"Nanti malam mau ikut nonton bioskop sama anak-anak nggak, Mil?," tanya Bunga keesokan harinya.
"Mau, yuk!," jawab Milky.
"Ajak Gian juga ya, siapa tahu dia mau ikut," ucap Bunga.
"Eh, eh... tapi..," ucap Milky, tapi Bunga keburu pergi.
Hari ini Milky merasa awkward dengan Gian. Ia masih kepikiran dengan ciuman dari pria itu semalam, ditambah dengan mimpi erotisnya. Tapi nyatanya Gian biasa saja, tidak ada yang berubah dari perilaku pria itu.
Apa hanya aku yang kegeeran ya? Mungkin memang Gian terbiasa salam tempel saat perpisahan, pikir Milky berusaha berpikir positif. Ia pun melangkah ke ruangan Gian.
"Permisi, ehm.. mau ikut nonton bioskop nanti malam?," tanya Milky.
"Tumben?," tanya Gian.
"Orang-orang kantor mengajakmu juga. Lagipula, bukankah kita harus santai sejenak karena beberapa hari ini kita lembur."
Masuk akal kan, sudah beberapa hari ini Gian terlihat sibuk dengan pekerjaan. Milky senang jika bosnya ikut untuk refreshing. Sebagai sekretaris, ia juga harus mendukung kesehatan mental bosnya.
"Gimana, mau ikut?," tanya Milky. Gian mengangguk.
"Boleh juga," jawab Gian. Entah kenapa Milky merasa senang bisa jalan-jalan dengan Gian.
"Oke, nanti pulang kantor kita langsung kesana," ucap Milky dan Gian pun setuju.
Sekarang Milky tinggal mencari alasan untuk Junar. Ia mengeluarkan ponsel dan menyusun kata-kata.
Milky
Sayang, hari ini aku pulang agak malam karena teman-teman kantor mengajak nonton setelah jam pulang. Nanti aku pulang naik taksi saja.Milky menunggu dengan cemas, ia harap Junar tidak curiga apapun dan mengizinkannya. Tak lama ponsel pun berbunyi dan Milky langsung melihatnya.
Junar
Oke, nanti kujemput saja.Milky tersenyum, pacarnya ini memang pengertian. Milky mengingat percakapan mereka tadi pagi. Junar sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan cemburu lagi. Ia percaya pada Junar. Akhirnya mereka pun berbaikan lagi.
...
Milky memutuskan ikut menumpang di mobil Bunga bersama dengan yang lain dan menolak satu mobil dengan Gian. Milky sengaja menghindari kejadian seperti kemarin. Jadilah Gian terpisah dari yang lain dan berkendara sendiri.
Maaf Gian, batin Milky dalam hati merasa iba melihat Gian menyetir sendirian.
Mereka tepat waktu ketika sampai di mal, karena filmnya segera dimulai. Bunga dkk langsung menuju studio yang dituju.
"Guys, masuk duluan aja. Aku mau beli minuman dulu," ucap Milky.
Bunga pun menitip minuman juga, disusul dengan popcorn oleh yang lain.
Milky sedang mengantri di kasir untuk makanan ringan dan minuman. Ketika gilirannya membayar, seseorang menyelanya.
"Biar kubayar," ucap Gian tersenyum mengeluarkan uang tunai di dompetnya.
"Lho, belum masuk?," tanya Milky kaget. Ia pikir Gian sudah tiba duluan dan sudah berada dalam studio.
"Belum, aku baru saja tiba."
Milky jadi berduaan dengan Gian, mereka terlihat seperti pasangan yang sedang kencan sepulang kerja. Wajah Milky jadi merona.
"Masuk duluan saja, biar aku yang menunggu popcorn dan minumannya," ucap Milky. Namun, Gian menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Nyata Milky
ChickLitApa jadinya seorang ratu tanpa raja? Tanpa raja, ratu bukanlah siapa-siapa. Rumah adalah orang, bukan tempat. Cinta segitiga antara Milky, Gian dan Junar.