19

625 70 6
                                    

Setelah sampai di rumah, ahyeon langsung masuk lebih dulu, bersama rami yang menyusul nya, dan yang lain juga sudah akan masuk ke dalam rumah, tapi saat kedua kembar itu masuk, mereka dihentikan di depan pintu

Cek lek

"Astaga what the fuck" Kaget ahyeon saat masuk ke rumah mereka

"Weisz anjirrr" Kaget rami

Dia menutup pintu, untuk melarang saudarinya masuk ke rumah

"Kalian jangan masuk, terutama bocil Rora dan chiqi!" Tegas rami

"Ada apa sih" Ucap mereka kepo

"JALANG SIALAN, LO NGAPAIN SIH ANJING!!" Teriakan ahyeon sangat keras, bahkan terdengar sampai luar, dia sudah menahan kekesalannya pada chiquita tadi, dan sekarang malah tambah kesal

"Ahyeon kenapa ram?" Tanya asa, karena mereka, mendengar teriakan penuh amarah dari ahyeon

"Jangan masuk pokoknya!" Tegas rami dan mengunci pintu, dia menyusul ahyeon

"Rami bukaaaa" Teriak pharita

"SIALAN LO, BANGSATT GW BUNUH LO SEKARANG!" Teriakan ahyeon itu sangat kedengaran membuat mereka panik

"Ini kenapa sih, ayo cari jalan lain" Ucap pharita

"Kak gw kepo" Ucap Rora

"Kalian diam di sini, biar aku yang masuk" Ucap asa, dia menjebol jendela dan berhasil masuk

Sama halnya seperti ahyeon, dan rami, asa juga kaget dan langsung marah

"SIALAN LO!" Timpal asa

Mereka bertiga sangat kepo, mau tak mau ikut menyusul yang lainnya

Kembali beralih ke ahyeon dan rami, saat mereka berjalan lebih dulu, karena ahyeon masih kesal, ternyata saat masuk ke rumah, dia harus tambah kesal, melihat adegan dewasa yang dilakukan oleh perempuan itu, karena saat ahyeon masuk, dia melihat bahwa di ruang tengah, perempuan itu sedang berhubungan badan dengan laki-laki, yang entah dari mana asalnya, dan betapa menjijikkan nya dia, saat melirik ahyeon dengan wajah yang tidak bisa ahyeon artikan

"Jalang sialan" Ucap ahyeon dia langsung berteriak marah, bisa-bisanya rumah mereka, di jadikan tempat zina oleh perempuan yang tidak punya malu

Dia langsung mengambil guci dan melemparkan nya pada mereka yang masih melanjutkan hal itu

Karena merasa terganggu, mereka menghentikan adegan itu, dan menggunakan baju masing-masing

"Balik sana" Pintah ahyeon

Ahyeon dan rami membelakangi mereka yang sedang menggunakan bajunya, setelah itu kembali berbalik dan melihat asa yang tadi sudah marah

Plakk

Asa tanpa aba-aba langsung mendorong dan menampar perempuan itu

"Keluar kalian dari rumah ini!" Bentak asa

"Sadarlah, ini itu rumah ku juga" Ucapnya

"Anda tidak punya hak!" Ucap asa

"Saya tidak peduli, jangan hiraukan saya, kalian masuklah ke kamar kalian, menganggu saja" Ucap nya

"Wanita jalang" Ucap asa

Kemudian dia di tarik oleh pharita yang ternyata berhasil masuk, lewat pintu belakang

"Asa sudah, meladeni jalang seperti dirinya, akan membuat kita lelah" Ucap pharita

"Shut up" Ucap perempuan itu dan menyalakan rokoknya

Satt

Ahyeon mengambil rokok itu dan melemparkan nya

"Kau!" Ucap perempuan itu

"Apa!" Balas ahyeon tak kalah tajam

"Kalau bukan karna aku mencintaimu, aku akan kasar juga" Ucapnya

"Cih najis" Ucap ahyeon

"Kalian harus patuh dengan ku, karena rumah ini sudah berpindah tangan" Ucapnya

"What the fuck, mimpi lo" Ucap ahyeon

"Gw nggak mimpi sayang" Ucapnya dan menyuruh laki-laki itu membawa surat

"Ini bukti, rumah ini sudah menjadi milikku" Ucap nya

"Kami tidak percaya" Ucap mereka

Saat masih berdebat, Tiba-tiba saja papi mereka menelpon pharita dengan mengatakan, mereka harus patuh pada perempuan itu, karena sebentar lagi mereka akan menikah, dan rumah itu memang menjadi atas nama perempuan itu, mereka tentu saja kecewa

"Lebih baik gw pergi dari rumah ini, dengan membawa semua saudara gw!" Balas ahyeon

Ternyata ruka baru saja sampai, dan juga sudah di hubungi oleh papi mereka, mengenai perpindahan nama, yang membuat ruka buru-buru pulang

"Tentu saja aksi mu itu, tidak akan saya biarkan, jika kamu nekat, saya akan lebih nekat" Ucapnya

"Apa lo mau berperang hah" Ucap ahyeon yang suka dengan tantangan

"Saya tidak akan membiarkan kalian, terutama kamu, meninggalkan rumah ini" Ucapnya

"Ini bukan hak lo" Ucap ahyeon

"Liat, saya bahkan lebih berkuasa di banding kalian, jika kalian memberontak, anak buah papi kalian, beserta senjata itu akan membunuh kalian" Ucap nya

"Jangan berani sentuh mereka" Ucap ruka

"Perempuan jahanam" Ucap Rora

"Saya tidak akan jahat, jika kalian sepakat padaku" Ucapnya

"Sepakat untuk apa, kami punya hak untuk hidup kami" Ucap pharita

"Tapi saya akan mengambil hak kalian, saya akan membuat kalian sengsara, jika melanggar aturan saya" Ucapnya

"Kami tidak takut" Ucap asa

"Baiklah, kalau begitu adik dan juga kalian akan saya pastikan, tidak melihat dunia" Ancamnya memegang pistol menodong chiquita

"Yak!" Bentak mereka

"Haha, jangan bermain dengan api girls, omongan ku tidak main-main, dalam membunuh seseorang" Ucapnya

Mau tak mau mereka harus menurut, karena wanita itu beneran gila

"Apa kesepakatan itu?" Tanya ruka berbicara

"Well, kalian harus menuruti perintah ku, jangan mengusik ku, maka kalian aman, dan khusus untuk mu, jangan coba-coba melawan, jika mau adik kesayangan mu ini aman, jika kalian melanggar, akan saya pastikan kalian semua mati" Ancamnya

"Bicit anjir" Ucap ahyeon
















•SHEESH BAEMON•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang