بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم
•
•
____________________________“Sahabat sejati itu adalah sosok yang sulit untuk ditemukan, sulit untuk ditinggalkan dan tak mungkin bisa untuk dilupakan.”
_Hati Yang Terluka_
_______________•
•"Ini baru permulaan, Sayang ..." gumamnya pelan dan terkekeh miris.
Syakila langsung menggeleng pelan. Karena tiba-tiba saja kepalanya kembali berdenyut kesakitan. Ia tidak tahu, kenapa semakin ke sini penyakitnya semakin menjadi dan juga terasa sakit.
Lamunan Syakila langsung terbuyarkan karena kedatangan Aisha yang seperti tergesa-gesa. Aisha langsung menatap tajam ke arah Elfisya dan juga Kinara yang terlihat menatap sengit satu sama lain.
"Kalian ngomong apa ke Syakila?" tanya Aisha sedikit mengintimidasi.
Kinara yang mendengar pertanyaan Aisha pun langsung menyela menjawab. "Tanya saja kepada temen busuk lo, Sha!" sentak Kinara menatap tajam kepada Elfisya. Kinara pun langsung melengos pergi untuk menghindari semua orang.
"Kamu buat kesalahan apa, El?" Aisha mencoba meluruskan kejadian walaupun ia tidak tahu duduk perkaranya bagaimana.
Elfisya hanya menggeleng sembari menatap sendu ke arah Syakila dan juga Aisha. "Gue harap lo semua percaya gue." Setelah mengucapkan hal demikian lantas Elfisya pun langsung bergegas pergi menuju pesantren Darussalam.
Aisha yang mendengar semua jawaban dari sahabatnya pun hanya bisa menghela napas sembari memejamkan matanya. Ia tidak mau berlarut-larut dan menerka-nerka apa yang tengah terjadi. Lantas Aisha pun langsung mendekati Syakila yang terlihat tengah mengusap air matanya.
"Kita kembali ke Ponpes, Kil!"
Mendengar nada lirih yang dikeluarkan Aisha membuat Syakila langsung mendongak sembari tersenyum kecut. Ia yakin, bahwa hanya Aishalah satu-satunya orang yang akan terus mendukungnya. Walaupun Syakila sempat kecewa akan tindakan Aisha.
Aku harap, kamu akan terus mau bertahan, Kil ... Harap Aisha dalam hatinya.
🥀🥀🥀
Di tempat lainnya, yang tidak lain adalah Rumah sakit Ar-rahman. Seorang laki-laki yang tidak lain adalah Aydan Arshaka tengah menatap cemas ke ruangan Bundanya yang tidak kunjung terbuka. Arshaka harap Bundanya akan baik-baik saja.
Lamunan Arshaka pun langsung terputus karena ruang ICU yang menangani Bundanya pun akhirnya selesai dan juga terbuka. Seorang Dokter yang tidak lain Dokter Ray pun sedikit mengernyit heran karena melihat sosok yang menunggu wanita paru baya yang tidak lain Bunda Faridda itu tengah menatapnya dengan pandangan sendu.
Dokter Ray jadi teringat kepada sosok gadis yang tidak lain adalah Syakila. Apalagi setelah ia melihat wajah Arshaka yang hampir mirip dengan gadis pujaannya. Ia pun hanya menghela napas karena tidak bisa kembali berjumpa dengan Syakila karena ia dipindahkan tugas.
"Dok! Gimana keadaan Bunda saya?"
Dokter Ray langsung kaget sembari menormalkan ekspresi wajahnya. "Alhamdulillah, pasien bisa terselamatkan. Untuk sekarang, tunggu pasien sadar dari obat biusnya. Dan, jika ada apa-apa dengan luka yang ada di perutnya. Panggil saya. Permisi!"
![](https://img.wattpad.com/cover/358635072-288-k965688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HATI YANG TERLUKA (TERBIT)
Spiritualité"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasal dari keluarga broken home. Menjadi istri dari seorang Ameer Elfathan Fatih hanya membuat Syakila...