episode 1 : where?

177 48 0
                                    


"I stand behind the wall
of people and thoughts, mind controlling"

Keheningan malam menyelimuti kamar yang remang, hanya rembulan yang menyelusup melalui jendela memberikan sedikit penerangan. Dalam kesunyian yang pekat itu, suara detak jam terasa seperti genderang perang, bersanding dengan bisikan sihir dari pria berambut hitam legam. Di sisinya, berdiri seorang wanita cantik bak Dewi, dengan rambut pirangnya yang mengilat.

"Bagaimana, Lucas?" tanya wanita itu, suaranya sarat dengan kekhawatiran. Tatapannya bolak-balik antara pria itu-seorang penyihir kerajaan-dan wanita yang tertidur di ranjang, wajah seriusnya seperti terukir di batu.

Sihir itu perlahan meredup. Mata Lucas, merah semerah batu delima memandang sendu ke arah wanita yang tertidur, mirip dengan kisah 'Putri Tidur'. Atensinya kemudian beralih kepada wanita di sampingnya. "Athy, selama aku pergi... tolong jaga tubuh (name)," ucap Lucas. Suaranya yang dalam dan serak terdengar penuh keseriusan, sementara matanya menyembunyikan kesedihan yang mendalam.

Athy memahami perasaan penyihir itu-kehilangan sosok perempuan yang selama ini ia nantikan seolah-olah takdir enggan mempersatukan mereka. Dia mengangguk menyiratkan pemahaman dan kesediaan untuk menjaga wanita yang tertidur ketika Lucas pergi mencari jiwa yang hilang. "Aku mengerti," jawab Athy. Senyuman tipis namun lembut terukir di wajahnya, mencoba memberikan secercah harapan bagi Lucas.

Perlahan, sebuah portal muncul di belakang Lucas, portal menuju dimensi tanpa batas. Mata merahnya kembali memandang sendu wanita yang tertidur, sebelum dengan lembut ia meraih tangan seputih dan selembut sutra, memberikan kecupan kecil pada setiap jari dan punggung tangan yang hangat. "Walaupun terdengar mustahil, aku akan mencarimu sampai ke ujung dimensi..." bisik Lucas dengan lembut.

....

Dinding putih disinari cahaya matahari yang masuk melimpah, menerangi ruangan yang dipenuhi suara samar-samar mesin yang ramai. Perlahan, iris amber muncul dari balik kelopak mata yang tertutup rapat. Gadis itu tampak mencoba memandang langit-langit kamar yang terang benderang, sementara suara lenguhan kecil terdengar dari bibir mungilnya, tangannya bergerak seolah ingin meraih sesuatu yang tak terlihat.

"Saya... kesiangan... Lucas hari ini pulang..." ia berucap pelan, suaranya serak dan terdengar berbisik. Kepalanya sedikit menoleh ke arah sumber cahaya matahari, jendela yang terbuka lebar. Di kejauhan, ia samar-samar mendengar kebisingan suara mesin dan langkah kaki orang-orang. Ia berpikir, mungkin itu Lucas yang sedang mengerjakan mesin baru, meskipun sang pria memiliki kekuatan sihir.

Perlahan, tubuhnya terangkat dari baringan, duduk di atas kasur putih yang bersih. "Eh?" ia berdeham kebingungan, memandang salah satu tangannya. Ada sesuatu yang menempel erat, sebuah selang kecil dengan aliran cairan di dalamnya, mengalir seperti aliran sungai kecil yang tenang.

Sejenak, ia merasa dunia sekitarnya terasa asing, seperti berada di tempat yang berbeda dari yang ia kenal. Gadis itu mengernyitkan dahi, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Segala hal di sekitarnya tampak begitu nyata namun sekaligus asing, membuat hatinya dipenuhi rasa cemas dan kebingungan.

Mata dengan iris amber terbelalak melihat apa yang tengah terjadi padanya. Ia berada di tempat asing, segala sesuatunya serba putih, termasuk gorden yang bergoyang pelan tertiup angin dari jendela terbuka. Suara mesin aneh berbunyi "tit-tit" mengikuti detak jantungnya yang semakin cepat karena kebingungan melanda dirinya. "Saya yakin sekarang Lucas telah menjahili saya!" pikirnya dalam diam, mencoba mencari penjelasan logis dalam kekalutan.

Dalam kepanikan yang hampir menenggelamkan kewarasannya, suara pintu terbuka terdengar tidak jauh dari baringannya. Sesosok perempuan cantik dengan pakaian rapi namun tetap menonjolkan lekuk tubuhnya muncul di ambang pintu. Terjadi keheningan di antara mereka, seolah-olah waktu berhenti sesaat. Tatapan mereka bertemu, dan perempuan asing itu tampak terkejut sebelum segera berbalik, panik mencari perawat lain dan dokter. "Pasien ruangan 177 telah sadar!" serunya dengan nada cemas, suara itu bergema dalam ruangan yang sunyi.

..

"Anda dinyatakan amnesia," ucap sang dokter, seorang wanita cantik berkacamata yang menatap (Name) dengan sendu dan penuh rasa kasihan. Gadis itu hanya terdiam mendengar kabar tersebut. Tidak mungkin ia mengalami amnesia, namun di dunia yang terasa asing ini, ia hanya bisa menerima tanpa penolakan. "Sepertinya kecelakaan yang hampir membuat Anda kehilangan nyawa menyebabkan ini. Apakah Anda ingat nama Anda?" tanya sang dokter dengan lembut, tangannya sibuk menulis setiap perilaku pasiennya untuk mengobservasi kondisi yang sebenarnya.

Suasana di ruangan itu terasa tegang, dengan (Name) berusaha mengingat siapa dirinya dan bagaimana ia bisa berada di tempat asing ini. Dokter itu, dengan wajah yang penuh empati, menunggu jawaban sambil terus mencatat, berharap mendapatkan petunjuk yang bisa membantu proses penyembuhan pasiennya.

Bukannya menjawab, perempuan itu malah tenggelam dalam pikirannya, memikirkan bagaimana Lucas mungkin merespons keberadaannya yang tiba-tiba menghilang. Apakah Lucas tidak menyadari kejanggalan ini? Tidak mungkin Lucas tidak menyadarinya, bahkan ketika ia tiba-tiba merenung tanpa sebab pria itu menyadari telah terjadi sesuatu padanya. Ia memandang sendu tangannya, lalu tatapannya teralihkan pada wanita yang telah lama menunggu jawabannya. Jika dilihat-lihat, mungkin wanita ini adalah seorang tabib di dunianya. "Nama saya... (Name), kan?"












..








>>>information about your character
(name) berbicara dengan formal karena dibesarkan di lingkungan kerajaan yang mengakibatkan dia berbicara seperti itu, pelan-pelan kita bakal mengenal (name). Sifat dan sikap bebas (name) terbatas karena kebiasaannya yang berbicara dan menjaga tutur kata dan sikapnya di lingkungan kerajaan.

kok bisa tiba-tiba (name) irisnya jadi ember?

pls ini beneran kalian bot ya?
soalnya g ada yg komen😭
apa ceritanya se datar itu:(

𝐒𝐏𝐀𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐈𝐌𝐄 : LUCAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang