Dentingan gelas terdengar nyaring di telinga, suasana yang ramai dan asing mengelilingi seorang pemuda yang terlihat tidak tertarik dengan keadaan sekitarnya
"Haha, terima kasih nyonya Prita atas kesediaannya datang ke pesta ulang tahun perusahaan kami" ujar sang tuan rumah yang membuat pesta
"Sama-sama tuan Elio, terimakasih juga sudah mengundang saya" balas nyonya Prita
"Apakah ini anak nyonya?" tanya tuan Elio sambil menatap pemuda di sebelah nyonya Prita
"Iya, dia anak semata wayang saya, ayo perkenalkan dirimu nak" ujar nyonya Prita
"Nama Saya Gulf Kanawut tuan, senang berkenalan dengan anda" ujar Gulf memperkenalkan dirinya singkat
"Salam kenal juga Gulf, anda memiliki calon pewaris yang hebat nyonya" puji tuan Elio
"Haha, tuan bisa saja" nyonya Prita menanggapi
"Akan ada Pianis berbakat yang akan tampil nanti, silahkan nikmati pestanya ya saya permisi dulu, karena harus menyambut tamu lainnya" pamit tuan Elio
"Tentu, silahkan tuan" balas nyonya Prita
Tuan Elio lalu pergi menyambut para tamu lainnya meninggal nyonya Prita dan anaknya Gulf untuk menikmati pesta
"Hahh~ mom berapa lama lagi kita akan ada di pesta ini, aku sudah mulai bosan" ujar Gulf
"Sabar Gulf, di pesta ini adalah kesempatan untuk kamu bersosialisasi dengan anak-anak selevel kita, sebaiknya kamu cobalah bergaul dengan anak sebaya-mu di pesta ini" ujar Gulf
Gulf mau tak mau mengikuti kemauan ibunya itu, untungnya sudah ada beberapa orang yang Gulf kenal, tentu karena bernasib sama sepertinya yang selalu dipaksa datang kesemua pesta yang diadakan rekan bisnis mereka, dengan alasan bersosialisasi padahal sebenarnya ajang pencarian jodoh dan pamer kehebatan anak
Gulf menatap sekeliling ruangan dengan pandangan datar, gelas wine di tangannya terasa semakin dingin seiring berjalannya waktu. Gelak tawa dan dentingan gelas terdengar silih berganti, namun tidak ada yang benar-benar menarik perhatiannya. Sejak kecil, dia sudah terbiasa dengan pesta-pesta mewah seperti ini, namun tak pernah benar-benar merasa nyaman.
"Gulf!" Sebuah suara perempuan yang akrab menyapanya. Gulf menoleh dan melihat Mint, salah satu dari sedikit orang yang dia kenal di pesta-pesta semacam ini. Mint tersenyum hangat, membawa segelas minuman di tangannya. "Lo masih aja terlihat bosan kayak biasanya."
Gulf menghela napas, mencoba tersenyum. "Apa kabar, Mint? Seperti biasa, lo tahu gw tidak suka acara-acara kayak gini."
Mint terkekeh. "Gw juga nggak, tapi kita harus menghadapi kenyataan bahwa ini bagian dari hidup kita, kan?" Dia menyesap minumannya, matanya bersinar ceria meski keluh kesah tersirat di wajahnya.
Saat mereka berbincang, seorang pemuda lain menghampiri mereka. "Hey, Gulf, Mint! Lama tidak bertemu," ujarnya sambil menepuk pundak Gulf dengan akrab. Dia adalah Bright, teman sejak kecil yang selalu berada di pesta-pesta ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission || MewGulf (Hiatus)
Roman d'amourGulf Kanawut, anak konglomerat yang muak dengan kehidupan glamor dan penuh rekayasa, bertemu Mew Suppasit, seorang pria ceroboh yang tiba-tiba memberikan perhatian dan bersikap posesif padanya. Tapi Gulf sadar ada sesuatu yang Mew rahasiakan darinya...