suara kecil, apalagi di tengah kantin. Sulit untuk mendengarnya.

"Apa? Kau mengatakan sesuatu?"

"Tidak."

Ziel hanya menatapnya heran.

"Oh, aku baru ingat. Kemarin aku juga rasanya mau meledak, benar-benar sekesal itu!"

"Kenapa?"

"Pas pulang sekolah, kan kemarin hujan. Aku melihat ada orang yang menyakiti anjing jalanan! Bagaimana bisa orang-orang setega itu?"

"Trus tanpa sadar aku memukulnya."

Sho cukup terkejut mendengar itu. "Apa kau terluka?! Lain kali jangan gegabah seperti itu."

Ziel menggeleng dengan cepat. "Tidak, soalnya aku hanya memukulnya dengan tongkat besi 1 kali ke punggungnya, setelah itu dia jatuh pingsan."

"Kerja bagus, lain kali kalau butuh jasaku, panggil saja."

Walaupun jawaban Sho terkadang terkesan cuek, tetapi Ziel sangat sering cerita ke Sho, mau saat dia senang, sedih, ataupun marah. Karena bagi Ziel, Sho adalah tempat bercerita yang sangat dia sukai. Berada di dekat Sho rasanya bisa membuat sifat cerianya keluar drastis!

Akhirnya suara bel masuk terdengar.

"Cepat sekali, ayo kembali, Sho."

Sho hanya mengangguk.

"Hari ini jangan buat ulah, ya. Jangan masuk lewat atap lagi."

Sho tertohok sebentar, "ba-bagaimana kau bisa tau hal itu?"

"Hehe, Amu dan Upi yang kasi tau."

"Ingat, jangan merusak fasilitas sekolah lagi!"

"Iya, iya. Hari ini aku masuk lewat pintu kok. Tenang saja."

"Kalau begitu aku ke kelas dulu, ya!"

"Iya, jangan melamun saat belajar." Ucap Sho, bukankah tidak pantas untuk anak yang suka bolos mengucapkan hal seperti itu?

"Ngga bakal!"

Kelas Sho dan Ziel memang sama lantainya, tapi mereka beda kelas. Kelas Ziel berada di sebelah kiri, sedangkan Sho di sebelah kanan.

Bagi Ziel, Sho itu anak yang pendiam dan dingin, tapi cukup perhatian~

Sho anaknya memang pendiam banget, terus ga friendly, untuk sebagian orang akan canggung jika berbicara dengannya. Mau diajak bicara pun akan susah, berbeda dengan Aziel. Aziel selalu excited jika berbicara dengan Sho. Pokoknya Aziel itu anak yang paling beda dan special bagi Shoto.

Dapat disimpulkan kalau Sho sayang banget ke Aziel, karena Ziel lah yang mewarnai seluruh dunianya dengan sikap cerianya ditambah senyum dan tatapan matanya yang menenangkan.

Ada di suatu saat, Amu bertanya.

"Sho, kau akrab sekali ya dengan Ziel, iri sekali. Andai saja aku bisa seakrab itu dengannya."

"Iya, kan? Ziel cukup susah loh buat didekati, dia kadang agak pendiam juga. Tapi kalau sama Sho dia kayak ceria banget, pake pelet apa bang?" Tanya Upi.

"Makanya temenan tu pakai hati, jangan terburu-buru kek gitu, bikin anak orang takut yang ada." Ucap Sho acuh tak acuh.

"Cie-lah pakai hati, naksir ya?" Goda Upi sambil toel-toel bahu Sho.

"Emangnya kau suka apa darinya? Sepertinya dunia akan segera kiamat..." Gumam Amu yang ngeri liat kelakuan Sho, padahal yang dia tau, Sho adalah aseksual yang tidak menunjukkan perasaan cinta kepada orang lain.

Sho hanya diam sambil menoleh ke arah jendela, dia tidak ada niatan menjawab pertanyaan yang cukup menghebohkan dari Amu dan Upi.

Tapi di dalam hati Sho, dia berpikir, senyuman dari Aziel-lah yang paling dia sukai.

Cari Teman Tapi Malah Jadi Jodoh [WEE!!! X MALEOC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang