ADULT CONTENT
ROMANCE
Emily Keith, gadis berumur 24 tahun yang pindah ke London setelah mendapatkan pekerjaan yang ia mimpikan sejak lama, yang akhirnya membawa Emily ke dalam masalah percintaan yang rumit.
Menuangkan kisah cinta yang dibuat-buat k...
Setelah berbincang bersama Eliot tadi malam, entah mengapa rasanya Em lebih semangat hari ini.
Mungkin karena ia rindu tempat lamanya, kedatangan Eliot seperti membawa kenangan dari kota Cambridge.
~
Pagi ini Emily berangkat kerja seperti biasa. Namun kali ini, ia membawa sebuah kotak makan siang untuknya. Entah mengapa pagi ini Em terlalu bersemangat hingga memasak untuk makan siang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Good Morning Louis, Good Morning Aline.." Sapa Em lalu duduk di kursi kerjanya yang baru.
Louis dan Aline saling bertatapan melihat betapa cerianya Em pagi ini. "Ada apa dengan kepalanya hari ini?" Bisik Louis.
"Entahlah, aku lebih takut melihat Emily seceria ini" balas Aline. "Jangan ganggu dia"
Louis mengangguk setuju lalu kembali mengerjakan pekerjaannya, sementara Em masih tersenyum manis yang kemudian membuka ponselnya dan mengecek foto profil seseorang di ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa pria tampan itu?" Tanya Aline yang ternyata sudah berada di belakang Em.
Reflek Emily mematikan layar ponselnya, tepat saat Max memasuki ruangan mereka. "Hanya teman lama" jawab Emily yang didengar juga oleh Max.
"Emily?"
"Ya Pak?" Sahut Em.
"Bisa ke ruangan saya sebentar?" Pinta Max.
Em menatap Aline sejenak lalu mengiyakan. "Baik, Pak. Saya akan segera ke sana.."
Mendengar jawaban Emily, Max pergi ke ruangannya yang berada di lantai 2. Disusul dengan Emily yang membawa buku kecil di tangannya dan sebuah pulpen, kalau saja Max menyampaikan sesuatu yang penting, yang harus Emily catat dan ingat.
. .
Max duduk di kursi kerjanya, dan disusul oleh Em yang berdiri di depan meja kerja milik Max.
"Jadi siapa pria yang bersamamu tadi malam?"
Em mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan yang tidak terduga. "Kau melihatnya? Bukankah kau ada pertemuan?"
