"Hmm..mm..mm," desah Milky di sela-sela ciumannya dengan Junar, kekasihnya.
Mereka sedang kencan dalam mobil di parkiran bandara. Milky menjemput Junar yang habis dinas ke luar negeri selama sebulan.
"Jun, beneran mau main disini?," tanya Milky ragu-ragu.
"Iya, aku kangen, sayang. Can't wait anymore," jawab Junar, yang sudah menahan hasratnya selama di luar negeri.
"Tapi..."
"Ssh, jangan takut, Mil. Ada aku disini lagipula kaca mobil ini gelap. Nggak akan kelihatan dari luar," ucap Junar sambil mencium kening Milky.
"Hmm... ya, baiklah," ucap Milky akhirnya, menyerah atas rayuan Junar. Ia percaya pada kekasih yang sudah dipacarinya selama lima tahun ini. Namun, baru beberapa bulan ini mereka melakukan hubungan intim dan hal itu membuat mereka ketagihan.
Milky dan Junar sama-sama membuka seluruh pakaian masing-masing. Hingga kini mereka telanjang bulat dan merasakan angin dari AC mobil menerpa tubuh mereka.
"Jun, dingin."
"Aku akan menghangatkanmu, sayang."
Sesuai kalimatnya, Junar langsung menindih Milky di kursi belakang, menciumi bibir dan tubuhnya, hingga memberi tanda merah pada dada Milky.
"Ng..ah, Jun.. jangan di le..her, ah, nan..ti be..kas..ah," ucap Milky sambil berusaha mendorong kepala Junar. Namun permintaan Milky tidak digubris Junar, ia terus menciumi dan menghisap bagian leher Milky.
"Jun, st..oop..ng," ucap Milky sedikit memberontak, namun Junar menahan kedua tangan Milky ke atas kepalanya, tangan Junar satunya ia gunakan untuk memainkan klitoris Milky, sedangkan mulutnya menjilati puting payudara Milky. Permainan Junar membuat Milky semakin tidak berdaya.
"Ng.. oh, oh, ah," desah Milky merem melek. Sepertinya sebentar lagi ia akan orgasme.
"Ng, Jun... aku mau keluar, ah..ah."
"Keluarin aja, sayang," bisik Junar. Ia semakin mempercepat gerakan jari-jarinya menusuk titik rangsang di klitoris Milky, membuat Milky menggila.
Junar mengamati mimik wajah Milky yang sedang menikmati. Milky menatap sayu ke mata gelap Junar.
"Oh, ooooh... Juun," desah Milky mencapai klimaks. Ia mencondongkan tubuhnya ke atas.
Junar melepaskan genggaman kedua tangan Milky dan membiarkan Milky menikmati orgasmenya.
"Hah, hah... oh, enak banget, sayang" ucap Milky tersenyum. Junar juga senang bisa memuaskan kekasihnya.
"Sudah siap kumasuki?"
Milky pun mengangguk dan membuka selangkangannya untuk memberi akses Junar memasukinya. Junar memandang nafsu pada vagina Milky yang sudah basah.
"Fuck! You are so damn sexy, baby!," puji Junar, membuat Milky tersipu.
Junar sudah mempersiapkan penisnya memasuki Milky, akan tetapi...
Tok, tok, tok! Terdengar suara ketukan di jendela mobil Junar. Mereka berdua terlonjak kaget dan segera berpakaian seadanya, yang penting layak dilihat.
Junar membuka jendela dan terlihat seorang penjaga parkir tersenyum.
"Permisi, pak! Bisa tolong pindahkan mobilnya? Karena ada kendaraan yang akan keluar."
"Baik, pak. Sebentar saya pindahkan," jawab Junar sambil memberi selembar seratus ribu.
Junar sengaja memberinya uang tutup mulut. Walau ia tidak tahu penjaga parkirnya curiga atau hanya menegur. Penjaga parkir itu pun segera pergi dengan senyum sumringah karena diberi uang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Nyata Milky
ChickLitApa jadinya seorang ratu tanpa raja? Tanpa raja, ratu bukanlah siapa-siapa. Rumah adalah orang, bukan tempat. Cinta segitiga antara Milky, Gian dan Junar.